Kamis, 12 Desember 2013

Pengembangan Bawang Merah akan Terus Dikembangkan

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Kalteng Tute Lelo melalui Kepala Bidang Pengembangan Produksi Hortikultura Vinolia Tantri, saat ditemui disela-sela panen bawang merah di kelurahan Banturung, Palangka Raya, Rabu (6/11), kepada wartawan mengatan, bawang merah ini terus dikembangkan.
“Jadi kedepan tidak hanya di Kota Palangka Raya, tetapi dikembangkan di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Kapuas, Katingan, dan Kotawaringin Timur. Mereka sudah ada menyiapkan petani untuk pengembangan bawang merah ini,” ujarnya.
Diharapkan pengembangan bawang merah ini dapat dilakukan secara berkelanjutan, mengingat komoditas ini merupakan yang prioritas, karena dinilai selalu mempengaruhi inflasi di Kalteng. “Diharapkan, kedepan masalah cabe dan bawang merah dapat dipenuhi dari daerah sendiri,” tegasnya.
Terlebih saat ini pihaknya didampingi dari pihak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang sangat konsen untuk mendampingi petani bawang merah ini dan kedepannya ada juga pihak yang akan memberikan bantuan berupa benih kepada para penangkar-penangkar. Sehingga kedepan diharapkan agar benih-benih tersebut tidak lagi didatangkan dari luar daerah, ujarnya.
Sementara pengembangan komoditi bawang merah ini berawal dari keberhasilan demplot bawang merah yang dilakukan oleh BI dan Distanak beberapa waktu lalu, sehingga saat ini bawang merah ini dikembangkan “ini tahun pertama kita melaksanakan pengembangannya,” ungkapnya.
Pada 2013 ini saja, setidaknya ada 35 Ha yang tersebar di Kecamatan Sebangau, Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu, dan Kecamatan Rakumpit yang digunakan untuk pengembangan bawang merah dengan angaran yang berasal dari Kementerian Pertanian.
Sementara pihaknya memberikan bantuan berupa benih bawang merah sekitar 11 ton yang disalurkan ke beberapa kelompok yang ada di beberapa Kecamatan tersebut. Dari pengembangan bawang merah tersebut, secara bertahap saat ini sudah panen dan menunjukan hasil yang sangat memuaskan, ujarnya.
Bahkan di salah satu kelompok tani di kelurahan Banturung, Petuk Katimpun, dan Kelampangan ada yang mencapai 27 ton per Ha “itu sangat mengembirakan sekali bagi kita Provinsi Kalteng dalam hal pengembangan bawang merah,” ungkapnya.
Selain dukungan dari pusat, juga ada dukungan dari APBD Provinsi, mengingat Provinsi Kalteng khusunya kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng sangat mendukung sekali dan merespon pengembangan bawang merah ini. Sehingga pada APBD perubahan ini dialokasikan untuk sekitar 3 ton bibit bahwang merah.
Sementara untuk 2014 mendatang juga akan dianggarkan dari Pemerintah Pusat untuk sekitar selus 20 Ha dan dari APBD Provinsi Kalteng sekitar seluas 30 Ha, ujarnya.
Sementara salah seorang petani banwang merah di Kelurahan Banturung, Kota Palangka Raya, Wijianto mengatakan, pengembangan komoditi bawang merah dinilai cukup menjanjikan, terlebih pada saat musim penghujan. Karena pengembangan bawang merah di lahan sekitar setengah Ha yang ia lakukan pada saat musim kemarau saja, bisa menghasilkan sekitar dua ton.
Karena khusunya di daerah Palangka Raya ini dinilai cocok dan memadai untuk pengembangan bawang merah. Kendati demikian pihaknya juga berharap bimbingan dari pemerintah berupa pelatihan, mengingat pihaknya masih baru dalam mengembangkan tanaman jenis ini.
Sementara untuk pengembangan bawang merah ini, pihaknya mendapatkan batuan dari pemerintah, baik dari pemerintah Provinsi maupun Kota Palangka Raya berupa bibit, kapur, dan pestisida.
Sementara pelaksanaan panen bawang merah di kelurahan Banturung tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Pengembangan Produksi Hortikultura Vinolia Tantri, Kepala Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian Alvin Pongtuliran dan jajaranya dari Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng, perwakilan dari pemerintah Kota Palangka Raya, Penyuluh, beberapa instansi terkait lainnya, dan perwakilan petani bawang merah dari beberapa daerah di Palangka Raya ini.dkw