PALANGKA RAYA – Pemerintah Provini
Kalteng telah dan akan melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan sektor
perkebunan di daerah ini dan masyarakat diimbau agar tetap terus berkebun dan
jangan sampai menjual lahannya.
Kepala
Dinas Perkebunan Provini Kalteng Rawing Rambang saat ditemui di ruang kerjanya,
belum lama ini kepada wartawan mengatakan, “khusunya masyarakat jangan menjual lahan, berkebun saja. Lahanya, kalau
perlu untuk kemitraan atau plasma saja, jangan dijual, kerna itu masa depan
kita,” tegasnya.
Kalau
perlu bantuan bibit dan obat-obatan, masyarakat diminta untuk berkoordinasi
dengan Dinas Perkebunan setempat atau ke Dinas Perkebunan Provinsi “kita siap
membantu mencari solusi. Jadi Himbauan kita, agar masyarakat jangan menjual
lahannya,” lanjut Rawing.
Karena
pada 2014 ini, program prioritas Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng adalah
melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan dan dicanangkan oleh
Gubernur, antaralain Program Gerakan Bersama Memanfaatkan Lahan Tidur
(Geber-MLT), Program Mamangun Tuntang Mahaga Lewu (PM2L), dan Kalteng Besuh atau Kalteng kenyang.
Sementara
untuk mendukung program Kalteng besuh
atau Kalteng kenyang maka pihaknya sudah memprogramkan untuk melakukan pendampingan
terhadap petani dan menyiapkan sarana prasarana untuk membuat minyak kelapa dan
pembuatan gula aren.
Sementara
program pendapingan tersebut untuk sementara hanya dilakukan di tiga kabupaten
saja yaitu di Kabupaten Pulang Pisau, Kapuas, dan Kotawaringin Timur, ujarnya.
Dengan
demikian, maka diharapkan agar kebutuhan minyak goreng di Kalteng ini kedepan
dapat dipenuhi dari daerah sendiri yaitu dari minyak kelapa yang dioleh oleh
para petani kelapa yang ada di daerah ini, ujarnya.
Sementara
untuk program Geber-MLT akan diarahkan pada lahan-lahan yang belum dimanfaatkan
dan pada 2014 ini akan dilaksanakan di lahan seluas 500 Ha yang tersebar di
kabupaten/kota, dengan memberikan bibit karet, pupuk, dan obat-obatan, ujarnya.
“Tahun
ini kita akan lebih fokus dibandingkan pada 2013. Kalau 2013 kita bantu bibit,
sakarang bibit kita kurangi sedikit, namun bantuan pupuk dan obat-obatan akan
lebih ditingkatkan,” tegasnya.
Dengan
bantuan tersebut, maka diharapkan agar tingkat produktivitasnya akan lebih tinggi.
Karena dengan berbagai upaya yang sudah dilakukan, maka tingkat produktivitas
perkebunan di daerah ini, khusunya perkebunan karet pada 2013 yang lalu dinilai
mengalami peningkatan.
Namun
produktivitas tersebut diharapkan dapat terus ditingkatkan lagi, sehingga dari 550
kg per Ha, bisa menjadi 600-700 kg per Ha. “2014 ini kita harus lebih lagi,
karena kita juga sudah memberikan pupuk dan obat-obatan,” tegasnya.
Sementara
upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tersebut, selain
memberiakan bibit, pupuk, obat-obatan, dan sarana pengolahan, namun pihaknya
juga melakukan pendampingan dengan memberikan pelatihan-pelatihan terhadap
petani, ujarnya.dkw