PALANGKA RAYA – Mengingat luasan perkebunan yang ada hingga saat ini sudah cukup luas, maka Dinas
Perkebunan Provinsi Kalteng akan terus bertekat untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas perkebunan yang ada di daerah ini.
Untuk
mewujudkan hal tersebut, maka Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng akan melakukan langkah
antaralain akan melakukan inventarisir lahan-lahan yang ada, dan akan melihat
kekurangan terhadap lahan atau perkebunan tersebut, ujar Kepala Dinas
Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalteng Rawing Rambang, saat ditemui di ruang
kerjanya akhir pekan kemarin.
Dengan
hal tersebut, maka dapat diketahui apa yang menjadi kendala perkebunan tersebut
“apakah pendampinganya yang kurang, apakah tenologi atau pemupukannya yang
kurang, apakah petaninya memang kurang insentif. Itu yang akan kita lihat” ujarnya.
Namun
pada 2013 ini pihaknya hanya fokus di beberapa kabupaten saja dalam rangka
meningkatkan kualitas perkebunan di daerah tersebut, baik melalui pemupukan dan
upaya-upaya lain. Dengan upaya tersebut, maka diharapkan minimal produktivitasnya
alami peningkatan.
Karena
ia menilai, kalau tanaman tersenbut diberikan pemupukan yang baik, diberikan
obat, dan dibersihkan maka tingkat produktivitasnya akan alami peningkatan. Hal
ini dirasa perlu untuk dilakukan, luasanan perkebunan yang ada saat ini sudah
cukup luas, namun kualitas dan produktivitasnya dinilai masih belum maksimal.
Sebelumnya
Rawing mengatakan, berdasarkan luasan perkebunannya, saat ini Provinsi Kalteng menempati
urutan ke empat setelah Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Sementara
untuk perkebunan kelapa sawit, Kalteng menempati urutan ketiga setelah Riau dan
Sumatera Utara.
Namun
itu hanya luasan lahan yang sudah clean
and clear saja, karena masih ada yang dalam proses perizinan. Sehingga berdasarkan
proyeksi Nasional bahwa pada 2015 mendatang Kalteng terlus wilayah perkebunanya,
mengingat Provinsi lain lahanya sudah maksimal.
Namun
yang diharapkan bukan luasnya wilayah perkebunan, namun kualitasnya dan
produktivitasnya. Sehingga meski luasanya tidak terlalu besar, namun kualitas
dan produktivitasnya yang tinggi “ini yang terus didorong. sehingga perkebunan
di Kalteng jangan lagi memikirkan untuk memperluas lahan, namun bagimana
perkebunan yang ada ini ditingktkan kualitas dan produktivitasnya,” tegasnya.
Ini
dinilai penting, karena kualitas kelapa sawit di Kalteng dinilai masih dibawah
kualitas kelapa sawit yang ada di Sumatera dan Malaysia. Karena, meski
perkebunanya cukup luas, namun hal tersebut dinilai belum sebanding nilai
ekspornya.
Hal
serupa dengan Karet, sehingga ini menunjukan bahwa produktivitas dan kualitas perkebunan
yang ada masih rendah, “sehingga ini harus didorong, meski angaran yg ada
memang terbatas,” ungkapnya.
Untuk menjawab
tantangan tersebut, maka kedepan dirasa perlu melakukan pembinaan terhadap
perkebunan yang ada, termasuk pengadaan sarana dan prasarana, ujarnya.dkw