PALANGKA RAYA – Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif disela-sela meninjau
posko satgas udara siaga darurat bencana asap regional Kalimantan, di Bandara
Tjilik Riwut Palangka Raya, Rabu (31/7) kepada sejumlah wartawan mengatakan,
Kalteng dianggap yang paling responsif untuk penanggulangan kebakaran.
Bahkan
sebelum menjadi Kepala BNPB, pada 2006 yang lalu ia juga pernah sebagai pelaku pemadaman
kebakaran di daerah ini dan berkerjasama dengan Gubernur Kalteng Agustin Teras
Narang. Dari saat itu dan sampai berikutnya, ia menilai Kalteng yang paling
siap dalam menanggulangi bencana kebakaran.
Selain
itu, Pemerintah Kalteng juga dinilai mempunyai kehendak yang kuat untuk
melakukan hal tersebut dengan baik. “Bahkan sebelumnya pernah terjadi seminar
bersama dan mengasilkan deklarasi Palangka Raya, agar kita tidak melakukan
pembakaran,” ungkapnya.
Hal
tersebut dinilai menjadi sangat penting, mengingat sangat tidak mungkin bumi
membakar dirinya sendiri dan berdasarkan riset mengatakan bahwa 99 persen asap
karena api akibat dibakar.
Oleh
karena itu tahap yang paling utama yang sangat ia harapkan adalah langkah yang
sangat progresif dari rekan-rekan Dinas Kehutanan, melalui penyidik pegawai
negeri sipil (PPNS) nya, PPNS Dinas Pertanian, dari Lingkungan Hidup dan Polda.
“Ini
untuk betul-betul, sejak awal berusaha untuk menegakan Peraturan Daerah yang
ada,” ujarnya.
Ia
tidak akan membahas kebiasaan masyarakat lokal, namun pembukaan lahan dengan
cara dibakar tersebut perlu diatur “kalau turun-temurun kita membuka lahan itu
dan itu boleh dan ada bukti memang bisa dikendalikan itu silahkan, tetapi pada
prinsipnya ada Perda yang harus ditegakan. Jadi jangan samapi menjadi bencana
asap ini sesuatu yang kita tahu dari mana asalnya ,” ungkapnya.
Sehingga
dalam penanganan bencana kebakaran kehutanan ini peranan dari Kementrian
Kehutanan, kementrian Pertanian, Kementrian Lingkungan Hidup, Pemerintah Daerah,
Polda sangat diharapkan. Sehingga, sebetulnya kalau tidak dikehendaki
terjadinya kebakaran, maka akan tidak ada kebakaran, ujarnya.
Kedatangan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif di Bandara
Tijilik Riwut Palangka Raya tersebut disambut langsung oleh Gubernur Kalteng
Agustin Teras Narang dan Istri, Sekdaprov Kalteng, Kepala BPBD Kalteng, serta
beberapa SKPD terkait lainnya.
Kedatangan
Kepala BNPB dan rombongan tersebut disambut dengan ritual adat Dayak Kalteng,
seperti memapas atau membersihkan,
menginjak telur ayam kampung, melakukan potong pantan, dan tepung tawar.
Setelah
mengikuti beberapa ritual adat tersebut, Syamsul Maarif dan rombongan,
didampingi Gubernur Kalteng, Sekdaprov Kalteng, Kepala BPBD Provinsi Kalteng
meninaju kesiapan personil dan posko satgas udara di Bandara Tjilik Riwut
Palangka Raya, termasuk meninjau pesawat hercules yang akan digunakan untuk
pelaksanaan hujan buatan di daerah ini.
Bahkan
dalam kesempatan tersebut Kepala BNPB dan Gubernur Kalteng juga sempat
mempraktekan pemadaman dengan mengunakan pompa pemadam kebakaran dari mobil
tengki pemadam kebakaran.
Selanjutnya, pihaknya
juga meninjau posko siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan Provinsi
Kalteng dilingkungan kantor Gubernur Kalteng. Kemudian dilanjutkan dengan
pelaksanaan Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Kebakaran hutan dan Lahan se
Kalteng.dkw