Kamis, 14 Maret 2013

Januari-Maret, Hanya Terjadi 1 Kasus

GIGITAN ANJING RABIES
Kasus gigitan anjing rabies pada 2013 diperkirakan menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Januari hingga Maret hanya terjadi 1 kasus di Kabupaten Pulang Pisau.

PALANGKA RAYA – Kasus rabies di Kalteng tidak bisa dianggap remeh, terutama Kota Palangka Raya. Pasalnya, dari tahun ke tahun kota tersebut selalu menempati posisi tertinggi dibanding 13 kabupaten lainnya di Provinsi Kalteng. Namun pada tahun ini, berdasar data Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Kalteng, belum terjadi kasus rabies di Palangka Raya.
“Dari Januari-Maret 2013 ini baru 1 kasus rabies di Kalteng, terjadi di  Kabupaten Pulang Pisau pada Februari yang lalu. Sementara pada bulan Januari hingga Maret ini tidak terjadi kasus rabies,” sebut Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Distanak Provinsi Kalteng Candra Rahmawan, baru-baru ini.
Dengan sedikitnya kasus rabies tersebut, Candra mengharapkan pada tahun ini dapat diminimalisasi. Sebagai gambaran tingginya kasus gigitan anjing rabies, pada 2012 lalu terjadi 99 kasus positif rabies di Provinsi Kalteng. Kasus itu terjadi di 9 kabupaten dan kota, dengan rincian Kota Palangka Raya 58 kasus dan Kabupaten Gunung Mas (20 kasus).
Kemudian, di Kabupaten Pulang Pisau (6 kasus), Barito Timur (4 kasus), Barito Selatan (4 kasus), Barito Utara (2 kasus), Murung Raya (1 kasus), Katingan (3 kasus), dan Kabupaten Seruyan (1 kasus).
Ia menyebutkan, guna menekan jumlah kasus rabies, Pemprov Kalteng menyediakan vaksin sebanyak 30.000 dosis. Bersumber dari APBN berjumlah 22.500 dosis dan dari  APBD Provinsi Kalteng 7.500 dosis. Melihat luas wilayah Kalteng dan jumlah kasus rabies yang terjadi dari tahun ke tahun, jumlah vaksin tersebut dinilai Candra belum memadai.
Selain itu, terkendala dengan keterbatasan tenaga di lapangan untuk melakukan penyuntikan vaksin. Ini dapat dilihat dari jumlah alokasi vaksin di kabupaten yang tidak terserap seluruhnya. Perkiraan sementara, lanjut dia, jumlah ternak anjing di Provinsi Kalteng sekitar 45.000 ekor. Untuk data pastinya, ia mengaku belum memilikinya.
Sementara tindakan terhadap manusia yang tergigit hewan pembawa rabies (HPR), salah satunya anjing, segera cuci luka gigitan dengan air yang mengalir dan gunakan sabun atau detergen selama 10 menit. Berikan alkohol, iodin atau iodium tincture pada luka bekas gigitan. Segera bawa korban gigitan ke rumah sakit, puskesmas atau sarana fasilitas kesehatan lain untuk diberikan Serum Anti Rabies (SAR) dan Vaksin Anti Rabies (SAR).dkw
Ciri-ciri anjing yang terkena rabies:
   1. Tampak tidak sehat, gelisah, dan agresif
   2. Keluar air liur berlebihan dan lidah terjulur
   3. Suka menyendiri dan berada di tempat gelap
   4. Ekor ditekuk di antara kedua kaki belakang
  5. Menggigit apa saja yang ada disekitarnya, baik benda-benda maupun orang, bahkan pemilik anjing yang selama ini akrab dengannya.
   6. Takut cahaya (fotofobi)
   7. Tidak mau makan dan minum tapi merasa sangat haus
   8. Takut air (hidrofobi)
   9. Takut suara