Rabu, 21 Agustus 2013

Waspada, Hotspot Alami Peningkatan Drastis

PALANGKA RAYA – Kepala Pelaksanak Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalteng Mugeni, saat ditemui dilingkungan posko siaga darurat bencana kabakaran hutan dan lahan Provisni Kalteng, Selasa (20/8) kepada Tabengan mengatakan, kalau dibandingkan jumlah hotspot atau titik pada Juli dengan Agustus, memang terjadi peningkatan yang cukup siknipikan.
Mengingat sepanjang Juli 2013 hanya terdapat 33 titik hotspot saja, sementara untuk Agustus, sampai 20 Agustus 2013 ini saja sudah terdapat 86 titik hotspot di Kalteng dan dilapangan saat ini memang sudah mulai terjadi kebakaran-kebakaran “jadi memang perlu ada peningkatan kewaspadaan,” tegasnya.
Sehingga, saat ini pihaknya juga sudah membagi personil atas dua regu untuk standby dilapangan dan kedua regu tersebut ditempatkan di daerah Kelurahan Kelampangan, sehingga ketika terjadi kebakaran didaerah tersebut, maka personil dapat dengan cepat melakukan pemadaman.
Sementara sejumlah hotspot tersebut cukup banyak terjadi di daerah gambut seperti di daerah Kabupaten Kapuas sebanyak 17 titik, Katingan 15 titik, Kotawaringin Timur 10 titik, sementara beberapa kabupaten/kota lainya masih dibawah 10 titik, bahkan untuk Kabupaten Lamandau masih nihil.
Sehingga, meski hotspot suda alami peningkatan, namun belum ada rencana penambahan jumlah personil, mengingat personil yang ada saat ini dinilai masih mencukupi.
Sedangkan kabupaten/kota khusunya yang sudah ada BPBD nya juga dinilai sudah siap untuk menghadapi musim kemarau ini dengan sudah membentuk Posko, kendati demikian pihaknya diharapkan untuk lebih mengutamakan tindakan pencegahan.
Sementara saat disinggung mengenai Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), Mugeni menilai ISPU dinilai masih dalam keadaan normal dan belum ada angka yang mencapai sampai 40. Sementara angka 1-50, ISPU tersebut dinilai masih dalam keadaan baik.
Namun saat disinggung mengenai terjadinya kabut tipis, terutama pada saat sore hari, ia menilai mungkin hal tersebut merukanan akumulasi asap akibat pembakaran lahan “mungkin akibat akumulasi asap pembakaran lahan dan perkarangan karena ingin membersihkan perkarangan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu ia juga mengatakan, untuk pelaksanaan hujan buatan saat ini masih terus berlangsung, meski memang ada peralihan dari pesawat hercules ke pesawat CASA untuk pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan di daerah ini.
Mengingat dengan CASA ini dinilai lebih efektif dan lebih simpel, sementara peswat herculis yang digunakan sebelumnya sudah kembali dan ada yang perlu diperbaiki, namun saat diperlukan maka akan didatangkan lagi “sehingga hanya giliran saja,” ujarnya.
Sementara jumlah bahan semai yang di taburkan sampai saat ini yaitu sebanyak 27 ton dan penyemaian garam tersebu selain dilakukan di daerah Kalteng, namun juga dilakukan didaerah Kalsel yaitu di daerah Kandangan dan Rantau. Sementara untuk daerah Kaltim dan Kalbar masih belum dilakukan, ujarnya.dkw