Kamis, 12 Desember 2013

IPK Kalteng Terbaik ke-3 Secara Nasional



Peningkatan Kapasitas Mental Sipiritual Dinilai Sangat Penting
PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalteng Hardy Rampay dalam sambutannya pada penutupa kegiatan peningkatan kapasitas mental sipiritual atau Da'iyah daerah Provinsi Kalteng 2013, di hotel Luwansa, Kamis (28/11) mengatakan, Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) Provinsi Kalteng berada pada urutan ketiga secara Nasional setelah DKI Jakarta dan Kepulawan Riau.
Sehingga, pada 5 Desember mendatang, Gubernur Kalteng akan menerima penghargaan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) 2013, karena Provinsi Kalteng berada pada nomor tiga se Indonesia. Meski ia tidak menyebutkan siapa yang akan menyerahkan penghargaan tersebut.
Selain itu, pada 3 Desemebr mendatang, salah satu kabupaten di Provinsi Kalteng, yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat juga menerima penghargaan transmigrasi award dari Menko Perekonomian. Penghargaan tersebut akan diterima langsung oleh Bupati Kotawaringin Barat, lanjutnya.
Dengan prestasi tersebut menunjukan keberhasilan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di daerah ini. Untuk itu ia berharap agar perstasi ini dapat terus dipertahankan bahkan dapat lebih ditingkatkan.
Sehingga, koordinasi, komunikasi, dan sinergi program antara pemerintah Provini dengan pemerintah kabupaten/kota, termasuk dengan Pemerintah Pusat dinilai sangat penting. Sehingga berbagai kendala yang ada tersebut dapat dicarikan solusinya, sehingga berbagai program tersebut dapat berjalan dengan baik.
Sehingga angka pengangguran di daerah ini dapat ditekan serendah mungkin. Sementara angka penganguran Kalteng pada 2013 ini berada pada posisi 1,82 dan angka penganguran tersebut dinilai sangat baik karena terbaik di Indonesai, ujarnya.
Selain itu, mengenai perencana ketenagakerjaan yang ada juga perlu mendapatkan perhatian dan ia sudah melihat perencanaan tersebut yang dimulai pada 2014-2018 mendatang. Dan ia menilai bahwa pada akhir 2018 mendatang, kualitas tenaga kerja yang ada akan semakin meningkat.
Dalam kesempatan itu ia juga mengatakan, Pembinaan mental spiritual diarahkan pada sikap mental yang ulet, tangguh, dan mandiri, serta perilaku yang semakin baik. Sehingga dapat menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sehingga pembinaan mental spiritual dinilai sangat diperlukan dalam pembentukan masyarakat dengan pendekatan keagamaan untuk mendukung permukiman transmigrasi, menciptakan sikap mental untuk kerukungan beragama dan kebersamaan sehingga terbina kehidupan masyarakat yang harmonis dan saling membutuhkan.
Untuk itu ia berharap agar calon Da’iyah ini dapat menjadi pembina mental spiritual yang handal bagi transmigrasi di UPT nya masing-masing, serta menularkan ilmu pengetahuan yang telah diterimanya kepada masyarakat yang lainnya.
Sementara Panitia Pelaksana Tias Astuti, dalam laporanya mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dari 25-28 November 2013 dan diikuti sebanyak 40 orang peserta yang berasal 10 UPT transmigrasi binaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalteng.
Sementara fasilitator Mutmainah dalam pesan dan kesannya mengatakan, kegiatan ini pihaknya sangat terkesan dengan keramah-tamahan dan antusias dari para peserta dan panitia, namun ia berharap agar ilmu pengetahuan yang telah diberikan tersebut dapat diterapkan dan bermanfaat didaerahnya masing-masing.
Sedangkan peserta kegiatan Lestari dalam kesan dan pesannya mengucapkan terimakasih kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang telah melaksanakan kegiatan ini, sehingga pihaknya banyak menerima pengetahuan dan pengalaman yang baru. Untuk itu ia berharap agar kegiatan ini kedepan dapat terus dilaksanakan.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalteng Hardy Rampay juga melepas tanda peserta, penyerahan sertifikat, dan menyerahkan bantuan kepada perwakilan peserta kegiatan peningkatan kapasitas mental sipiritual atau Da'iyah daerah Provinsi Kalteng 2013 tersebut.dkw