Kamis, 12 Desember 2013

Disbun Terus Tingkatkan Kualitas dan Produktivitas Perkebunan



PALANGKA RAYA – Mengingat luasan perkebunan yang ada hingga saat ini sudah cukup luas, maka Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng akan terus bertekat untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas perkebunan yang ada di daerah ini.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng akan melakukan langkah antaralain akan melakukan inventarisir lahan-lahan yang ada, dan akan melihat kekurangan terhadap lahan atau perkebunan tersebut, ujar Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalteng Rawing Rambang, saat ditemui di ruang kerjanya akhir pekan kemarin.
Dengan hal tersebut, maka dapat diketahui apa yang menjadi kendala perkebunan tersebut “apakah pendampinganya yang kurang, apakah tenologi atau pemupukannya yang kurang, apakah petaninya memang kurang insentif. Itu yang akan kita lihat” ujarnya.
Namun pada 2013 ini pihaknya hanya fokus di beberapa kabupaten saja dalam rangka meningkatkan kualitas perkebunan di daerah tersebut, baik melalui pemupukan dan upaya-upaya lain. Dengan upaya tersebut, maka diharapkan minimal produktivitasnya alami peningkatan.
Karena ia menilai, kalau tanaman tersenbut diberikan pemupukan yang baik, diberikan obat, dan dibersihkan maka tingkat produktivitasnya akan alami peningkatan. Hal ini dirasa perlu untuk dilakukan, luasanan perkebunan yang ada saat ini sudah cukup luas, namun kualitas dan produktivitasnya dinilai masih belum maksimal.
Sebelumnya Rawing mengatakan, berdasarkan luasan perkebunannya, saat ini Provinsi Kalteng menempati urutan ke empat setelah Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Sementara untuk perkebunan kelapa sawit, Kalteng menempati urutan ketiga setelah Riau dan Sumatera Utara.
Namun itu hanya luasan lahan yang sudah clean and clear saja, karena masih ada yang dalam proses perizinan. Sehingga berdasarkan proyeksi Nasional bahwa pada 2015 mendatang Kalteng terlus wilayah perkebunanya, mengingat Provinsi lain lahanya sudah maksimal.
Namun yang diharapkan bukan luasnya wilayah perkebunan, namun kualitasnya dan produktivitasnya. Sehingga meski luasanya tidak terlalu besar, namun kualitas dan produktivitasnya yang tinggi “ini yang terus didorong. sehingga perkebunan di Kalteng jangan lagi memikirkan untuk memperluas lahan, namun bagimana perkebunan yang ada ini ditingktkan kualitas dan produktivitasnya,” tegasnya.
Ini dinilai penting, karena kualitas kelapa sawit di Kalteng dinilai masih dibawah kualitas kelapa sawit yang ada di Sumatera dan Malaysia. Karena, meski perkebunanya cukup luas, namun hal tersebut dinilai belum sebanding nilai ekspornya.
Hal serupa dengan Karet, sehingga ini menunjukan bahwa produktivitas dan kualitas perkebunan yang ada masih rendah, “sehingga ini harus didorong, meski angaran yg ada memang terbatas,” ungkapnya.
Untuk menjawab tantangan tersebut, maka kedepan dirasa perlu melakukan pembinaan terhadap perkebunan yang ada, termasuk pengadaan sarana dan prasarana, ujarnya.dkw