Minggu, 02 Juni 2013

30 Persen Benih Ikan Didatangkan dari Luar Kalteng

PALANGKA RAYA – Balai Benih Ikan yang ada dinilai masih belum mampu memenuhi permintaan benih ikan yang ada. Balai benih hanya mampu menyediakan sekitar 60-70 persen saja, sehingga 30 persennya masih didatangkan dari luar Kalteng, seperti dari pulau Jawa dan Provinsi Kalimantan Selatan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalteng Darmawan kepada Tabengan diruang kerjanya, baru-baru ini, mengatakan, permintaan masyarakat akan benih ikan dinilai cukup banyak dan beragam, sehingga pihaknya masih belum bisa mencukupi permintaan tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan benih ikan tersebut, sehingga ada benih ikan yang masih harus didatangkan dari luar, “Namun tidak semuanya dari luar. 60-70 persen berasal dari balai benih yang ada dan 30 persen masih dari luar, seperti dari pulau Jawa dan Kalsel,” ujar Darmawan.
Adapun jenis benih ikan yang dikembangkan didaerah ini antaralain lele, nila, patin, dan gurami. Beberapa jenis ikan ini yang cukup banyak diminta masyarakat, sehingga jenis ikan tersebut yang disiapkan.
Sebelumnya, Darmawan mengatakan, Provinsi Kalteng memiliki 4 balai benih ikan dan beberapa kabupaten juga memiliki balai benih, namun balai benih khususnya yang ada di kabupaten dinilai masih belum maksimal, mengingat fasilitas yang ada kurang memadai.
Kendati demikian, katanya, melalui dana alokasi khusus (DAK) beberapa kabupaten tersebut melakukan berbagai pembenahan terhadap balai benih yang ada di daerahnya masing-masing. “Sehingga, seiring melakukan pembenihan, mereka juga melengkapi peralatan yang ada, ujarnya.
Dengan belum maksimalnya balai benih yang ada, sehingga ada benih ikan yang harus didatangkan dari luar, namun tidak keseluruhan, mengingat balai benih yang ada, dibalik keterbatasannya masih tetap oprasional.
“Namun disadari berbagai kekurangan tersebut harus dibenahi, pasalnya, permintaan bibit ikan dari masyarakat dinilai sangat luar biasa,” ungkapnya.dkw