Pemerintah
serius mengantisipasi kabut asap di Pulau Kalimantan. Hari ini, pesawat
Hercules akan tiba di Palangka Raya untuk melakukan operasi hujan buatan.
PALANGKA
RAYA - Untuk
menanggulangi bencana kebakaran dan kabut asap di Provinsi Kalteng, pemerintah
mengaktifkan posko di darat dan udara. Untuk posko udara dilakukan melalui
operasi hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca (TMC) dan untuk Regional
Kalimantan akan segera diaktifkan.
Demikian
dikatakan Kepala UPT Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) F Heru Widodo didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Provinsi Kalteng Mugeni, saat memberikan keterangan kepada wartawan
di Posko Siaga Darurat Bencana Kabakaran Hutan dan Lahan Provisni
Kalteng, Selasa (30/7).
Untuk
meminimalisasi bencana akibat kebakaran lahan, mulai Rabu (31/7), hari ini,
akan dilaksanakan penaburan atau penyemaian garam di awan Kalimantan. Untuk
pelaksanaan operasi tersebut, pihaknya menyiapkan sekitar 30 ton garam.
“Rencananya
besok (hari ini), pesawat Hercules akan terbang ke sini (Kalteng) dan membawa
sekitar 10 ton garam lagi,” kata Heru. Ia menambahkan, keberadaan pesawat jenis
Hercules tersebut mengingat posko udara itu bersifat regional Kalimantan.
Namun
demikian, apabila ternyata ada provinsi di Kalimantan yang eskalasi hotspotnya
mengalami peningkatan, bisa saja ditambah pesawat jenis Casa. “Untuk
Kalimantan, kita merencanakan besok (hari ini) akan datang Hercules. Kalau
eskalasi hotspot di Kalimantan meningkat, bisa saja pesawat Casa dari Sumatera
digeser ke sini,” ujarnya.
Heru
mengharapkan keberadaan pesawat-pesawat itu mampu bekerja optimal melakukan
operasi hujan buatan untuk membasahi lahan gambut. Ia menyatakan, meski jumlah
hotspot dinilai belum mengkhawatirkan, namun pihaknya tetap akan terbang
sehingga saat terjadi kebakaran lahan kondisinya dapat dikendalikan.
Sementara
untuk penyemaian garam di atas awan Kalimantan tergantung kondisi kerawanan
yang ada di lapangan. Dengan menggunakan pesawat jenis Hercules, operasi untuk
Kalimantan dinilai akan lebih mudah.
Ia
menambahkan, mengingat saat ini masih dalam siaga darurat kebakaran lahan di
Provinsi Kalteng, pelaksanaan operasi udara bisa diperpanjang. Sesuai surat
keputusan Gubernur Kalteng, siaga darurat tersebut berlaku, 15 Juli - 15
September 2013.
Heru
menambahkan, untuk menanggulangi bencana kabut asap di Kalimantan, selain
menggunakan TMC dan bom air, juga akan memasang Ground Based Generator
(GBG). Alat ini berfungsi mengikat asap yang ada di bandara dan mengurangi asap
di sekitarnya sehingga tidak mengganggu aktivitas penerbangan.
“Ke depan,
kami akan memasang 4 GBG di sekitar Bandara Tijilik Riwut, Palangka Raya,
sehingga meski ada asap namun tidak sampai menggangu arus mudik. Pemasangan GBG
ini akan menyesuaikan kondisi di lapangan,” tutupnya.dkw