Selasa, 10 September 2013

Mulai 1 Januari 2014 Harus Online

Mulai 1 Januari 2014 mendatang, semua unit manajemen harus melaksanakan Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan (SI-PUHH) secara online.
PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalteng Sipet Hermanto, dalam acara Penyegaran Operator SI-PUHH Online, di Hotel Aquarius, Palangka Raya, Senin (26/8), menyatakan  bahwa pihaknya serius menindaklanjuti surat edaran dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut).  Seluruh unit manajemen yang ada wajib membuat surat pernyataan tentang kesiapan dan kesanggupan untuk melaksananaan SI-PUHH online per 1 Januari 2014.
“Apabila mereka sudah membuat pernyataan namun belum juga tersedia SDM dan sarana prasarana yang memadai, kita tidak akan tinggalkan mereka dan tidak melayani administrasinya, karena pada 1 Januari 2014 tidak ada tawar menawar. Ini merupakan edaran terakhir dari Kementerian Kehutanan dan wajib untuk dilaksankaan,” tegasnya.
Sipet menerangkan, pelaksanaan SI-PUHH online bertujuan untuk mempersempit ruang gerak hasil hutan kayu yang ilegal, meminimalisasi potensi kerugian penerimaan negara dan menyakinkan pasar bahwa kayu yang diproduksi berasal dari hasil tebangan yang sah. Selain itu, Kemenhut atau jajaran kehutanan ingin memanfaatkan era teknologi dalam pengendalian pengelolaan dan pemasaran hasil hutan.
Dengan SI-PUHH online tersebut, memudahkan mengakses data karena bisa dibuka oleh semua pihak terkait dengan sistem online. “Semestinya SI-PUHH online sudah berlaku efektif 1 Januari 2009, namun untuk penerapannya terkendala berbagai ketentuan, termasuk sumber daya manusia dan sarana prasarananya,” tambahnya.
Sementara dari sejumlah unit manajemen di Kalteng, ujar Sipet, baru ada 22 unit yang melaksanakan SI-PUHH online. Yakni, 19 manajemen yang areal kerjanya di atas 60 ribu hektare dan 3 lainnya di bawah 60 ribu hektare. Karena itu, Pemprov melalui Dishut perlu melakukan sosialisasi dan penyegaran SDM SI-PUHH online ini.
“Dengan rentang waktu 3 bulan ini, 41 unit yang belum mempunyai tenaga SI-PUHH online dan sarana prasarana tersebut kita siapkan pelatihan bagi mereka dan pengadaan sarana prasarananya,” ujarnya.
Komarudin, dari Direktorat Bidang Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan Kementerian Kehutanan mengatakan, jika melihat di website SI-PUHH, dari unit manajemen yang online, Kalteng berada di urutan kedua setelah Kaltim yang sudah ada 22 unit manajemen online.
Namun dilihat dari data produksi dan penerimaan negara, Kalteng menjadi urutan yang pertama. Dari sisi keaktifan dam penerapan aturan, selama ini provinsi yang melaksanakan sendiri pelatihan SI-PUHH online ini baru Kalteng. “Bahkan Kabupaten Murung Raya sudah 2 tahun konsisten melakukan pelatihan semacam ini,” katanya.
Panitia kegiatan itu Bambang Hendrik Herianto, mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan pada 26-29 Agustus di Hotel Aquarius dan diikuti 64 peserta dari Dishut Provinsi, kabupaten/kota, dan unit manajemen lainnya.dkw


Penanganan Jalan Longsor di Patas Selesai Tahun Ini

PALANGKA RAYA – Penanganan jalan yang longsor di sekitar Desa Patas I, Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan, sepanjang 60 meter, diperkirakan akan rampung pada tahun ini. Jalan ini longsor pada  Juli  lalu dan sempat mengganggu arus lalu lintas di jalur DAS Barito.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Kalteng Leonard S Ampung, Senin (2/9), mengatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum telah mengalokasikan anggaran untuk pengerjaan jalan longsor tersebut, sebesar Rp3 miliar. “Sudah dalam proses proses lelang dan dilanjutkan pekerjaan di lapangan,” ujarnya.
Untuk penanganan ruas jalan tersebut, lanjut Leonard, akan dilakukan menggunakan pile slab (konstruksi cor beton) yang akan dimulai pada September atau awal Oktober 2013.
Panjang jalan yang longsor tersebut sekitar 60 meter dan dinilai cukup ekstrem, karena memakan sekitar 90 persen badan jalan. Untuk menanggulangi kondisi tersebut, pihaknya membuat jalan baru di samping kirinya menggunakan alat berat.
Longsor tersebut disebabkan curah hujan tinggi, di samping penahan tanah atau pepohonan yang minim di sekitar lokasi dan banyaknya pemukiman serta kegiatan masyarakat lannya. Kondisi demikian diperparah dengan lalu lintas angkutan barang yang melebihi kemampuan jalan, 8 ton.
Leonard menambahkan, ruas jalan di DAS Barito dari Muara Teweh (Kabupaten Barito Utara) ke Puruk Cahu (Kabupaten Murung Raya), cukup rawan terjadi longsor. Saat ini, beberapa titik sudah dilakukan penanganan dan pengerjaan hampir mencapai 80 persen. “Setiap tahun ada (penanganan jalan yang rawan longsor). Jadi tidak menunggu longsor baru dilakukan penanganan,” tegasnya.   
Ruas jalan yang rawan terjadi longsor tersebut sudah diinventarisasi dan ditentukan titik-titik mana saja yang perlu mendapat penanganan prioritas. Untuk tahun 2013 ini, ada sekitar 7 titik yang ditangani akibat terjadi pergeseran tanah.
Selain arah menuju Kabupaten Murung Raya, potensi jalan yang rawan longsor ada di arah Ampah, Kabupaten Barito Timur. Termasuk di ruas jalan trans Kalimantan poros selatan ke arah Kabupaten Lamandau, khususnya menuju perbatasan Provinsi Kalteng-Kalbar. “Potensi longsornya tidak signifikan, tapi tetap kita tangani,” ujarnya.dkw

