PALANGKA RAYA - Gubernur Teras Narang
dan jajaran Pemprov Kalteng menggelar malam ramah tamah di Istana Isen Mulang
dengan para pengusaha yang beroperasi di wilayah itu. Sedikitnya 5 pengusaha
menyatakan siap membantu menyukseskan Pekan Budaya Dayak 2013 d Jakarta.
Untuk menyukseskan keikutsertaan
Provinsi Kalteng dalam Pekan Budaya Dayak 2013 di Istora Gelora Bung Karno,
Jakarta, 27-30 April mendatang, Pemprov menggandeng kalangan pengusaha di
provinsi tersebut.
Demikian yang disampaikan
Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang yang juga Presiden Majelis Adat Dayak
Nasional (MADN), pada acara ramah tamah dengan para pengusaha di Kalteng, di
Istana Isen Mulang, Kompleks Rumah Jabatan Gubernur, Rabu (27/2) malam.
Malam ramah tamah tersebut,
selain dihadiri oleh jajaran Pemprov Kalteng, juga unsur forum komunikasi
pimpinan daerah (FKPD), serta para pengusaha yang beroperasi di Provinsi
Kalteng.
Teras mengatakan, Pekan Budaya
Dayak 2013 diselenggarakan oleh MADN guna mempromosilkan budaya masayarakat
Dayak di Pulau Kalimantan. Pekan Budaya Dayak rencananya akan dibuka oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Beberapa pertunjukan yang akan
ditampilkan adalah pergelaran seni dan budaya Dayak, pameran potensi dan produk
inovatif Kalimantan, Dayak Art Carnaval 2013, Dayak Innovation Award 2013,
serta Dayak Night and Fun. Selain itu digelar seminar tentang budaya dan
pemberian penghargaan kepada para pihak yang dinilai berjasa salam
mengembangkan budaya Dayak.
Pendanaan event skala nasional
yang bakal menyedot wisatawan domestik maupun mancanegara tersebut berasal dari
sharing 4 Pemprov di
Kalimantan. Karena besarnya dana yang diperlukan untuk mendatangkan para tokoh
dan masyarakat Dayak dari Pulau Kalimantan tersebut, MADN akan melibatkan pihak
swasta untuk mendukungnya.
Teras mengharapkan dana yang
digunakan bukan berasal dari APBD, karena masih banyak program pembangunan yang
harus diselesaikan di masing-masing Pemprov di Kalimantan.
Karena itu, diharapkan dukungan
dari sektor dunia usaha yang beroperasi di Kalimantan. Semangat huma betang, diharapkan menjadi bagian
dari kebersamaan pemerintah daerah dan pengusaha yang sudah menjadi bagian
rumah panjang di Kalimantan.
Mengenai dipilihnya Jakarta
sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan, lanjut Teras, agar netral sehingga tidak
menjadi rebutan 4 provinsi di Kalimantan. Selain itu, karena event itu baru
pertama kali diselenggarakan dalam rangka memperkenalkan dan mempromosikan
budaya Dayak.
Teras juga berharap, masyarakat
luas semakin mengenal lebih jauh mengenai kebudayaan Suku Dayak yang merupakan
penduduk asli Pulau Kalimantan. Juga terjalin interaksi positif antara
masyarakat Dayak dan budaya-budaya lain di Tanah Air maupun mancanegara.
Sementara dalam acara malam
ramah tamah tersebut, sedikitnya ada 5 perusahaan yang beroperasi di Provinsi
Kalteng menyatakan kesiapannya untuk membantu dan terlibat dalam kegiatan Pekan
Budaya Dayak tersebut. Dari hitung-hitungan sementara, kontribusi perusahaan
tersebut diperkirakan mencapai Rp700 juta.dkw