Kamis, 12 Desember 2013

RI-Swiss Kembangkan Destinasi Tanjung Puting


PALANGKA RAYA – Pemerintah Indonesia berkerja sama dengan pemerintah Swiss akan mengembangkan empat destinasi wisata di Indonesi. Dari keempat destinasi tersebut, salah satunya adalah Tanjung Puting, yang terletak di daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman untuk pengembangan keempat destinasi tersebut yang dilakukan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kretif Maria Elka Pangestu dan Menteri Ekonomi Swiss Johann Schnerider Ammann, di Jakarta, 28 Oktober 2013, ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng Saidina Aliansayah kepada Tabengan, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (31/10).
Kerja sama ini merupakan fase 2 dari program pengembangan Destinasi Wisata di Indonesia, yang merupakan program kerja Swiss State Secreatariat for Economic Affairs of Swiss Confederation, ujarnya.
Untuk menindaklanjuti kerjasama tersebut, ujar Saidina, maka pada 7 Nopember 2013 mendatang akan dilakukan sosialisasi perkembangan program Destination Management Organization (DMO) Tanjung Putting, sosialisasi karangka kerjasama bidang pariwisata antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kretif dengan pemerintah Swiss.
Sosialisasi rancangan rencana tata ruang kawasan strategis nasional (RTRKSN) Tanjung Putting oleh Kementerian Pekerjaan Umum, dan dilakukan diskusi koordinasi pendukungan lintas sektor terhadap bidang pariwisata. Hal tersebut dilakukan dalam rangka untuk menindaklanjuti koordinasi program DMO Tanjung Putting 2013, ujarnya.
Lanjut Saidina, dengan dikembangkanya Tanjung Puting sebagai destinasi wisata oleh Pemerintah Indonesia berkerja sama dengan pemerintah Swiss, ini menunjukan bahwa Kalteng, khusunya Tanjung Putting semakin banyak dikenal oleh masyarakat luas, bahkan dinilai sudah mendunia.
Terlebih, Menteri Ekonomi Swiss berjanji akan meningkatkan jumlah kunjungan ke Indonesia, termasuk ke Kalteng, khusunya dari warga Suwiss, ujarnya.
Sementara tujuan utama dengan dilaksanaknaya kerjasama Pemerintah Indonesia dengan pemerintah Swiss ini bertujuan untuk mengapresiasi masyarakat setempat dalam hal pelayanan, antaralain untuk meningkatkan sumber daya manusia untuk menerima tamau atau menjadi gaet yang profesional.
Hal ini dinilai penting, mengingat sekolah formal akan hal tersebut tidak ada. Untuk itu, maka pada pertemuan DMO Tanjung Putting mendatang akan disusun kurikulumnya yang akan dipadukan sesuai dengan harapan dari pemerintah Indonesia, Suwiss, dan kearipan lokal “jadi tiga hal tersebut akan kita padukan,” ujarnya.
Dengan dilakukanya berbagai kegiatan tersebut, maka diharapkan agar jumlah wisatawan yang datang akan semakin banyak, sehingga semakin banyak juga devisa yang masuk dan kesejahteraan masyarakat khusunya yang tinggal disekitar objek wisata tersebut juga akan meningkat, ujarnya.dkw