PALANGKA RAYA – Saat ini Pemerintah
Provinsi Kalteng dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sedang menjajaki kerjasama
di bidang kelistrikan. Untuk pelaksanaan kerja sama tersebut, sudah dilakukan
pembicaraan-pembicaraan, mengirimkan rap MoU, dan menyampaikan rencana kerja
sama tersebut ke pihak PLN.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi
(Distamben) Provinsi Kalteng Syahril Tarigan, saat ditemui usai menghadiri
rapat paripurna di kantor DPRD Kalteng, Rabu (7/5), kepada wartawan mengatakan,
rencana kerja sama tersebut yaitu berupa pembangunan pembangkit listrik di
Kalteng, kemudian disalurkan ke Jawa Tengah melalui kabel bawah laut.
Sehingga, selain untuk pemenuhan listrik di
daerah ini, namun juga akan di salurkan ke Provini tetangga, termasuk salah
satunya adalah Jawa Tengah, mengingat kebutuhan energi di daerah itu sangat
besar.
Kendati demikian, Syahril mengaku masih belum
mengetahui berapa kapasitas pembangkin listrik yang akan dibangun tersebut.
Namun, kalau melihat letak geografis, maka pembangunan pembangkin listrik
tersebut dimungkinkan di daerah Kotawaringin Barat, mengingat jaraknya agak
dekat.
Untuk pelaksanaan rencana kerja sama
tersebut, lanjut Syahril, sebelumnya Gubernur Kalteng sudah mengirim surat
bahkan bertemu dan berbicara langsung dengan Gubernur Jawa Tengah, namun memang
belum ada MoU nya. Tetapi, dalam surat Gubernur Kalteng tersebut, sudah
disampikan draft MoU nya, “sehingga tinggal masalah waktu,” ujarnya.
Dan rencana kerja sama tersebut sudah disampaikan
ke pihak PLN dan mendapatkan sambutan yang baik. Karena, sebelumnya rencana
tersebut sudah ada, bahkan rencana kerja sama tersebut meliputi Kalteng, Jateng, dan Jawa Timur (Jatim),
ujarnya.
Sehingga saat ini pihaknya sedang menindaklanjuti
rencana kerja sama tersebut, sambil mencari peluang-peluang pembiayaanya. “Itu merupakan
tugas dan PR saya dan saya lagi menjajaki peluang-peluangnya, kemaren kita
sudah ketemu, kita mencari-cari sumber pendanaan yang memungkinkan untuk pra
studi kelayakan,” ujarnya.
Karena, untuk pengerjaan proyek sebesar itu,
maka pihaknya akan menggunakan sistem kerjasama dengan pihak swasta, seperti
yang dilakukan untuk rencana pembangunan rel kereta api di daerah ini, ujarnya.
Diungkapkan Syahril, kerja sama tersebut
dilakukan mengingat Kalteng mempunyai potensi, mempunyai program Kalteng Tarang atau Kalteng terang, dan ingin
membangun pembangkit listrik sesuai dengan potensi yang ada.
“Makanya kita menawarkan agar listrik kita digunakan
di Provinsi tetangga kita, termasuk salah satunya adalah Jawa Tengah, mengingat
kebutuhan energi di daerah itu sangat besar,” ungkapnya.
Mengingat, sampai 2017 mendatang
ditargetkan listrik di daerah ini mencapai 400 mw “itu hanya dalam program Kalteng Tarang, tetapi potensi kita jauh
lebih besar dari itu,” tegasnya.
Karena untuk di PLTA saja, potensi Muara
Juloi di daerah Kabupaten Murung Raya itu bisa diatas 1000 mw, sementara
batubara terutama kalori rendah sangat banyak, sehingga sangat memungkinkan
pembangunan pembangkit listrik berapapun yang dibituhkan, pungkasnya.dkw