Kamis, 12 Desember 2013

Infrastruktur dan Ekositemnya Harus Menjadi Perhatian



PALANGKA RAYA – Direktur Perencanaan Destinasi dan Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif Lokot Ahmad Enda saat ditemui disela-sela forum koordinasi lintas sektor dalam rangka destination management organization (DOM) Tanjung Putting, di Hotel Luwansa, Kamis (7/11), kepada sejumlah wartawan mengatakan, untuk menjadikan Tanjung Puting sebagai tempat tujuang pariwisata berdaya saing internasional, maka beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian antaralain adalah infrastruktur.
Sehingga infrastruktur di Tanjung Puting itu harus dibenahi. Untuk tahun ini saja, ada angaran sekitar Rp2 miliar untuk membenahi infrastruktur dikawasan Tanjung Puting, maupun untuk menuju kesana, sanitasi di kawasan tersebut, dan berbagai infrastruktur lainya yang dibutuhkan wisatawanan.
Bahkan tahun depan juga akan diprogramkan angaran untuk pembangunan infrastruktur dikawasan tersebut, ujarnya.
Selain itu, promosi juga harus terus tingkatkan, mengingat Tanjung Putingnya memang dinilai sudah mendunia, namun Pangkalan Bun atau Kotawaringin Barat dinilai masih belum terlalu dikenal.   
Selain beberapa hal tersebut, tidak kalah pentingnya adalah menganai kelestarian lingkungan dan ekosistem yang ada di kawsan Tanjung Puting. Mengingat disekitar kawasan tersebut terdapat perkebunan kelapa sawit dan pertambangan, sehingga lama-kelamaan bisa merusak ekosistem yang ada didaerah tersebut.
Sehingga sekarang hal tersebut harus mulai dievaluasi, karena berdasarkan tinjauan mereka kelapangan, bahwa ada perkebunan kelapa sawit yang letaknya sangat dekat dengan kawasan tersebut. Bahkan berdasarkan informasi yang pihaknya terima, ada orangutan yang mati disekitar perkebunan tersebut “kita sedih dan itu merusak lingkungan,” tegasnya.
Sementara Sekdaprov Kalteng Siun Jarias dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh staf ahli Gubernur bidang Ekonomi dan Keuangan Berlin Sawal mengatakan, kegiatanini dinilai sangat startegis di dalam mengupayakan serta mendukung dan memantapkan keterpaduan sinergitas atas seluruh stakeholders.  
Ia juga berterimakasih kepada semua pihak atas segala dukungan dan perhatiannya untuk bersama-sama meningkatkan semangat dan kerja keras untuk pembangunan bidang kebudayaan pariwisata, mengingat bidang ini merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Daerah, ujarnya.
Sehingga diharapkan agar bidang ini dapat menjadi bidang yang startegis, sekaligus sektor prioritas pembangunan untuk mensejahterakan rakyat.
Lanjutnya, pariwisata merupakan salah satu komponen pembangunan nasional dalam bidang ekonomu, sosial, dan budaya. Untuk memaksimalkan kontribusi manfaat sektor pariwisata maka diperlukan pola perencanaan dan pengelolaan yang berkesinambungan.
Kendati demikian, perencanaan dan pengelolaan pembangunan pariwisata tidak mudah, mengingat sifat pembangunan kepariwisataaan yang multi dimensi dan multi sektor, maka memerlukan dukungan dan keterpaduan dalam sistem kepariwisataan, ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan, dengan adanya kerjasama Pemerintah Indonesia dengan pemerintah Swiss untuk mengembangkan destinasi wisata Tanjung Puting dan dilaksanakanya forum koordinasi lintas sektor dalam rangka DOM Tanjung Puting ini, maka diharapkan agar kesejahteraan masyarakat meningkat dan dapat merubah fola piker masyarakat menjadi sebagai pelaku pariwisata.
Karena sampai Agustus 2013 saja, ada sekitar 14.000 wisatawan asing yang datang ke Tanjung Puting “ini luarbiasa. Ini sudah mendunia, dan perahu masyarakat untuk transportasi wisatawan yang ingin berkunjung ke Tanjung Puting tersebut saat ini sudah mencapai 80 han, ini menunjukan kalau pola piker masyarakat sudah mulai berubah,” ungkapnya.
Karena tujuan pariwisata tersebut adalah untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi penganguran, namun tidak merusak ekosistim, ujarnya.dkw