PALANGKA RAYA – Kepala Dinas
Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Kalteng Syahril Tarigan, saat
ditemui di lingkungan kantor BAPPEDA Kalteng, baru-baru ini, kepada wartawan
mengatakan, sampai saat ini baru sekitar 62 persen masyarakat Kalteng yang
menikmati listri.
Sehingga masih ada sekitar 38 persen yang sampai
saat ini masih belum menikmati listrik dan yang terbesar terdapat di daerah
barat Kalteng, seperti Kabupaten Lamandau dan sekitarnnya. Sementara untuk
bagian timur, sebagian besar sudah berlistrik, ujarnya.
Sementara untuk memacu pembangunan sektor
kelistrikan di daerah ini, ujar Syahril, antaralain memalui program Kalteng tarang atau Kalteng terang yang
nanti akan di launching oleh Pemerintah Provini Kalteng.
Diungkapkannya, pembangunan sektor
kelistrikan di daerah ini terus dipacu dan saat ini sudah dibangun transmisi
dari Palangka Raya-Katingan-Kotawaringin Timur-Kotawaringi Barat, karena dari
Banjar Masin-Palangka Raya sudah terhubung.
Selain itu, juga dibangun transmisi dari Kabupaten
Barito Utara-Barito Selatan-Gunung Mas-Murung Raya “jadi kalau dari transmisi
sudah terhubung semua. Namun pembangunan kelistrikan ini dilakukan secara
berkesinambungan, dari pembanguan pembangkit, transmisi, dan distribusi,”
ujarnya.
Sementara untuk pembangunan pembangkit
listrik, saat ini sedang dibangun beberapa pembangkit, seperti Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Pulang Pisau dengan kapasitas 2x60 mw
dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Bangkanai Kabupaten Barito
Utara dengan kapasitas 2x30 mw.
Sehingga kalau kedua pembangkit listrik ini
sudah selesai, maka Kalteng akan mendapatkan tambahan daya sekitar 260 mw dan
itu akan dialirkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) kedaerah-daerah yang
masih kekurangan listrik.
Sehingga tidak kalah pentingnya adalah permbangunan
jaringan sitem distribusi atau jaringan tegangan menengah (JTM) sampai ke Kecamatan
dan Desa. Sementara pembangunan JTM ini biasanya mengikuti jalan, karena kalau
tidak mengikuti jalan, maka biaya perawatannya akan sangat besar, ujarnya.
Sebelumnya Syahril mengatakan, selain
pembangunan pembangkit di Pulang Pisau dan Barito utara, Pemerintah juga akan membangun
PLTU di Samit dengan kapasitas 2x25 MW, pembangunan PLTU di Kabupaten Katingan dengan
kapasitas 2x100 Mw “sekarang masih dalam proses lelang,” ujarnya.
Sehingga, kalau semua pembangunan pembangkil
listrik tersebut sudah selesai, maka semua kebutuhan kelistrikan di Kalteng ini
dinilai sudah mampu terpenuhi semuannya.
“Hanya saja, yang
menjadi persoalannya adalah distribusinya, karena kalau dari transmisi untuk saluran
udara tegangan tinggi (SUTT) nya sedang dibangun. Namun untuk JTM untuk
menjangkau seluruh kabupaten, kecamatan, dan ke desa-desa masih perlu kerja
keras,” ungkapnya.dkw