Minggu, 03 April 2011

Membangun Anak Demi Masa Depan Bangsa

Siswa SD dan SMP Petak Puti Naik berangkat ke Sampan Naik Sampan 
2010-07-28
Harian Umum Tabengan,
Membangun anak berarti membangun bangsa. Sebab, sesungguhnya dalam pembentukan generasi bangsa dimulai dari membangun anak. Masa depan bangsa tergantung bagaimana mendidik dan membangun anak.
Demikian disampaikan Walikota Palangka Raya H Riban Satia dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten III Sekret Dearah Kota Palangka Raya EC Hadiansyah pada peringatan Hari Anak Nasiponal (HAN) di Gedung Pertemuan Umum Tambun Bungai, Selasa (27/7).
Memaknai persoalan itu, patut disadari bersama bahwa memangun masa depan bangsa ini tergantung dari peran orangtua mendidik anak. Peringatan HAN diharapkan menjadi momentum yang sangat penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh rakyat Indonesia dalam menghormati dan menjamin hak anak.
Perlindungan dan pemenuhan hak anak sangat penting, termasuk pemenuhan pelayanan kesejahteraan dan perlindungan anak, tidak terkecuali bagi anak penyandang cacat, anak yatim, anak dari keluarga tidak mampu, dan anak jalanan.
Perlakuan khusus juga harus diberikan agar mereka mereka juga dapat menjadi generasi penerus bangsa yang bisa diandalkan, meski dengan segala keterbatasan yang dimiliki.
Karena itu, kepentingan anak memang patut dikedepankan. Undang-undang No 32 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak wajib diimplementasikan dalam kehidupannya sehari-hari. Anak-anak Indonesia juga diharap agar giat belajar dan patuh serta taat kepada guru dan orangtua.
Wakil Ketua Panitaia Peringatan Hari Anak Guntur Talajan mengatakan, kegiatan peringatan hari anak bertujuan untuk meningkatkan komitmen semua pihak dalam menyebarluaskan informasi tentang pentingnya hak anak.
Kesejahteraan anak di bidang pendidikan, selain wajib belajar sembilan tahun, juga disiapkan paket belajar A, B, dan C, serta membuka sekola di beberapa daerah terpencil untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak yang didukung dengan tenaga guru yang memadai.
Pada kesempatan terpisa, Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto, juga mengakui anak sebagai aset bangsa. Pemenuhuan kebutuahan anak tidak hanya diserahkan kepada pemerintah, namun juga sangat utama yaitu peranan orangtua.
Sigit mengaku prihatin melihat keadaan anak jalan yang harus mengemis. Untuk menanggulangi hal tersebut,  DPRD akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan instansi terkait.
Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Palangka Raya Erni Suciati mengatakan, anak-anak jalanan umumnya mendapat perlakukan yang kurang layak. Kendati demikian, jumlahnya di Palangka Raya tidak terlalu banyak.
Peringatan hari anak kemarin berlangsung meriah. Anak-anak dari berbagi sekolah bergabung di tempat itu. Anak-anak ini juga berkesempatan unjuk kebolehan dengan membaca puisi dan menari.
Kegiatan ini kemudian dirangkai dengan dialog antara anak-anak dengan Pemko dan DPRD. Lucunya, saat diberi kesempatan bertanya, mereka malah menyampaikan cita-cita dan menginginkan ada taman bermain. dkw