PALANGKA RAYA – Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng
berharap agar kedepan Kalteng tidak hanya sekedar berketahanan pangan saja,
namun dapat berdaulat pangan. Mengingat saat ini, khusunya untuk beras dinilai
sudah mencukupi, kendati demikian ia berharap agar gabah yang dihasilkan itu
jangan sampai lari atau dijual keluar daerah.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provini Kalteng
Tute Lelo kepada sejumlah wartawan saat ditemui di ruang kerjanya baru-baru ini mengatakan, untuk bera dinilai sudah cukup atau sudah berketahan, karena sudah surplus sekitar 160.000 ton.
Kendati demikian, ia meminta perhatian dari pemerintah kabupaten/kota, terutama
di sentra-sentra pertanian agar gabah yang dihasilkan itu jangan sampai lari atau dijual kedaerah lani, namun dapat di tampung dan
diolah sendiri.
“Kalau bisa, yang dijual keluar daerah
tersebut adalah berasnya, bukan gabahnya, sehingga ada nilai tambahnya bagi
petani,” tegasnya.
Disisi lain, Bulog juga menyerap hasil pertanian itu, sehingga sisa yang diserab Bulog tersebut
agar menjadi perhatian dari kabupaten/kota, sehingga gabah
tersebut tidak lari kedaerah lain, namun dapat diolah sendiri dan
hasilnya dijual di Kalteng juga.
Untuk itu, dukungan dari kabupaten/kota
setempat sangat diharapkan agar mengamankan itu,
mengingat keberadaan gabah tersebut ada di kabupaten/kota, lanjutnya.
Sementara yang menjadi tugas dari Pemerintah Provini hanya mensupport agar produksi dan produktivitas
pertanian di daerah ini bisa meningkat setiap
tahun, yaitu dengan memberikan bantuan bibit, sarana produksi (Saprodi), dan
berbagai peralataan lainnya.
Bahkan pada 2014 mendatang pihaknya akan memprogramkan
untuk pengadaan alat pemanen, karena untuk
mendukung program Kalteng besuh atau Kalteng kenyang, pihaknya lebih mengarah ke mekanis, ungkapnya.
Selan itu, dalam mendukung program Kalteng besuh
tersebut, khusunya dari sektor peternakannya, pihaknya fokus pada
pengembangan ternak sapi atau peningkatan
produksi daging yaitu melalui peningkatan kelahiran melalui inseminasi buatan
(IB) dan kawin alam, kemitraan integrasi sapi-kelapa sawit, dan pencegahan
pemotongan sapi betina produktif.
Sementara untuk di sektor pangan, pihaknya akan fokus
pada peningkatan produksi beras yang akan difokuskan di dua kabupaten, yaitu
Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau.
Kendati demikian, ujar Tute, di kabupaten/kota yang
lain juga ada kegiatan untuk mendukung program Kalteng Besuh ini, sehingga diharapkan program ini benar-benar
dapat dirasakan oleh masyarakat, unarnya.dkw