PALANGKA RAYA – Dengan dilakukanya
rapat koordinasi ketahanan pangan dalam rangka peningkatan produksi,
produktivitas, dan perluasan areal pangan Kalteng 2013 dan penandatanganan MoU
ketahanan pangan se Kalteng, diharapakan untuk dapat meningkatkan capaian
produksi.
Baik
produksi padi, jagung, kedelai, maupun sapi “kedepan arahanya kesana.
Setidak-tidaknya kebutuhan lokal dapat terpenuhi,” ujar Kepala Dinas Pertanian
dan Peternakan Provinsi Kalteng Tute Lelo, kepada Tabengan saat ditemui usai rapat koordinasi ketahanan pangan dalam
rangka peningkatan produksi, produktivitas, dan perluasan areal pangan Kalteng
2013, di aula Jayang Tingang, Senin (4/11).
Untuk
itu, pihaknya akan menindaklanjuti beberapa hal yang dihasilkan dari
pelaksanaan rapat koordinasi ketahanan pangan dalam rangka peningkatan
produksi, produktivitas, dan perluasan areal pangan Kalteng 2013 dan MoU
mengenai ketahanan pangan se Kalteng.
Hal
tersebut dilakukan antaralain dengan melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota,
termasuk akan merencanakan beberapa hal yang ingin diwujudkan tersebut secara
bersama-sama. Dengan seperti itu, diharapan agar pelaksanaannya dilapangan
dapat dilakukan dengan lebih maksimal.
“Kabupaten/Kota
dan Provinsi harus sinergi, sehingga program tersebut dapat jalan semua. Karena
yang punya lahan adalah kabupaten/kota, kita dari Provinsi akan mendukung dan
mendukung, sehingga semua (program) bisa tercapai,” tegasnya.
Sementara
langkah dan upaya peningkatan
produksi dan produktivitas pangan pada 2014 yaitu melelui percepatan peningkatan produksi pangan khusunya dalam aspek
penyediaan pangan, antaralain melalui pelaksanaan program Kalteng
besuh atau Kalteng kenyang, peningkatan produktivitas, dan
perluasan areal dan optimalisasi lahan.
Diungkapkanya, dalam pelaksanaan program Kalteng
besuh atau Kalteng kenyang akan menggunakan sistem mekanisasi terpadu, yaitu mulai dari pengolahan lahan sampai dengan pasca
panen.
Sementara untuk peningkatan produktivitas yaitu melalui intensifikasi lahan exis melalui penggunaan benih unggul, pupuk berimbang,
teknologi usahatani, perbaikan irigasi pada lahan exis yaitu pada 2013 seluas 249.724 Ha, dan pada 2014 mencapai seluas 257.775 Ha.
Sementara untuk perluasan areal dan optimalisasi lahan yaitu cetak sawah baru, pemanfaatan
lahan tidur atau terlantar pada 2013 seluas 5.650 Ha bersumber dari dana APBN dan seluas 28 Ha yang bersumber dari
APBD, sementara pada 2014 mendatang yaitu seluas 3.700 Ha bersumber dari APBN dan 93 Ha berumber dari APBD.
Adapun fokus kegiatan produksi daging pada 2013-2014 menuju surplus
daging 2013 yaitu melalui upaya peningkatan produksi daging yaitu melalui peningkatan kelahiran melalui IB dan kawin alam, kemitraan integrasi sapi-kelapa sawit, dan pencegahan pemotongan sapi betina produktif, ujarnya.dkw