Selasa, 01 Oktober 2013

Personel Tagana Kalteng Raih Terbaik Nasional

Kerja keras Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalteng memberikan pelatihan Tagana membuahkan hasil. Salah satu personelnya menjadi yang terbaik secara nasional.
PALANGKA RAYA – Salah satu personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) asal Kalteng Tantri Lia Bestari, berhasil ditetapkan menjadi yang terbaik untuk Kategori Psikososial pada Pelatihan Tagana Khusus yang diikuti perwakilan Tagana dari seluruh provinsi di Indonesia, 16-20 September lalu, di Cibubur, Jakarta.
Kepala Dinsos Provinsi Kalteng Guntur Talajan, Senin (23/9), mengatakan, dalam pelatihan Tagana Khusus tersebut, Kalteng mengirimkan 6 orang peserta dan salah satunya berhasil keluar sebagai terbaik nasional untuk Kategori Psikososial.
Pencapaian itu, menurut Guntur, merupakan sebuah prestasi dan kebanggaan bagi Tagana maupun Provinsi Kalteng. Ia mengucapkan terima kasih kepada para Tagana yang mengikuti dan memberikan hasil terbaik dalam kegiatan tersebut serta peranannya dalam penanggulangan bencana di Kalteng.
“Saya harap ini menjadi contoh bagi anggota Tagana yang lain, termasuk di kabupaten/kota. Prestasi ini diharapkan dapat terus dipertahankan, bahkan lebih ditingkatkan lagi,” kata Guntur di sela-sela pertemuan dengan Tagana Kalteng, di Aula Dinsos Provinsi Kalteng.
Dalam kesempatan itu, Guntur juga berpesan kepada para anggota Tagana agar selalu siap siaga dan berkoordinasi dengan para instansi terkait. Terlebih dalam waktu dekat Kalteng akan memasuki musim penghujan. Ia menyatakan siap membantu penanganan bencana, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Seperti yang dilakukan belum lama ini, Tagana Dinsos Provinsi Kalteng turut berperan dalam penanganan bencana banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur.  Selain penanganan bencana di tingkat lokal, Tagana juga dipersiapkan untuk membantu penanganan bencana di daerah lain yang membutuhkan bantuan.
Sementara Kepala Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana, Korban Tindak Kekerasan, dan Pekerja Migran Dinsos Kalteng Anton, mengatakan, pihaknya selalu memposisikan Tagana untuk menjadi yang terdepan dalam masalah kebencanaan.  
Untuk itu, lanjut Anton, pihaknya memberikan pembinaan dan pemantapan-pemantapan, baik kegiatan shelter, psikososial maupun logistik. Bahkan, kegiatan tersebut dilaksanakan 3 hingga 4 kali dalam setahun. “Ini perlu dilakukan agar keberadaan Tagana tetap eksis dalam penanggulangan bencana,” katanya.
Sedangkan kabupaten dan kota di Kalteng, pihaknya berharap untuk melakukan upaya yang sama, membina Tagana di daerahnya. Tagana harus tetap diperhatikan mengingat mereka merupakan sukarelawan penanggulangan bencana yang ada di kabupaten/kota.
Sementara Tantri Lia Bestari, personel Tagana Kalteng yang menjadi terbaik untuk Kategori Psikososial mengatakan, dalam pelatihan tersebut terbagi atas 3 bidang, yaitu shelter, psikososial, dan logistik yang diikuti oleh perwakilan Tagana dari seluruh Indonesia. Ia mengaku tidak menyangka mendapatkan prestasi tersebut, karena masih junior di Tagana dan kegiatan yang diikutinya berskala nasional.
Namun berkat keinginan dan dorongan yang kuat serta pembinaan yang diberikan Dinsos Provinsi selama ini, ia berhasil menjadi yang terbaik di bidang psikososial. “Kalau memang diperlukan, saya siap untuk dikirim ke tempat bencana demi tugas kemanusiaan,” ujarnya.dkw