Senin, 05 Agustus 2013

BNPB Nilai Kalting Paling Responsif Tanggulangi Kebakaran

PALANGKA RAYA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif disela-sela meninjau posko satgas udara siaga darurat bencana asap regional Kalimantan, di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Rabu (31/7) kepada sejumlah wartawan mengatakan, Kalteng dianggap yang paling responsif untuk penanggulangan kebakaran.
Bahkan sebelum menjadi Kepala BNPB, pada 2006 yang lalu ia juga pernah sebagai pelaku pemadaman kebakaran di daerah ini dan berkerjasama dengan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang. Dari saat itu dan sampai berikutnya, ia menilai Kalteng yang paling siap dalam menanggulangi bencana kebakaran.
Selain itu, Pemerintah Kalteng juga dinilai mempunyai kehendak yang kuat untuk melakukan hal tersebut dengan baik. “Bahkan sebelumnya pernah terjadi seminar bersama dan mengasilkan deklarasi Palangka Raya, agar kita tidak melakukan pembakaran,” ungkapnya.
Hal tersebut dinilai menjadi sangat penting, mengingat sangat tidak mungkin bumi membakar dirinya sendiri dan berdasarkan riset mengatakan bahwa 99 persen asap karena api akibat dibakar.
Oleh karena itu tahap yang paling utama yang sangat ia harapkan adalah langkah yang sangat progresif dari rekan-rekan Dinas Kehutanan, melalui penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) nya, PPNS Dinas Pertanian, dari Lingkungan Hidup dan Polda.
“Ini untuk betul-betul, sejak awal berusaha untuk menegakan Peraturan Daerah yang ada,” ujarnya.
Ia tidak akan membahas kebiasaan masyarakat lokal, namun pembukaan lahan dengan cara dibakar tersebut perlu diatur “kalau turun-temurun kita membuka lahan itu dan itu boleh dan ada bukti memang bisa dikendalikan itu silahkan, tetapi pada prinsipnya ada Perda yang harus ditegakan. Jadi jangan samapi menjadi bencana asap ini sesuatu yang kita tahu dari mana asalnya ,” ungkapnya.
Sehingga dalam penanganan bencana kebakaran kehutanan ini peranan dari Kementrian Kehutanan, kementrian Pertanian, Kementrian Lingkungan Hidup, Pemerintah Daerah, Polda sangat diharapkan. Sehingga, sebetulnya kalau tidak dikehendaki terjadinya kebakaran, maka akan tidak ada kebakaran, ujarnya.
Kedatangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif di Bandara Tijilik Riwut Palangka Raya tersebut disambut langsung oleh Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang dan Istri, Sekdaprov Kalteng, Kepala BPBD Kalteng, serta beberapa SKPD terkait lainnya.
Kedatangan Kepala BNPB dan rombongan tersebut disambut dengan ritual adat Dayak Kalteng, seperti memapas atau membersihkan, menginjak telur ayam kampung, melakukan potong pantan, dan tepung tawar.
Setelah mengikuti beberapa ritual adat tersebut, Syamsul Maarif dan rombongan, didampingi Gubernur Kalteng, Sekdaprov Kalteng, Kepala BPBD Provinsi Kalteng meninaju kesiapan personil dan posko satgas udara di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, termasuk meninjau pesawat hercules yang akan digunakan untuk pelaksanaan hujan buatan di daerah ini.
Bahkan dalam kesempatan tersebut Kepala BNPB dan Gubernur Kalteng juga sempat mempraktekan pemadaman dengan mengunakan pompa pemadam kebakaran dari mobil tengki pemadam kebakaran.
Selanjutnya, pihaknya juga meninjau posko siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan Provinsi Kalteng dilingkungan kantor Gubernur Kalteng. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Kebakaran hutan dan Lahan se Kalteng.dkw