Senin, 27 Januari 2014

Baru 62 Persen Masyarakat Kalteng yang Nikmati Listrik

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Kalteng Syahril Tarigan, saat ditemui di lingkungan kantor BAPPEDA Kalteng, baru-baru ini, kepada wartawan mengatakan, sampai saat ini baru sekitar 62 persen masyarakat Kalteng yang menikmati listri.
Sehingga masih ada sekitar 38 persen yang sampai saat ini masih belum menikmati listrik dan yang terbesar terdapat di daerah barat Kalteng, seperti Kabupaten Lamandau dan sekitarnnya. Sementara untuk bagian timur, sebagian besar sudah berlistrik, ujarnya.
Sementara untuk memacu pembangunan sektor kelistrikan di daerah ini, ujar Syahril, antaralain memalui program Kalteng tarang atau Kalteng terang yang nanti akan di launching oleh Pemerintah Provini Kalteng.
Diungkapkannya, pembangunan sektor kelistrikan di daerah ini terus dipacu dan saat ini sudah dibangun transmisi dari Palangka Raya-Katingan-Kotawaringin Timur-Kotawaringi Barat, karena dari Banjar Masin-Palangka Raya sudah terhubung.
Selain itu, juga dibangun transmisi dari Kabupaten Barito Utara-Barito Selatan-Gunung Mas-Murung Raya “jadi kalau dari transmisi sudah terhubung semua. Namun pembangunan kelistrikan ini dilakukan secara berkesinambungan, dari pembanguan pembangkit, transmisi, dan distribusi,” ujarnya.
Sementara untuk pembangunan pembangkit listrik, saat ini sedang dibangun beberapa pembangkit, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Pulang Pisau dengan kapasitas 2x60 mw dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Bangkanai Kabupaten Barito Utara dengan kapasitas 2x30 mw.
Sehingga kalau kedua pembangkit listrik ini sudah selesai, maka Kalteng akan mendapatkan tambahan daya sekitar 260 mw dan itu akan dialirkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) kedaerah-daerah yang masih kekurangan listrik.
Sehingga tidak kalah pentingnya adalah permbangunan jaringan sitem distribusi atau jaringan tegangan menengah (JTM) sampai ke Kecamatan dan Desa. Sementara pembangunan JTM ini biasanya mengikuti jalan, karena kalau tidak mengikuti jalan, maka biaya perawatannya akan sangat besar, ujarnya.
Sebelumnya Syahril mengatakan, selain pembangunan pembangkit di Pulang Pisau dan Barito utara, Pemerintah juga akan membangun PLTU di Samit dengan kapasitas 2x25 MW, pembangunan PLTU di Kabupaten Katingan dengan kapasitas 2x100 Mw “sekarang masih dalam proses lelang,” ujarnya.
Sehingga, kalau semua pembangunan pembangkil listrik tersebut sudah selesai, maka semua kebutuhan kelistrikan di Kalteng ini dinilai sudah mampu terpenuhi semuannya.
“Hanya saja, yang menjadi persoalannya adalah distribusinya, karena kalau dari transmisi untuk saluran udara tegangan tinggi (SUTT) nya sedang dibangun. Namun untuk JTM untuk menjangkau seluruh kabupaten, kecamatan, dan ke desa-desa masih perlu kerja keras,” ungkapnya.dkw