Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) yang juga sebagai Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang sedang mengamati hasil rekaman iklan PekanBudaya Dayak 2013 |
PALANGKA RAYA – Empat provinsi di
Kalimantan siap mengikuti Pekan Budaya Dayak 2013 di Jakarta, April mendatang.
Selain melestarikan dan mempromosikan budaya, juga untuk mencegah klaim budaya
Dayak oleh negara lain.
Masyarakat Dayak di Pulau
Kalimantan akan menunjukkan eksistensinya di mata masyarakat nasional dan
internasional. Mereka akan mengikuti event nasional bertajuk Pekan Budaya Dayak
2013 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, 27-30 April nanti. Pekan Budaya itu
rencananya akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Beberapa pertunjukan yang akan
ditampilkan adalah pagelaran seni dan budaya Dayak, pameran potensi dan produk
inovatif Kalimantan, Dayak Art Carnaval 2013, Dayak Innovation Award 2013,
serta Dayak Night and Fun. Pertujukan itu dilaksanakan dalam rangka
melestarikan, memperkenalkan, dan mempromosikan budaya Dayak kepada masyarakat
luas.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk
melestarikan budaya yang ada di Pulau Kalimantan agar jangan sampai budaya kita
diambil oleh negara lain, diklaim bahwa itu budaya dia,” tegas Presiden Majelis
Adat Dayak Nasional (MADN) Agustin Teras Narang, di sela-sela syuting iklan
Pekan Budaya Dayak 2013 di Istana Isen Mulang, Kompleks Rumah Jabatan Gubernur,
Senin (11/2).
Dalam kegiatan tersebut, selain
menampilkan tari-tarian, juga mempromosikan sumber daya alam yang ada serta
pawai budaya dari Monas menuju Istora Gelora Bung Karno, sepanjang 3km. Acara
itu diperkirakan bakal berlangsung meriah, karena pihaknya juga mengundang
semua kalangan, termasuk Pemerintah Pusat.
“Kami berharap kegiatan ini
dihadiri oleh Presiden RI. Kalau Presiden nanti bisa hadir, ini menjadi suatu
kehormatan bagi masyarakat Dayak yang ada di seluruh Indonesia,” ujar Teras
yang juga Gubernur Kalteng ini.
Ia berharap melalui kegiatan
Pekan Budaya Dayak 2013, masyarakat luas semakin mengenal lebih jauh mengenai kebudayaan
Suku Dayak yang merupakan penduduk asli Pulau Kalimantan. Selain itu, terjalin
interaksi positif antara masyarakat Dayak dan budaya-budaya lain di Tanah Air
maupun mancanegara.
Sementara Sekretaris Panitia
Pekan Budaya Dayak 2013 Yusferdinal Zubir, menambahkan, kegiatan itu akan
dihibur artis lokal dan ibukota. Pawai budaya dari Monas menuju Istora Gelora
Bung Karno diharapkan dapat memecahkan Rekor Museum Rekor Indonesia (Muri),
karena belum pernah dilakukan oleh masyarakat Dayak.
“Untuk menyukseskan
penyelenggaraan Pekan Budaya Dayak 2013, diperkirakan akan menghabiskan
dana sekitar Rp6 miliar. Dana tersebut bersumber dari 4 provinsi di Kalimantan,
sponsor, dan sumber-sumber lainnya yang tidak mengikat,” katanya.dkw