Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang sedang meletakan batu pertama pembangunan Angkasa Aviation Academy di lingkungan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya |
Perusahaan penerbangan nasional,
Lion Air dan Wings Air sudah positif mendirikan sekolah penerbangan, bernama Angkasa Aviation Academy atau sebelumnya
lebih dikenal dengan nama Wings Flying
School. Sekolah tersebut dibangun di sekitar Bandara Tjilik Riwut,
Palangka Raya.
Untuk mewujudkan keseriusannya,
Jumat (15/2), dilakukan peletakan batu pertama oleh Gubernur Kalteng Agustin
Teras Narang yang menandai pembangunan Angkasa
Aviation Academy tersebut. Selain Gubernur, peletakan batu pertama
juga dilakukan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI Herry Bakti
S Gumay.
Acara tersebut dihadiri pula
Kepala Humas Lion Air Edward Sirait, Kapolda Kalteng Brigjen (Pol)
Bactiar Hasanuddin Tambunan, Kepala Dishubkominfo Kalteng M Hatta, Kepala
Bandara Tjilik Riwut Nirman Dani, Walikota Palangka Raya Riban Satia, serta sejumlah
pihak terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Teras Narang
menyatakan tingginya perkembangan angkutan udara di provinsi itu, terjadi
seiring meningkatnya perekonomian masyarakat. Bahkan, Badan Pusat
Statistik (BPS) Kalteng mencatat, peningkatan status kelas menengah pada
masyarakat cukup tinggi.
Kondisi demikian, kata Teras,
menjadikan aktivitas di bandara di Kalteng juga mengalami peningkatan, sekitar
650.000 sampai 700.000 penumpang per tahunnya. Terlebih, apabila proses
pengaspalan jalan yang menghubungkan Palangka Raya dengan 4 kabupaten di
wilayah Barito selesai dikerjakan, Teras optimistis peningkatan itu akan
semakin tinggi.
Masyarakat di wilayah Daerah
Aliran Sungai Barito tentu saja akan lebih memilih melakukan perjalanan ke
Jakarta maupun Surabaya melalui Bandara Tjilik Riwut, ketimbang Bandara
Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalsel.
Di Kalteng, sebut Teras, selain
Bandara Tjilik Riwut, juga ada 2 bandara lainnya yang bisa didarati pesawat jenis
Boeing 737-500. Yakni, Bandara H Assan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur
dan Bandara Iskandar di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat.
Teras menuturkan, saat
perwakilan Lion Air menemuinya, beberapa waktu lalu, untuk menyampaikan rencana
pembangunan Angkasa Aviation Academy di
Kalteng, dirinya langsung menyatakan kesiapannya. Menurut Teras, rencana itu
sangat membantu, khususnya bagi para generasi muda di Kalteng yang berkeinginan
menjadi pilot.
Kepala Humas Lion Air Edward
Sirait melalui pers rilisnya menerangkan, pertumbuhan industri angkutan udara
nasional dari tahun ke tahun mencapai rata-rata sekitar 15 persen. Kondisi
demikian, membuat pelaku industri penerbangan terus mengembangkan usahaanya,
seperti penambahan armada pesawat dan yang lainnya.
Lion Air dan Wings Air terus
menambah kapasitas dengan mendatangkan pesawat. Sehingga kebutuhan tenaga
penerbang juga terus meningkat. Untuk itu, Lion Air dan Wings Air telah
mendirikan sekolah penerbangan pada 2010 lalu di Bandara Cakra Buana Cirebon,
Jawa Barat dengan nama Wings Flying School.
Namun, karena keterbatasan untuk
area latihan terbang, maka manajemen Lion Air dan Wings Air memutuskan untuk
mengembangkan dan membangun lokasi pelatihan tambahan di Bandara Tjilik Riwut,
Palangka Raya.
Dalam rangka lebih memfokuskan
pengelolaannya, pihaknya juga mengganti nama sekolah penerbangan tersebut dari Wings Flying School menjadi Angkasa Aviation Academy. Ke depan,
sekolah ini tidak hanya untuk sekolah penerbangan, juga untuk tenaga kerja
lainnya di bidang penerbangan. Direncanakan, sekolah penerbangan ini pada 2013
akan mengoperasikan 30 pesawat latih jenis Cessna.
Rencananya, sekolah ini pada tahun depan akan menggunakan 40 pesawat
latih dan mempunyai 250 siswa. Peletakan batu pertama yang dilakukan oleh
Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, kemarin, menandai pembangunan hanggar
pesawat, ruang kelas, mess siswa, dan perkantorannya.dkw