Kamis, 16 Januari 2014

Masyarakaat Diimbau Jangan Menjual Lahannya

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provini Kalteng telah dan akan melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan sektor perkebunan di daerah ini dan masyarakat diimbau agar tetap terus berkebun dan jangan sampai menjual lahannya.
Kepala Dinas Perkebunan Provini Kalteng Rawing Rambang saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini kepada wartawan mengatakan, “khusunya masyarakat jangan menjual lahan, berkebun saja. Lahanya, kalau perlu untuk kemitraan atau plasma saja, jangan dijual, kerna itu masa depan kita,” tegasnya.
Kalau perlu bantuan bibit dan obat-obatan, masyarakat diminta untuk berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan setempat atau ke Dinas Perkebunan Provinsi “kita siap membantu mencari solusi. Jadi Himbauan kita, agar masyarakat jangan menjual lahannya,” lanjut Rawing.
Karena pada 2014 ini, program prioritas Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng adalah melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan dan dicanangkan oleh Gubernur, antaralain Program Gerakan Bersama Memanfaatkan Lahan Tidur (Geber-MLT), Program Mamangun Tuntang Mahaga Lewu (PM2L), dan Kalteng Besuh atau Kalteng kenyang.
Sementara untuk mendukung program Kalteng besuh atau Kalteng kenyang maka pihaknya sudah memprogramkan untuk melakukan pendampingan terhadap petani dan menyiapkan sarana prasarana untuk membuat minyak kelapa dan pembuatan gula aren.
Sementara program pendapingan tersebut untuk sementara hanya dilakukan di tiga kabupaten saja yaitu di Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, dan Kotawaringin Timur, ujarnya.
Dengan demikian, maka diharapkan agar kebutuhan minyak goreng di Kalteng ini kedepan dapat dipenuhi dari daerah sendiri yaitu dari minyak kelapa yang dioleh oleh para petani kelapa yang ada di daerah ini, ujarnya.
Sementara untuk program Geber-MLT akan diarahkan pada lahan-lahan yang belum dimanfaatkan dan pada 2014 ini akan dilaksanakan di lahan seluas 500 Ha yang tersebar di kabupaten/kota, dengan memberikan bibit karet, pupuk, dan obat-obatan, ujarnya.
“Tahun ini kita akan lebih fokus dibandingkan pada 2013. Kalau 2013 kita bantu bibit, sakarang bibit kita kurangi sedikit, namun bantuan pupuk dan obat-obatan akan lebih ditingkatkan,” tegasnya.
Dengan bantuan tersebut, maka diharapkan agar tingkat produktivitasnya akan lebih tinggi. Karena dengan berbagai upaya yang sudah dilakukan, maka tingkat produktivitas perkebunan di daerah ini, khusunya perkebunan karet pada 2013 yang lalu dinilai mengalami peningkatan.
Namun produktivitas tersebut diharapkan dapat terus ditingkatkan lagi, sehingga dari 550 kg per Ha, bisa menjadi 600-700 kg per Ha. “2014 ini kita harus lebih lagi, karena kita juga sudah memberikan pupuk dan obat-obatan,” tegasnya.
Sementara upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tersebut, selain memberiakan bibit, pupuk, obat-obatan, dan sarana pengolahan, namun pihaknya juga melakukan pendampingan dengan memberikan pelatihan-pelatihan terhadap petani, ujarnya.dkw