Distanak
Distribusikan 2000 Liter Desinfektan
PALANGKA RAYA – Pancaroba atau
perubahan cuaca akan membuat kondisi tenak menjadi lemah, sehingga mudah
terserang bakteri dan penyakit, tidak terkecuali pada ternak unggas. Namun
sampai saat ini, belum ada laporan terjadi kasus avian influenza (AI) atau flu burung di daerah ini.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Kalteng Candra
Rahmawan, saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini, kepada wartawan mengatakan, terjadinya perubahan
cuaca dinilai akan memicu meningkatnya serangan penyakit dan bakteri pada
unggas, antaralain penyakit flu burung, ujarnya.
Namun, kasus avian influenza atau flu burung di daerah ini masih
sangat terkendali. Bahkan, saat ini Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi
Kalteng belum ada menerima laporan terjadinya kasus flu burung di daerah ini, meski
sebelumnya terjadi wabah flu burung di daerah Kalimantan Selatan.
Untuk mengantisipasi dan
meminimalisir serangan penyakit dan bakteri pada unggas di daerah ini, maka
Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng telah membagikan sebanyak 2000
liter desinfektan dan alat penyemprotnya kepada 14 kabupaten/kota se Kalteng.
Bahkan berdasarkan laporan yang
pihaknya terima, di Kabupaten Pulang Pisau sudah melakukan penyemprotan,
terutama pada unggas dan kendaraan yang digunakan para pegadang unggas antar
daerah yang memasuki daerah tersebut, ujar Candra.
Sehingga, bagi kabupaten yang
berbatasan dengan provinsi tetangga, seperti Kabupaten Kapuas dan yang lainnya,
agar dapat melakukan penyemprotan desinfektan pada unggas dan kendaraan yang
digunakan para pegadang unggas antar daerah yang memasuki dan melintas di
daerah tersebut.
Karena, kalau harus menutup total
masuknya unggas dari luar daerah dinilai cukup sulit. Mengingat untuk memenuhi bibit
dan daging unggas di daerah ini, masih ada yang harus didatangkan dari luar
daerah, ujarnya.
Untuk itu, penyemprotan desinfektan
pada unggas dan kendaraan yang digunakan para pegadang unggas antar daerah yang
memansuki daerah Kalteng ini menjadi sangat penting.
Kendati demikian, pihaknya mengaku
was-was, mengingat sebelumnya di daerah Kalimantan Selatan terjadi wabah flu
burung, meski kasus flu burung di daerah tersebut saat ini sudah mulai menurun,
ujar Candra.
Sehingga sampai saat ini, masuknya unggas
jenis itik dari daerah tersebut masih di perketat dan ternak yang masuk ke
daerah ini harus diseprot desinfektan, ujarnya.
Tambah Candra, selain
menyemprotkan desinfektan, namun untuk meminimalisir serangan penyakit flu
burung di daerah ini, maka peternak juga diminta agar selalu menjaga kebersihan
kandang dan lingkungan kandangnya, kesehatan unggasnya, dan kalau membeli bibit
unggas agar terlebih dahulu diisolasi, sebelum dilepaskan bersama ungas yang
lainnya.dkw