Kamis, 12 Desember 2013

4 Dasar Pembangunan Perkebunan di Kalteng



PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalteng Rawing Rambang dalam sambutannya pada pembukaan sosialisasi pedoman Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) pada perkebunan Kelapa Sawit Pola Plasma dan Swadaya,  di hotel Batu Suli, Rabu (30/10), mengatakan, sesuai arahan Gubernur, maka ada empat dasa pembangunan perkebunan di Kalteng.   
Sementara ke-4 dasar pembangunan perkebunan tersebut yaitu, harus memperhatikan lingkungan, harus merangkul atau melibatkan masyarakat yaitu dengan memberikan 20 persen kebun plasma bagi masyarakat, memperhatikan hak-hak adat, dan dibuka dilahan yang marjinal atau terdegradasi, ujarnya.
Dengan demikian, maka seharusnya perkebunan tersebut tidak merusak lingkungan dan membuka hutan. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan ada juga yang membuka wilayah hutan. “Kalau dia orang perkebunan, maka dia tidak akan membuka hutan,” ujarnya.
Sementara terkait dengan pembangunan yang berkelanjutan, maka diharapkan jangan terus membuka lahan perkebunan, namun dengan luasan perkebunan yang ada tersebut dapat ditingkatkan kualitas dan produktivitas. Untuk itu ia sangat sepakat dengan sistem ISPO, ujarnya.
Dalam kesempatan itu Rawing juga menyampaikan, berdasarkan luasan perkebunan yang ada, Kalteng menjadi provinsi ke empat terluas perkebunannya setelah Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Sementara untuk perkebunan kelapa sawit, Kalteng menjadi provinsi ketiga terluas wilayah perkebunan kelapa sawitnya Riau dan Sumatera Utara “namun itu yang clean and clear,” tegasnya. 
Namun yang diharapkan bukan luasanya, namun kualitasnya, sehingga meski luasanya tidak terlalu besar namun kualitas dan produktivitasnya tinggi. Sehingga ini yang perlu terus didorong, lanjutnya.
Sehingga kedepan dirasa perlu untuk dilakukan pembinaan terhadap pelaku perkebunan yang ada di daerah ini termasuk penyiapan sarana dan prasarana perkebunan yang memadai “ jadi jang memperluas lagi,” tegasnya.
Panitia yang juga sebagai Kabid Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Kalteng Letty mengatakan, tujuan dilaksanaknya kegiatan ini yaitu untuk memberikan pemahawan yang sama tentang ISPO pada perkebunan Kelapa Sawit Pola Plasma dan Swadaya, serta untuk mendapatkan masukan tentang ISPO tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu dari 30-31 Oktober 2013 yang diikuti sekitar 45 peserta yang berasal dari Dinas yang terkait di kabupaten/kota, instansi terkait, Perusahaan yang memiliki plasama, GAPKI, Apkasindo, WWF, dan berbagai pihak terkait lainnya. Sementara yang menjadi Narasumber dalam kegiatan tersebut antaralain dari Direktorat Perkebunan Sahat Simarmata.dkw