PALANGKA RAYA – Direktur Perencanaan
Destinasi dan Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif
Lokot Ahmad Enda saat ditemui disela-sela forum koordinasi lintas sektor dalam
rangka destination management
organization (DOM) Tanjung Putting, di Hotel Luwansa, Kamis (7/11), kepada
sejumlah wartawan mengatakan, untuk menjadikan Tanjung Puting sebagai tempat
tujuang pariwisata berdaya saing internasional, maka beberapa hal yang perlu
mendapatkan perhatian antaralain adalah infrastruktur.
Sehingga
infrastruktur di Tanjung Puting itu harus dibenahi. Untuk tahun ini saja, ada
angaran sekitar Rp2 miliar untuk membenahi infrastruktur dikawasan Tanjung Puting,
maupun untuk menuju kesana, sanitasi di kawasan tersebut, dan berbagai infrastruktur
lainya yang dibutuhkan wisatawanan.
Bahkan
tahun depan juga akan diprogramkan angaran untuk pembangunan infrastruktur
dikawasan tersebut, ujarnya.
Selain
itu, promosi juga harus terus tingkatkan, mengingat Tanjung Putingnya memang
dinilai sudah mendunia, namun Pangkalan Bun atau Kotawaringin Barat dinilai
masih belum terlalu dikenal.
Selain
beberapa hal tersebut, tidak kalah pentingnya adalah menganai kelestarian
lingkungan dan ekosistem yang ada di kawsan Tanjung Puting. Mengingat disekitar
kawasan tersebut terdapat perkebunan kelapa sawit dan pertambangan, sehingga
lama-kelamaan bisa merusak ekosistem yang ada didaerah tersebut.
Sehingga
sekarang hal tersebut harus mulai dievaluasi, karena berdasarkan tinjauan
mereka kelapangan, bahwa ada perkebunan kelapa sawit yang letaknya sangat dekat
dengan kawasan tersebut. Bahkan berdasarkan informasi yang pihaknya terima, ada
orangutan yang mati disekitar perkebunan tersebut “kita sedih dan itu merusak
lingkungan,” tegasnya.
Sementara
Sekdaprov Kalteng Siun Jarias dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh
staf ahli Gubernur bidang Ekonomi dan Keuangan Berlin Sawal mengatakan,
kegiatanini dinilai sangat startegis di dalam mengupayakan serta mendukung dan
memantapkan keterpaduan sinergitas atas seluruh stakeholders.
Ia
juga berterimakasih kepada semua pihak atas segala dukungan dan perhatiannya
untuk bersama-sama meningkatkan semangat dan kerja keras untuk pembangunan
bidang kebudayaan pariwisata, mengingat bidang ini merupakan salah satu program
prioritas Pemerintah Daerah, ujarnya.
Sehingga
diharapkan agar bidang ini dapat menjadi bidang yang startegis, sekaligus sektor
prioritas pembangunan untuk mensejahterakan rakyat.
Lanjutnya,
pariwisata merupakan salah satu komponen pembangunan nasional dalam bidang
ekonomu, sosial, dan budaya. Untuk memaksimalkan kontribusi manfaat sektor
pariwisata maka diperlukan pola perencanaan dan pengelolaan yang
berkesinambungan.
Kendati
demikian, perencanaan dan pengelolaan pembangunan pariwisata tidak mudah,
mengingat sifat pembangunan kepariwisataaan yang multi dimensi dan multi sektor,
maka memerlukan dukungan dan keterpaduan dalam sistem kepariwisataan, ujarnya.
Sementara
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan, dengan adanya kerjasama
Pemerintah Indonesia dengan pemerintah Swiss untuk mengembangkan destinasi
wisata Tanjung Puting dan dilaksanakanya forum koordinasi lintas sektor dalam
rangka DOM Tanjung Puting ini, maka diharapkan agar kesejahteraan masyarakat
meningkat dan dapat merubah fola piker masyarakat menjadi sebagai pelaku
pariwisata.
Karena
sampai Agustus 2013 saja, ada sekitar 14.000 wisatawan asing yang datang ke
Tanjung Puting “ini luarbiasa. Ini sudah mendunia, dan perahu masyarakat untuk
transportasi wisatawan yang ingin berkunjung ke Tanjung Puting tersebut saat
ini sudah mencapai 80 han, ini menunjukan kalau pola piker masyarakat sudah
mulai berubah,” ungkapnya.
Karena tujuan
pariwisata tersebut adalah untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi
masyarakat dan mengurangi penganguran, namun tidak merusak ekosistim,
ujarnya.dkw