PALANGKA RAYA – Melihat jumlah
ternak sapi dan kerbau yang ada, serta sulitnya mencari bibit ternak saat ini,
maka untuk mencapai target swasembada daging pada 2014, Pemerintah Kalteng
harus berkerja lebih keras lagi dan diperlukan dukungan dari pihak swasta.
Kepala Dinas Pertanian dan
Peternakan Provini Kalteng Tute Lelo, saat ditemui di lingkungan Kantor
Gubernur Kalteng baru-baru ini, kepada wartawan
mengatakan, kalau dari segi jumlah, apabila dibandingkan jumlah ternak sapi dan
kerbau yang ada dengan jumlah kebutuhan, saat ini Kalteng dinilai sudah
swasembada.
Karena, ternak sapi dan kerbau yang
ada di Kalteng saat ini mencapai sekitar 60.000 ekor, sementara kebutuhan per
tahun hanya berkisar 35.000-36.000 ekor saja. Namun, dari 60.000 ekor tersebut
ada ternak betina produktif dan anaknya, maka belum bisa dipotong.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan
daging di daerah ini, masih ada ternak yang harus didatangkan dari luar daerah.
Dengan jumlah ternak sapi dan kerbau
yang ada saat ini, ujar Tute, maka kemungkinan untuk tercapainya swasembada
daging pada 2014 ini dinilai masih sangat kecil.
Sehingga untuk mewujudkan swasembada daging
pada 2014 ini, maka Pemerintah Provini berkerja sama dengan pemerintah
kabupaten/kota di Kalteng ini harus berkerja lebih keras lagi. Serta diharapkan
dukungan dari pihak swasta, terutama dalam pengadaan bibit ternak yang
berkualitas.
Karena, yang menjadi salah satu kendala
dalam meningkatkan populasi dan produksi daging di daerah ini adalah sulitnya
mencari bibit yang berkualitas. Mengingat kalau bibit ternak tersebut hanya didatangkan
antar pulau di Indonesia saja, maka produksi danginya dinilai tidak terlalu
maksimal.
Untuk itu pihaknya berharap agar bibit
tersebut dapat didatangkan dari luar, seperti Australia dan yang lainnya.
Namun, harga bibit sapi Australia tersebut dinilai cukup mahal bila
dibandingkan dengan bibit sapi lokal, ujar Tute.
Sehingga kalau hanya mengharapkan angaran
dari pemerintah saja, maka hal tersebut dinilai tidak memadai. Untuk itu,
dukungan dari sektor swasta sangat diharapkan, antaralain melalui program integrasi
sapi-sawit, lanjutnya.
Sementara untuk program integrasi sapi-sawit,
beberapa perusahaan perkebunan di daerah ini sudah ada yang meminta izin kepada
pihaknya untuk memasukan ternak sapi kedaerah ini, “mudah-mudahan saja kita
bisa (swasembada), karena masih belum dihitung (jumlah ternaknya),” ungkapnya.
Karena, dengan beberapa perusahaan tersebut
telah memasukan ternak sampinya, minimal diharapkan dapat mendekati swasebada
daging. Namun jumlah ternak tersebut saat ini masih belum didata ulang, ujarnya.
Lanjut Tute, sementara untuk terus
meningkatkan populasi ternak di daerah ini, dengan agaran yang ada, pihaknya
dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kalteng melakukan berbagai kegiatan
antaralain, memacu peningkatan kelahiran.dkw