Rabu, 21 Agustus 2013

Waspada, Hotspot Alami Peningkatan Drastis

PALANGKA RAYA – Kepala Pelaksanak Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalteng Mugeni, saat ditemui dilingkungan posko siaga darurat bencana kabakaran hutan dan lahan Provisni Kalteng, Selasa (20/8) kepada Tabengan mengatakan, kalau dibandingkan jumlah hotspot atau titik pada Juli dengan Agustus, memang terjadi peningkatan yang cukup siknipikan.
Mengingat sepanjang Juli 2013 hanya terdapat 33 titik hotspot saja, sementara untuk Agustus, sampai 20 Agustus 2013 ini saja sudah terdapat 86 titik hotspot di Kalteng dan dilapangan saat ini memang sudah mulai terjadi kebakaran-kebakaran “jadi memang perlu ada peningkatan kewaspadaan,” tegasnya.
Sehingga, saat ini pihaknya juga sudah membagi personil atas dua regu untuk standby dilapangan dan kedua regu tersebut ditempatkan di daerah Kelurahan Kelampangan, sehingga ketika terjadi kebakaran didaerah tersebut, maka personil dapat dengan cepat melakukan pemadaman.
Sementara sejumlah hotspot tersebut cukup banyak terjadi di daerah gambut seperti di daerah Kabupaten Kapuas sebanyak 17 titik, Katingan 15 titik, Kotawaringin Timur 10 titik, sementara beberapa kabupaten/kota lainya masih dibawah 10 titik, bahkan untuk Kabupaten Lamandau masih nihil.
Sehingga, meski hotspot suda alami peningkatan, namun belum ada rencana penambahan jumlah personil, mengingat personil yang ada saat ini dinilai masih mencukupi.
Sedangkan kabupaten/kota khusunya yang sudah ada BPBD nya juga dinilai sudah siap untuk menghadapi musim kemarau ini dengan sudah membentuk Posko, kendati demikian pihaknya diharapkan untuk lebih mengutamakan tindakan pencegahan.
Sementara saat disinggung mengenai Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), Mugeni menilai ISPU dinilai masih dalam keadaan normal dan belum ada angka yang mencapai sampai 40. Sementara angka 1-50, ISPU tersebut dinilai masih dalam keadaan baik.
Namun saat disinggung mengenai terjadinya kabut tipis, terutama pada saat sore hari, ia menilai mungkin hal tersebut merukanan akumulasi asap akibat pembakaran lahan “mungkin akibat akumulasi asap pembakaran lahan dan perkarangan karena ingin membersihkan perkarangan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu ia juga mengatakan, untuk pelaksanaan hujan buatan saat ini masih terus berlangsung, meski memang ada peralihan dari pesawat hercules ke pesawat CASA untuk pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan di daerah ini.
Mengingat dengan CASA ini dinilai lebih efektif dan lebih simpel, sementara peswat herculis yang digunakan sebelumnya sudah kembali dan ada yang perlu diperbaiki, namun saat diperlukan maka akan didatangkan lagi “sehingga hanya giliran saja,” ujarnya.
Sementara jumlah bahan semai yang di taburkan sampai saat ini yaitu sebanyak 27 ton dan penyemaian garam tersebu selain dilakukan di daerah Kalteng, namun juga dilakukan didaerah Kalsel yaitu di daerah Kandangan dan Rantau. Sementara untuk daerah Kaltim dan Kalbar masih belum dilakukan, ujarnya.dkw

