Selasa, 05 April 2011

Prioritaskan Energi Baru dan Terbarukan

23-03-2011 00:00 
 
Harian Umum Tabengan,  
PALANGKA RAYA
Rasio elektrisitas atau pemenuhan kebutuhan listrik di Kalteng dinilai paling renah di Indonesia. Rasio elektrisitas listrik di Kalteng baru mencapai 47,4 persen dan masih sangat rendah dibandingkan dengan Kalsel, mencapai 70 persen.  Untuk itu, Dinas Pertambangan dan Energi Kalteng akan bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan memprioritaskan penggunaan energi baru dan terbarukan.
Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kalteng Tomas Sembiring di Palangka Raya, baru-baru  ini, mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada memanfaatkan potensi energi baru dan  terbarukan.
Energi baru dan terbarukan adalah energi yang pada umumnya sumberdaya nonfosil dan jika diperbarui atau dikelola dengan baik, maka sumberdayanya tidak akan habis. Sumber energi yang termasuk dalam energi baru dan terbarukan antara lain energi panas bumi, energi air, energi surya, energi angin, energi biomassa/biogas, dan energi samudra. “Ini yang akan kita galakkan selama 2011-2015 mendatang,” katanya.
Melalui APBD Kalteng, pada 2011 dianggarkan pengadaan 300 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk Kabupaten Barito Selatan dan Gunung Mas, masing-masing satu desa yang masuk Program Mamangun Tuntang Mahaga Lewe (PM2L/membangun dan menjaga desa).
Sementara menyangkut pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu/angin (PLTB) dengan kapasitas 5-10 KW diharapkan dapat teralisasi. Daerah ini sangat menjanjikan untuk dibangun PLTB karena ada tujuh kabupaten yang memiliki pantai. Tujuh kabupaten itu, Sukamara, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Seruyan, Katingan, Pulang Pisau, dan Kapuas.
Untuk pembangunan PLTB ini diangarkan sebesar Rp1 miliar dan sebagai percontohan akan dibangun di daerah Sukamara. Sebab, kecepatan anginnya mencapai tiga sampai lima meter perdetik.
Tomas menambahkan, untuk daerah perbukitan dengan dataran tinggi seperti Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Lamandau akan dikembangkan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air.
“Kami mengharapkan Pemkab dan Pemko mendukung rencana tersebut agar rasio elektrisitas yang ditargetkan bisa tercapai. Sebab, saat ini masih ada sekitar 70 ribu rumah tangga yang harus dialiri listrik pada 2011 ini,” katanya.dkw