Senin, 28 April 2014

Kalteng Bebas Kasus Flu Burung

Distanak Distribusikan 2000 Liter Desinfektan
PALANGKA RAYA – Pancaroba atau perubahan cuaca akan membuat kondisi tenak menjadi lemah, sehingga mudah terserang bakteri dan penyakit, tidak terkecuali pada ternak unggas. Namun sampai saat ini, belum ada laporan terjadi kasus avian influenza (AI) atau flu burung di daerah ini.
            Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Kalteng Candra Rahmawan, saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini, kepada wartawan mengatakan, terjadinya perubahan cuaca dinilai akan memicu meningkatnya serangan penyakit dan bakteri pada unggas, antaralain penyakit flu burung, ujarnya.
            Namun, kasus avian influenza atau flu burung di daerah ini masih sangat terkendali. Bahkan, saat ini Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng belum ada menerima laporan terjadinya kasus flu burung di daerah ini, meski sebelumnya terjadi wabah flu burung di daerah Kalimantan Selatan.
            Untuk mengantisipasi dan meminimalisir serangan penyakit dan bakteri pada unggas di daerah ini, maka Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng telah membagikan sebanyak 2000 liter desinfektan dan alat penyemprotnya kepada 14 kabupaten/kota se Kalteng.
            Bahkan berdasarkan laporan yang pihaknya terima, di Kabupaten Pulang Pisau sudah melakukan penyemprotan, terutama pada unggas dan kendaraan yang digunakan para pegadang unggas antar daerah yang memasuki daerah tersebut, ujar Candra.
            Sehingga, bagi kabupaten yang berbatasan dengan provinsi tetangga, seperti Kabupaten Kapuas dan yang lainnya, agar dapat melakukan penyemprotan desinfektan pada unggas dan kendaraan yang digunakan para pegadang unggas antar daerah yang memasuki dan melintas di daerah tersebut.
            Karena, kalau harus menutup total masuknya unggas dari luar daerah dinilai cukup sulit. Mengingat untuk memenuhi bibit dan daging unggas di daerah ini, masih ada yang harus didatangkan dari luar daerah, ujarnya.
            Untuk itu, penyemprotan desinfektan pada unggas dan kendaraan yang digunakan para pegadang unggas antar daerah yang memansuki daerah Kalteng ini menjadi sangat penting.
            Kendati demikian, pihaknya mengaku was-was, mengingat sebelumnya di daerah Kalimantan Selatan terjadi wabah flu burung, meski kasus flu burung di daerah tersebut saat ini sudah mulai menurun, ujar Candra.
Sehingga sampai saat ini, masuknya unggas jenis itik dari daerah tersebut masih di perketat dan ternak yang masuk ke daerah ini harus diseprot desinfektan, ujarnya.
Tambah Candra, selain menyemprotkan desinfektan, namun untuk meminimalisir serangan penyakit flu burung di daerah ini, maka peternak juga diminta agar selalu menjaga kebersihan kandang dan lingkungan kandangnya, kesehatan unggasnya, dan kalau membeli bibit unggas agar terlebih dahulu diisolasi, sebelum dilepaskan bersama ungas yang lainnya.dkw