Kamis, 12 Desember 2013

Tute ; Jangan Sampai Gabah Itu Dijual Keluar Daerah



PALANGKA RAYA – Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng berharap agar kedepan Kalteng tidak hanya sekedar berketahanan pangan saja, namun dapat berdaulat pangan. Mengingat saat ini, khusunya untuk beras dinilai sudah mencukupi, kendati demikian ia berharap agar gabah yang dihasilkan itu jangan sampai lari atau dijual keluar daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provini Kalteng Tute Lelo kepada sejumlah wartawan saat ditemui di ruang kerjanya baru-baru ini mengatakan, untuk bera dinilai sudah cukup atau sudah berketahan, karena sudah surplus sekitar 160.000 ton.
Kendati demikian, ia meminta perhatian dari pemerintah kabupaten/kota, terutama di sentra-sentra pertanian agar gabah yang dihasilkan itu jangan sampai lari atau dijual kedaerah lani, namun dapat di tampung dan diolah sendiri.
“Kalau bisa, yang dijual keluar daerah tersebut adalah berasnya, bukan gabahnya, sehingga ada nilai tambahnya bagi petani,” tegasnya.
Disisi lain, Bulog juga menyerap hasil pertanian itu, sehingga sisa yang diserab Bulog tersebut agar menjadi perhatian dari kabupaten/kota, sehingga gabah tersebut tidak lari kedaerah lain, namun dapat diolah sendiri dan hasilnya dijual di Kalteng juga.
Untuk itu, dukungan dari kabupaten/kota setempat sangat diharapkan agar mengamankan itu, mengingat keberadaan gabah tersebut ada di kabupaten/kota, lanjutnya.
Sementara yang menjadi tugas dari Pemerintah Provini hanya mensupport agar produksi dan produktivitas pertanian di daerah ini bisa meningkat setiap tahun, yaitu  dengan memberikan bantuan bibit, sarana produksi (Saprodi), dan berbagai peralataan lainnya.
Bahkan pada 2014 mendatang pihaknya akan memprogramkan untuk pengadaan alat pemanen, karena untuk mendukung program Kalteng besuh atau Kalteng kenyang, pihaknya lebih mengarah ke mekanis, ungkapnya.
Selan itu, dalam mendukung program Kalteng besuh tersebut, khusunya dari sektor peternakannya, pihaknya fokus pada pengembangan ternak sapi atau peningkatan produksi daging yaitu melalui peningkatan kelahiran melalui inseminasi buatan (IB) dan kawin alam, kemitraan integrasi sapi-kelapa sawit, dan pencegahan pemotongan sapi betina produktif.
Sementara untuk di sektor pangan, pihaknya akan fokus pada peningkatan produksi beras yang akan difokuskan di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau.
Kendati demikian, ujar Tute, di kabupaten/kota yang lain juga ada kegiatan untuk mendukung program Kalteng Besuh ini, sehingga diharapkan program ini benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat, unarnya.dkw