Selasa, 04 Juni 2013

Pemprov Lakukan Monitoring Proyek Hibah KOICA

Berfoto Bersama antara Tim Assistensi Project Managerial Organization (POM) dengan tim monitoring proyek kerjasama dari pemerintah Korea Selatan dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) Indonesia, di aula Distanak Kalteng, Selasa (4/6).
Pemprov Kalteng  melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) dan beberapa instansi terkait lainnya atau Tim Assistensi Project Managerial Organization (POM), melakukan pertemuan dengan tim monitoring proyek kerjasama dari pemerintah Korea Selatan dan Korea International Cooperation Agency (KOICA) Indonesia.

PALANGKA RAYA – Kepala Distanak Provinsi Kalteng Tute Lelo pada pertemuan yang berlangsung di aula kantornya, Selasa (4/6), mengatakan, sebagai penerima manfaat dari proyek secara langsung, berupa barang dan jasa, Provinsi Kalteng terbantu dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat petani, khususnya di lokasi pilot project (percontohan).
Proyek kerjasama Pemerintah Korea dan Pemerintah Indonesia ini sudah berjalan selama 2,5 tahun dan pada akhir 2013 atau awal 2014 mendatang project ini kemungkinan akan berakhir. Proyek ini dilaksanakan di Desa Kenamit Jaya, Kabupaten Pulang Pisau dan Desa Sei Pitung, Kabupaten Kapuas.
Selama proyek berjalan, beberapa kegiatan pokok yang sudah dilakukan di lapangan, khususnya di desa Kenamit Jaya, antara lain, dibangun balai desa, gudang alat, dan mesin pertanian desa, serta jembatan konektor. Selain itu, diberikan bantuan bibit ternak sapi, ayam, kambing, dan mesin pertanian serta demplot/percontohan usahatani palawija, seperti jagung dan ubi kayu, sesuai permintaan dan keinginan petani.
Sementara untuk di Desa Sie Pitung, sudah dibangun kantor desa, balai desa, gudang desa, dan jembatan konektor. Juga diberikan bantuan bibit ternak sapi, ayam, kambing, dan alat mesin pertanian, serta demplot usahatani palawija. Selain itu, dilakukan peningkatan kompetensi petani melalui pelatihan di Korea Selatan selama 2 pekan dan kegiatan ini dilaksanakan 2 angkatan. Serta, bantuan berupa jasa yang diberikan dengan pendampingan dan pembinaan langsung dari tenaga ahli yang didatangkan dari Korea Selatan sesuai bidang tugas dan waktu penungasan yang diberikan.
Termasuk bantuan kendaraan roda 4 dan roda 2 operasional proyek, di Provinsi serta Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Semua barang dan jasa yang telah diberikan, ujar Tute, pada saat proyek berakhir akan diserahkan Pemerintah Korea/KOICA kepada Kementerian Pertanian dan Pemprov Kalteng Cq Distanak Provinsi Kalteng.
Kendati demikian, Tute tetap berharap bahwa proyek kerjasama ini dapat dilanjutkan di desa dan kabupaten lainnya di provinsi ini. Karena, hasil pokok yang diharapkan dengan adanya proyek kerjasama ini akan terjadinya perubahan pola pikir dari petani di lokasi pilot project tersebut.
Sementara Resident Repsentative KOICA Indoneis Offices Kim Byung-gwan, mengatakan, pihaknya sudah meninjau lokasi pilot project tersebut dan ia menilai pelaksanaanya cukup berhasil. Bahkan kabar baik tersebut menyebar ke desa sekitarnya, sehingga banyak masyarakat yang menginginkan agar daerahnya juga dilakukan hal yang serupa.
Proyek ini, lanjut dia, merupakan yang pertama kalinya di Kalteng. Namun diharapkan dapat menjadi percotohan bagi Kalteng maupun daerah lainnya di Indonesia. Hal serupa juga disampaikan oleh Prof Kim Kyung Ryang dari Won National University dan Prof Suh Chong Hyuk dari Han Kayung National University.dkw