Selasa, 07 Januari 2014

Fender Jembatan se Kalteng akan Dievaluasi

PALANGKA RAYA – Dengan cukup seringnya fender atau pagar pelindung pilar jembatan di daerah ini tertabrak oleh tongkang pengangkut hasil tambang, maka untuk meminimalisir kejadian yang lebih fatal, sehingga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalteng akan mengevaluasi fender jembatan di daerah ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalteng Leonard S Ampung saat ditemui di ruanganya, Selasa (7/1) kepada sejumlah wartawan mengatakan, semua fender jembatan di Kalteng, terutama yang bentang panjang dan berada di jalan Nasional dan Provinsi mau dievaluasi.
Langkah ini hari dilakukan, terutama pada jembatan bentang panjang yang sering dilalui oleh tongkang pengangkut hasil tambang, sehingga kalau fender tersebut sampai tertabrak tongkang, maka tidak sampai mengenai pilar jembatannya. Untuk itu, maka fender tersebut harus benar-benar kokoh dan kuat.
Bahkan Leonard berharap agar konstruksi pembangunan fender, khusunya di jembatan Bajarum tersebut sama dengan konstruksi membangun pilarnya. Sehingga fender ini benar-benar kokoh dan aman, sehingga kalau tertabrak oleh tongkang maka tidak sampai kena pilar jembatan, ujarnya.
Sehingga untuk memastikan agar fender tersebut benar-benar kokoh dan aman, maka pihaknya juga akan meminta evaluasi dari pihak perencanaan bali Kementerian Pekerjaan Umum.
Disisi lain, ujar Leonard, seperti jembatan Bajarum tersebut dibangun pada 1990 an, sehingga sekarang usianya jembatan tersebut sudah mencapai sekitar 23 tahun. Sementara saat pembangunanya hanya untuk lalu-lintas biasa dan belum terpikirkan kalau jembatan tersebut akan dilalui tongkang pengangkut hasil tambang seperti saat ini.
Sehingga saat ini jembatan tersebut, khusunya fendernya memang harus dievaluasi, mengingat yang namanya pembangunan tersebut selalu dinamis, lanjutnya.
Karena kalau tidak dilakukan evaluasi dan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti yang terjadi pada jembatan Bajarum saat ini, maka dampaknya sangat besar, baik terhadap transportasi yang tergangu, perekonomian, keamanan, dan berbagai aspek lainnya.
“Sehingga setiap infrastruktur yang ada ini memang harus dijaga oleh semua lapisan masyarakat,” tegasnya.
Sementara pelaksanaan evaluasi fender jembatan tersebut akan dilaksanakan setelah rampungnya perbaikan jembatan Bajarum atau jembatan Sei Mentaya yang terletak di Desa Bajatrum, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringi Timur tersebut.
Namun pelaksanaan evaluasi tersebut akan dilakukan secara bertahap dan diprioritaskan untuk jembatan bentang panjang atau jembatan-jembatan yang berada pada jalan Provinsi atau Nasional yang sering dilalui oleh tongkang, atau jembatan yang masih golongan C atau masih agak sempit, ujarnya.dkw