Selasa, 05 April 2011

2010, 741 Orang Digigit Anjing

Harian Umum Tabengan,  
PALANGKA RAYA
Puskesmas Bukit Hindu mengaku kewalahan menangani warga yang panik dan takut terjangkit rabies, sehingga minta divaksinasi. Padahal, tidak semua kasus gigitan anjing harus divaksinasi.
Sepanjang tahun 2010, Rabies Center di Puskesmas Bukit Hindu, Palangka Raya mencatat  sebanyak 741 orang di wilayahnya mengalami gigitan anjing. Tapi, sejauh ini belum ada yang dinyatakan positif terjangkit penyakit rabies.
Widelina, Pemegang Program Rabies di Rabies Center Puskesmas Bukit Hindu kepada Tabengan, Kamis (13/1), mengungkapkan, sebanyak 10 ekor anjing pada tahun kemarin telah ditetapkan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) setempat positif mengidap virus rabies. Sedangkan kucing dan kera belum dilakukan pemeriksaan sehingga tidak diketahui datanya.
Dia mengaku kewalahan dalam menangulangi korban gigitan ajing yang datang ke Puskesmas Bukit Hindu yang berlokasi di Jalan Kinibalu. Warga sebagian besar panik dan takut akan tertular penyakit rabies setelah digigit anjing, sehingga minta divaksinasi. Padahal, tidak semua kasus gigitan anjing harus divaksinanasi. Dampaknya, stok vaksin di Puskesmas Bukit Hindu sempat menipis meski sekarang jumlahnya dinilai telah memenuhi kebutuhan, seiring datangnya bantuan dari Dinas Kesehatan setempat.
Jika kondisi ini terus berlanjut, maka vaksin tersebut telah diberikan kepada orang yang tidak seharusnya. “Yang layak divaksinasi adalah orang yang mengalami gejala postif akibat digigit anjing rabies,” katanya. Guna mengantisipasi vaksinasi salah sasaran, ke depan pihaknya akan lebih selektif dalam memenuhi permintaan warga, mengingat vaksin tersebut cukup mahal harganya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Puskesmas Bukit Hindu Rhizall M Hutapea mengharapkan masyarakat yang memelihara hewan berpotensi mengidap penyakit rabies seperti anjing, kucing, dan kera agar aktif memeriksakan ke Distanak untuk disuntik vaksin antirabies. “Jika mengidap penyakit rabies agar secepatnya diserahkan ke Distanak untuk diobservasi,“ katanya.
Selain itu, jika warga digigit hewan dengan gejala rabies namun jauh dari akses rumah sakit maupun puskesmas, langkah awal yang harus dilakukan adalah membersihkan lukanya menggunakan sabun, alkohol, dan lukanya jangan ditutup, sebelum ditangani tenaga medis.
Adapun ciri-ciri anjing yang tertular rabies di antaranya tampak tidak sehat, agresif, keluar air liur berlebihan dan lidah terjulur, serta suka menyendiri dan berada di tempat gelap. Selain itu, ekor ditekuk di antara kedua kaki belakang, menggigit apa saja yang ada di sekitarnya, tidak mau makan dan minum, serta kurang dari 14 hari akan meninggal setelah menggigit warga.dkw