Tarian Giring-giring Tingan Turut Meriahkan FPBN

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Saidina Aliansyah, Senin (19/8), kepada Tabengan mengatakan, baru-baru ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng mengirim sebanyak 36 orang tim kesenian dari Kalteng untuk mengikuti Festival Pawai Budaya Nusantara (FPBN) dalam rangka memeriahkan peringan HUT Kemerdekaan RI ke-68.
Dalam kegiatan tersebut, tim kesenian asal Kalteng mendapatkan kesempatan untuk beratraksi dengan membawakan tarian Giring-Giring Tingang selam lima menit di depan panggung utama dan disaksikan oleh Presiden RI dan Istri beserta para Menteri dan jajarannya.
Penampilan tim kesenian Kalteng dengan menggunakan berbagai kostum adat khas Kalteng dan gerakan yang khas tersebut, mampu menarik perhatian masyarakat dan memberikan warna pada pelaksanaan Festival Pawai Budaya Nusantara tersebut.
Sehingga ini menunjukan bahwa budaya dan kesenian Kalteng tidak kalah menariknya dengan budaya dan kesenian dari daerah lainnya. Kendati demikian, Saidina berharap agar kedepan tim kesenian dari Kalteng dapat tampil jauh lebih maksimal lagi dan lebih aktif lagi dalam mempromosikan berbagai potensi seni dan budaya daerah ini.
Mengingat dengan mengikuti kegiatan seperti itu, maka dapat memperkenalkan seni dan budaya Kalteng kepada masyarakat luas, terlebih dalam kegiatan tersebut masyarakat dapat menyaksikannya secara langsung pertunjunkan seni dan budaya tersebut.
Sehingga, hal tersebut diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat luas untuk datang ke daerah ini, sehingga jumlah kunjungan dari waktu-kewaktunya akan terus alami peningkatan lagi.
Lanjut Saidina, sementara kegiatan Festival Pawai Budaya Nusantara tersebut dilaksanakan pada 18 Agustus 2013 yang lalu dan diikuti oleh 36 perserta yang meliputi dari 33 Provinsi diseluruh Indonesia dan tiga peserta lainya dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kegiatan tersebut start dari Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Istana Presiden-Balai Kota. Kegiatan tersebut berlangsung meriah dan mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat, mengingat kegiatan tersebut menampilkan seni dan kebudayaan dari berbagai daerah dan ini merupakan yang pertama kalinya, ujarnya.dkw


Peranan PNS Sangat Penting Dalam Pembangunan

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian dan Keuangan Berlin Sawal, pada pembukaan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat IV angkatan XLIII dan XLIV, di aula Kampus I BKPP Kalteng, Senin (19/8) mengatakan, Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang sangat penting dalam keberhasilan pembangunan Nasional.
Sehingga, sumber daya manusianya diarahkan agar benar-benar mampu memiliki etos kerja yang produktif, terampil, kreatif, dan memiliki tanggungjawab serta profesionalisme. Selain itu, juga mampu memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan nasional.
Sehingga kompetensi yang perlu dimiliki oleh PNS pemangku jabatan eselon IV adalah kemampuan yaitu, menjelaskan kedudukan, tugas, dan fungsi organisasi instansi dalam hubungannya dengan sistem administrasi Negara Republik Indonesia.
Menerapkan konsep dan teknik pengorganisasian dan koordinasi dengan benar, baik dalam hubungan internal maupun eksternal. Mengoperasionalisasikan sistem dan prosedur kerja yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan dan tugas instansi.
Melaksanakan pronsip-prinsip good governance dalam manajemen pemerintahan dan pembangunan, melaksanakan kebijakan pelayanan prima, mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kewenangan dan prosedur yang berlaku di unit kerjanya.
Menerapkan prinsip dan teknik perencanaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kinerja unit organisasi, membangun kerjasama dengan unit-unit terkait, baik dalam organisasi maupun diluar organisasi untuk meningkatkan kinerja unit organisasinya.
Menerapkan teknik pengelolaan, penyampaian informasi dan pelaporan yang efektif dan efisien, memotivasi SDM dan atau peran serta masyarakat guna meningkata produktifitas kerja, mendayagunakan kemanfaatan sumber daya pembangunan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Dan memberikan masukan bagi perbaikan dan pengembangan kegiatan kepada atasanya. Sehingga, dengan mengikuti Diklatpim tingkat IV ini, kompetensi aparatur pejabat eselon IV dapat terwujud, sehingga dapat mendukung penyelenggaran pemerintah yang baik dan berhasil di dalam kerangka NKRI, ujarnya.
Sementara Kepala BKPP Kalteng Agustina D Dewel dalam laporannya mengetakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap profesional dengan dilandasi keperibadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansinya.
Selain itu, juga untuk menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa, memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat.
Juga, untuk menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikit dalam melaksanakan tugas pemerintah umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik. Sementara, sasaranya adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan struktural eselon IV.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 38 hari atau selama 285 jam yaitu dari 19 Agustus-25 September 2013, yang diikuti sebanyak 80 orang peserta eselon IV wajib didik dari Pemerintahan Kabupaten Gunung Mas, Barito Timur, Lamandau, Seruyan, Murung Raya, Sukamara, Pulang Pisau, dan KPU Barito Utara, ujarnya.dkw