Kerja keras
Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalteng memberikan pelatihan Tagana membuahkan
hasil. Salah satu personelnya menjadi yang terbaik secara nasional.
PALANGKA
RAYA – Salah
satu personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) asal Kalteng Tantri Lia Bestari,
berhasil ditetapkan menjadi yang terbaik untuk Kategori Psikososial pada
Pelatihan Tagana Khusus yang diikuti perwakilan Tagana dari seluruh provinsi di
Indonesia, 16-20 September lalu, di Cibubur, Jakarta.
Kepala
Dinsos Provinsi Kalteng Guntur Talajan, Senin (23/9), mengatakan, dalam
pelatihan Tagana Khusus tersebut, Kalteng mengirimkan 6 orang peserta dan salah
satunya berhasil keluar sebagai terbaik nasional untuk Kategori Psikososial.
Pencapaian
itu, menurut Guntur, merupakan sebuah prestasi dan kebanggaan bagi Tagana
maupun Provinsi Kalteng. Ia mengucapkan terima kasih kepada para Tagana yang
mengikuti dan memberikan hasil terbaik dalam kegiatan tersebut serta peranannya
dalam penanggulangan bencana di Kalteng.
“Saya harap
ini menjadi contoh bagi anggota Tagana yang lain, termasuk di kabupaten/kota.
Prestasi ini diharapkan dapat terus dipertahankan, bahkan lebih ditingkatkan
lagi,” kata Guntur di sela-sela pertemuan dengan Tagana Kalteng, di Aula Dinsos
Provinsi Kalteng.
Dalam
kesempatan itu, Guntur juga berpesan kepada para anggota Tagana agar selalu
siap siaga dan berkoordinasi dengan para instansi terkait. Terlebih dalam waktu
dekat Kalteng akan memasuki musim penghujan. Ia menyatakan siap membantu
penanganan bencana, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Seperti yang
dilakukan belum lama ini, Tagana Dinsos Provinsi Kalteng turut berperan dalam
penanganan bencana banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur. Selain
penanganan bencana di tingkat lokal, Tagana juga dipersiapkan untuk membantu
penanganan bencana di daerah lain yang membutuhkan bantuan.
Sementara
Kepala Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana, Korban Tindak Kekerasan, dan
Pekerja Migran Dinsos Kalteng Anton, mengatakan, pihaknya selalu memposisikan
Tagana untuk menjadi yang terdepan dalam masalah kebencanaan.
Untuk itu,
lanjut Anton, pihaknya memberikan pembinaan dan pemantapan-pemantapan, baik
kegiatan shelter, psikososial maupun logistik. Bahkan, kegiatan tersebut
dilaksanakan 3 hingga 4 kali dalam setahun. “Ini perlu dilakukan agar
keberadaan Tagana tetap eksis dalam penanggulangan bencana,” katanya.
Sedangkan
kabupaten dan kota di Kalteng, pihaknya berharap untuk melakukan upaya yang
sama, membina Tagana di daerahnya. Tagana harus tetap diperhatikan mengingat
mereka merupakan sukarelawan penanggulangan bencana yang ada di kabupaten/kota.
Sementara
Tantri Lia Bestari, personel Tagana Kalteng yang menjadi terbaik untuk Kategori
Psikososial mengatakan, dalam pelatihan tersebut terbagi atas 3 bidang, yaitu
shelter, psikososial, dan logistik yang diikuti oleh perwakilan Tagana dari
seluruh Indonesia. Ia mengaku tidak menyangka mendapatkan prestasi tersebut,
karena masih junior di Tagana dan kegiatan yang diikutinya berskala nasional.
Namun berkat
keinginan dan dorongan yang kuat serta pembinaan yang diberikan Dinsos Provinsi
selama ini, ia berhasil menjadi yang terbaik di bidang psikososial. “Kalau
memang diperlukan, saya siap untuk dikirim ke tempat bencana demi tugas
kemanusiaan,” ujarnya.dkw