PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng
Agustin Teras Narang dalam sambuatan tertulisnya yang dibacakan Kepala Disas
Kelautan dan Perikanan Kalteng Darmawan pada Rakor Pembangunan Kelautan dan
Perikanan Tingkat Provinsi, di hotel Aquarius, baru-baru ini mengatakan,
program Kalteng besuh atau Kalteng kenyang bisa disusun kegiatannya dengan
memperhatikan nilai luhur kearifan lokal sebagai acuan bagi terciptannya pola
pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan.
Karena dengan kearifan lokal menggambarkan
tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal yang berinteraksi dengan
lingkungannya untuk mempertahankan sumberdaya kawasan perairan dengan
perlindungan habitat dan populasi ikan lokal sebagai komoditas unggul, ujarnya.
Kendati demikian, ujar Teras, ada beberapa
permasalahan yang perlu menjadi perhatian bersama antaralain berkaitan dengan
masih mahalnya harga pakan, kurangnya benih ikan bersertifikat, calon induk
unggul dan induk yang unggul, belum optimalnya Balai-Balai Benih dan Unit
Perbenihan Rakyat sebagai penghasil benih.
Serta armada kapal masih berukuran kecil
dengan daya jelajah masih sekitar pesisir, mahalnya harga bahan bakar minyak
(BBM) bagi nelayan yang berkisar Rp9.500 sampai dengan Rp10.500 per liter,
serta masih adanya illegal fishing yang berdampak terhadap ketersediaan
sumberdaya dan kelestarian ikan menjadi rusak.
Juga masih banyaknya pengelolaan bersifat
tradisional, sehingga dinilai belum memenuhi standar pengelolaan yang baik,
sanitasi tidak memenuhi standar mutu dan masih ada pengelolaan menggunakan
bahan terlarang seperti penggunaan formalin, dan belum menggunakan sistem
rantai dingin guna menjaga kesegaran bahan baku olahan. Hal ini semua
merupakan tugas kita agar bisa dicari solusi penyelesaiannya, ujarnya.
"Saya harap program dan kegiatan yang
akan direncanakan 2015 agar betul-betul bisa menjawab permasalahan tersebut.
Untuk itu perlu disinergikan program dan kegiatan yang bersifat prioritas
antara Provinsi dan Keabupaten/Kota, sehingga memberikan solusi yang hasilnya
akan dijadikan acuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,"
ujarnya.
Karena, pembangunan sektor kelautan dan
perikanan memegang peranan yang cukup penting dalam menggerakan roda
perekonomian dan hal ini didukung dengan begitu besarnya dan melimpahnya
sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat.
Terlebih sebaran penduduk Kalteng yang banyak
bermukim di wilayah sungai, danau rawa, dan pesisir pantai sebagai sumber
kehidupan, ujarnya.
Untuk memanfaatkan potensi sumber perikanan
yang begitu besar, diperlukan arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan
untuk mencapai sasaran dan tujuan melalui penyusunan program dan kegiatan
dengan memperhatikan kebutuhan yang ada serta potensinya. Baik potensi sumber
daya manusia (SDM), maupuan sumber daya alam (SDA).
Terlebih proses penyusunan program dan
kegiatan tersebut memerlukan analisa terhadap lingkungan internal dan ektsernal
dengan memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada,
ujarnya.dkw