Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang memukuk ketambung bertanda dibukanya Rapat Kerja Daerah Kebudayaan dan Pariwisata 2013 |
PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang mengakui
potensi seni dan budaya di wilayahnya belum terkelola dan dimanfaatkan secara
optimal. Hal itu menjadi tantangan, karena pariwisata merupakan komoditi yang
harus dijual, setelah dilakuka inventarisasi dan identifikasi potensi-potensi
mana saja yang layak.
Demikian dinyatakan Teras saat
menyampaikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Daerah Kebudayaan dan
Pariwisata (Rakerda Budpar) 2013, di Gedung Eka Tingang Nganderang atau Mandala
Wisata, Palangka Raya, Selasa (26/2). “Untuk membangun dan menjual sektor
kepariwisataan ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah dan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata, namun tugas bersama,” ujarnya.
Saat ini, angka kunjungan
wisatawan nasional maupun mancanegara ke Provinsi Kalteng semakin meningkat. Kondisi
demikiian, kata Teras, menjadi tantangan agar peluang tersebut dapat
dimanfaatkan. Harus bisa menjadikan wisatawan bukan hanya melihat dan pulang, namun
harus ada yang melekat, dikenal, diinformasikan, dan dijual kepada mereka.
Teras menegaskan tugas itu harus
diemban bersama-sama dengan cara keroyokan dan gotong royong. Semangat
itu yang diharapkan Teras melalui kegiatan Rakorbudpar yang diikuti instansi
yang membidangi budpar se-Kalteng.
Ia juga menginginkan saat
menjual potensi pariwisata dibarengi dengan tindakan masyarakat yang santun,
menjadi tuan rumah yang baik, aman dan nyaman. “Semua ini merupakan
satu-kesatuan,” tambahnya. Kabupaten/kota diajak untuk bersama-sama
melaksanakan keinginan tersebut, dimulai dari kata, santun, ramah, bersih,
aman, dan nyaman.
Dicontohkannya, Singapura pada
1970 silam tidak mempunyai potensi yang begitu bagus untuk dijual. Namun mereka
mampu bangkit karena memulainya dengan kata senyum, pelayanan cepat,
penduduknya ramah, sehingga tamu yang datang merasa nyaman dan betah. “Dan itu
harus bisa kita lakukan di Kalteng, dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja
iklas,” tegasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalteng Saidina Aliansyah, melaporkan kegiatan
itu bertujuan untuk mengevaluasi program-program kerja yang ada selama ini. Selain
itu, meningkatkan sinergi antara kegiatan Pemprov dan kabupaten/kota, serta
menggali nilai-nilai kreativitas dari berbagai daerah, agar mampu membuka
lapangan kerja.
Melalui Rakerda Budpar juga
diharapkan adanya masukan informasi kegiatan dan program prioritas yang akan
dilakukan oleh kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Sehingga pertemuan itu
menghasilkan program prioritas yang berkualitas, bersinergi, dan efisien.
Kegiatan itu diikuti 80 orang peserta dari unsur Disbudpar Provinsi dan
kabupaten/kota se-Kalteng, pemerhati pariwisata, mitra pelaku usaha pariwisata,
dan beberapa instansi terkait lainnya. dan beberapa istansi terkait. Seperti
Dinas Pekerjaan Umum, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda),
Dishubkominfo, serta pejabat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonimi Kreatif. Rapat
itu dilaksanakan selama 2 hari, 25-26 Februari, di Gedung Mandala Wisata.dkw