PALANGKA RAYA – Pelaksanaan pawai
budaya dalam rangka memperingati Hut Provinsi Kalteng yang ke-57 berlangsung
meriah. Kegiatan tersebut diikuti sekitar 80 peserta perwakilan dari
kabupaten/kota, Instansi/Dinas/Badan/satuan kerja dilingkungan Provinsi
Kalteng, Perguruan Tinggi, SLTA/SMK, Peguyuban/Sanggar, organisasi
kemasyarakatan/keagamaan, DAD, BATAMAT, dan lainnya.
Pawai budaya tersebut dilepas
langsung oleh Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, bahkan Gubernur Kalteng dan
Wakil Gubernur Kalteng bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi
Kalteng juga ikut berjalan kaki pada kegiatan tersebut.
Meski sinar matahari sangat terik,
namun tidak mengurangi antusias masyarakat, baik orang tua, remaja, bahkan
anak-anak untuk menyaksikan pawai budaya yang menampilkan berbagai seni,
budaya, dan pakaian adat dari berbagai kabupaten/kota di Kalteng, serta kebudayaan
dari berbagai daerag di Indonesia tersebut.
Bahkan, banyak yang rela berpanas-panasan
dan berdesak-desakan memenuhi kiri dan kanan jalan yang dilintasi oleh para
peserta pawai budaya tersebut, untuk hanya sekedar melihat maupun untuk
mengabadikan berbagai atraksi budaya tersebut melalui kamera digital bahkan
menggunakan kemera hp nya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Kalteng Yuel Tanggara saat ditemui di sela-sela pawai
budaya, di jalan Imam Bonjol, Minggu (18/5), kepada wartawan mengatakan, peserta pawai budaya kali ini alami
peningkatan bila dibandingkan dari tahun sebelumnya.
Karena, yang mendaftar sampai jam
14.00 WIB yaitu sekitar 75 peserta, namun pendaftaran tersebut dibuka hingga
pukul 15.00 WIB, sehingga diperkirakan yang mendaftar pada kegiatan tersebut mencapai
sekitar 80 peserta.
Sementara yang ditampilkan dalam pawai budaya
tersebut, selain dari masing-masing kabupaten/kota di Kalteng, namun juga dari paguyuban-paguyuban
yang ada di daerah ini, sepeti dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, bahkan dari
Papua.
“Inilah harapan kita, keanekaragaman kebudayaan
yang ada di Nusantara ini dapat lestari di daerah ini. Karena kita menganut falsafah
huma betang atau dimana bumi di pijak disitu langit di junjung,” ujarnya
Sehingga melalui kegiatan pawai budaya
tersebut, diharapkan agar seni budaya yang ada di daerah ini dapat terkelola,
lestari, bahkan diharapkan pada akhirnya nanti dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
yang ada di daerah ini dan sektor informal lainnya.
Untuk itu dia berharap, agar peserta pawai
budaya pada tahun-tahun berikutnya bisa meningkat lagi, baik dari pemerintah maupun
dari masyarakat, dan sektor lainnya.
Sementara salah seorang masyarakat Palangka
Raya Nor Halidah, mengaku sangat senang
sekali menyaksikan pawai budaya tersebut, karena berbagai seni dan budaya yang
ditampilkan sangat menarik. Sehingga dia berharap agar kegiatan semacam ini
terus dilaksanakan setiap tahunnya.
Sementara salag seorang pedagang Heri yang
menjajakan daganganya di lokasi pawai budaya tersebut juga mengaku senang.
Karena, selain dapat menyaksikan berbagai keanekaragaman seni budaya di daerah
ini, namun barang daganganya juga laris manis diserbu pembeli, yang kehausan
menyaksikan pawai budaya tersebut.dkw