Kamis, 20 Februari 2014

Poros Tengah, Masih Banyak yang Belum Beraspal

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provini Kalteng Leonard S Ampung, saat ditemui di sela-selam meninjau jalan poros tengah, baru-baru ini kepada sejumlah wartawan mengatakan, banyak yang harus di perhatikan dan dilakukan untuk jalan poros tengah ini.
            Karena pada ruas jalan tersebut masih banyak jalan yang terbuka dan belum beraspal, “yang belum teraspal itu banyak dari panjang jalan sekitar 800 km lebih tersebut,” ujarnya.
            Sehingga ruas jalan tersebut akan terus ditingkatkan dan khusunya untuk penangan jalan yang dinilai rawan longsor dari daerah Puruk Cahu ke arah Muara Teweh akan disediakan angaran sekitar Rp18 miliar yang bersumber dari APBN.
            Sementara beberapa ruas jalan yang dinilai rawan longsor pada poros tengah di daerah Kabupaten Gunung Mas juga akan ditangani yang masuk dalam segmen reguler “tetapi tidak untuk penangan longsor khusus, tetapi termasuk dengan jalannya,” ujar Leonard.
            Sebelumnya Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang mengatakan, jalan poros tengah amat sangat bermanfaat, karena dia menghubukan dari Kalimatan Timur, Kalimantan Tengah, dengan Kalimantan Barat, jadi tidak lagi memutar melalui jalan trans Kalimatan poros Selatan, ujarnya.
Dengan keberadaan jalan tersebut, maka perjalanan akan sangat singkat. Karena kalau harus melalui Banjar Masin, Kalimantan Selatan, maka akan menelan waktu yang cukup lama.
Sementara untuk penangan badan jalan dan agregat pada ruas jalan tersebut akan dilaksanakan pada 2014 ini. Namun di daerah Rabambang juga ada pembangunan jembatan “mudah-mudahan itu (pengerjaan jembatan) pada 2014 ini sudah mulai berkerja,” ujarnya.
Sementara ruas jalan Takaras-Talaken-Tumbeng Jutu, sampai ke Tewah, memang ada beberapa ruas jalan yang harus diselesaikan dan diharapkan pada 2014 ini sudah selesai, ujarnya.
Sementara untuk rusa jalan  Sei Hanyu, ada beberapa yang harus dilakukan percepatan “karena tadi (kemaren) Kepala Balainya (Balai Besar Penanganan Jalan Nasional Wilayah VII Kalimantan) tidak senang, tidak puas dengan pekerjaan dari PT Adi Karya. Karena ini kan (jalan) performance based contract (PBC), jadi dia bisa saja berkerja terus,” ungkapnya.
Terlebih keuangannyapun sudah siap, malahan perusahaan tersebut sudah mengantongi Rp27 miliar dan pada 2014 ini sekitar Rp60 miliar “tadi mereka (PT Adi Karya) janji untuk bisa selesai di 2 minggu ini. Minimal ada perubahan-perubahanlah,” ungkapnnya.
Sementara berdasarkan pantauan Tabengan di lapangan, ruas jalan poros tengah tersebut masih banyak yang belum beraspal dan beberapa titik yang berlobang dan beralur yang cukup dalam, bahkan ada beberapa titik yang dinilai rawan longsor.
Bahkan untuk menuju arah perbatasan Kaltim, jalanya berliku-liku dan sempit serta terdapat beberapa tanjakanya yang tingi dan turunan yang curam, sehingga kendaraan yang melintasi jalan tersebut tidak bisa melaju dengan cepat dan harus super berhati-hati, terlebih pada saat musim kemarau, karena jalan tersebut berdebu.dkw