Kamis, 12 Desember 2013

Dukung Program Kalteng Besuh, Distanak Fokus Kembangkan Ternak

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provini Kalteng Tute Lelo kepada sejumlah wartawan saat ditemui di ruang kerjanya baru-baru ini mengatakan, untuk program Kalteng Besuh atau Kalteng kenyang akan diprogramkan pada 2014 mendatang.
Untuk mendukung program tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan akan lebih fokus pada pengembangan ternak sapi atau peningkatan produksi daging yaitu melalui peningkatan kelahiran melalui inseminasi buatan (IB) dan kawin alam, kemitraan integrasi sapi-kelapa sawit, dan pencegahan pemotongan sapi betina produktif.
Sementara pelaksanaan program sawit-sapi ini sudah dilaksanakan di daerah Kabupaten Kotawaringn Barat dan Kotawaringin Timur. Hal ini perlu dilakukan demi memenuhi kebutuhan daging di daerah ini, mengingat sampi saat ini, masih ada sekitar 2600 ekor ternak sampi yang harus didatangkan dari luar daerah per tahunya demi memenuhi kebutuhan daging di daerah ini.
Mengingat jumlah keseluruhan ternak sapi yang di kembangkan di Kalteng sampai saat ini baru sekitar 60 ribuan ekor. Sementara jumlah sapi yang diprogramkan melalui program sawit-sapi sampai saat ini baru mencapai sekitar 3000 an ekor, ujarnya.
Namun jumlah sampi yang akan dikembangkan melalui program sawit-sapi ini kedepan akan terus ditambah. Kendati demikian, dalam rangka mensukseskan program ini, maka pihaknya juga meminta partisipasi atau dukungan dari pihak perkebunan untuk mengembangkan sawit sapi ini di wilayah kerjanya masing-masing.
Sementara untuk mendukung program Kalteng Besuh khusunya di sektor pangan, pihaknya akan fokus pada peningkatan produksi beras yang akan difokuskan di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau.
Kendati demikian, di kabupaten/kota yang lain juga ada kegiatan untuk mendukung program Kalteng Besuh ini, sehingga diharapkan program ini benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat.
Sebelumnya ia mengatakan, dalam pelaksanaan program Kalteng besuh ini akan menggunakan sistem mekanisasi terpadu, yaitu mulai dari pengolahan lahan sampai dengan pasca panen.
Sementara untuk peningkatan produktivitas yaitu melalui intensifikasi lahan exis melalui penggunaan benih unggul, pupuk berimbang, teknologi usahatani, perbaikan irigasi pada lahan exis yaitu pada 2013 seluas 249.724 Ha, dan pada 2014 mencapai seluas 257.775 Ha.
Sementara untuk perluasan areal dan optimalisasi lahan yaitu cetak sawah baru, pemanfaatan lahan tidur atau terlantar pada 2013 seluas 5.650 Ha bersumber dari dana APBN dan seluas 28 Ha yang bersumber dari APBD, sementara pada 2014 mendatang yaitu seluas 3.700 Ha bersumber dari APBN dan 93 Ha bersumber dari APBD, ujarnya.dkw