Selasa, 05 April 2011

Ketika Wakil Ketua MPR RI Disambut Secara Adat

2011-03-07
Harian Umum Tabengan,  
Kedatangan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Ahmad Farhan Hamid dan rombongan untuk menghadiri Cerdas Cermat SMA/MA/SMK Tingkat Provinsi Kalteng di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya disambut tradisi adat Dayak.
Farhan dan rombongan tiba di bandara terbesar di Kalteng itu pada, Minggu (6/3), dan disambut Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, Pelaksana Tugas (Plt)  Sekda Siun Jarias, Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Guntur Telajan, dan Kapolda Brigjen Pol Damianus Jecki.
Prosesi adat itu diawali dengan mengalungkan manik-manik hasil kerajinan Kalteng, setelah Farhan menuruni tangga pesawat yang membawanya dari Bandara Soekarno-Hatta. Sampai di halaman ruang tunggu VIP Bandara Tjilik Riwut, Farhan disambut tokoh adat dan didoakan agar selama berkunjung di Palangka Raya memperoleh keselamatan dan kesehatan.
Farhan juga diminta untuk menginjak telur ayam kampung yang di taruh di atas batu hingga pecah. Meski sedikit ragu, namun rangkaian adat itu sukses dilakoninya. Setelah itu, ternyata Farhan masih belum bisa langsung masuk ke ruang VIP bandara, karena penari dengan gerakan lemah gemulai membawakan tarian selamat datang, sudah menghadangnya.
Farhan pun terlihat sumringah meski ternyata masih harus memotong kayu pantan yang dibalut dengan batik benang bintik, kain khas kalteng. Sebelum menggulung batik agar bisa memotong pantan, seorang tokoh adat melontarkan sejumlah pertanyaan yang wajib dijawab Farhan.  Pertanyaan itu seputar identitas Farhan, tujuan datang ke daerah ini, dan berapa jumlah rombongan yang menyertainya. Setelah menjawab seluruh pertanyaan, Farhan  baru bisa memotong pantan menggunakan sebilah mandau.
Dengan beberapa kali ayunan, pantan itupun  akhirnya putus. Farhan baru bisa masuk dan diberikan tapung tawar sebagai simbol diterimanya tamu dan rombongan. Setelah prosesi penyambutan secara adat itu selesai, Farhan dan rombongan melanjutkan perjalanan untuk menghadiri cerdas cermat di Gedung Pertemuan Umum Tambun Bunga.
Kepada Tabengan Guntur Telajan menuturkan, lomba cerdas cermat SMA/MA/SMK Tingkat Provinsi Kalteng yang dihadiri Wakil Ketua MPR RI itu tentang empat pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu UUD 1945, NKRI, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika.
Penyambutan secara adat ini juga bentuk dari inplementasi Bhineka Tunggal Ika, mengingat hal tersebut merupakan adat, tradisi, dan kesenian daerah yang perlu dilestarikan. Selain itu, menunjukkan para pihak yang datang sudah direstui secara adat, sehingga diharapkan berjalan dengan lancar tanpa rintangan.
Menurutnya, kegiatan itu merupakan adat, tradisi, dan kesenian masyarakat Kalteng yang perlu dilestarikan dan dikembangkan melalui pelajar dan sekolah.
“Bahkan acara potong pantan tersebut, ke depan akan diajarkan guru muatan lokal kepada para pelajar agar mereka mengetahui dan melestarikannya. Kurikulum seperti itu sudah dilakukan meski masih belum merata di semua daerah melalui muatan lokal, ekstrakurikuler, dan kegiatan sanggar di sekolah,” kata Guntur.debi kriswanto