PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provini Kalteng Yuel Tanggara, dalam sambutanya pada pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Nilai-nilai Luhur, Watak, Jati Diri, dan Budi Pekerti Bangsa, di Betang Manda Wisata, Kamis (13/2) mengatakan, kemajuan zaman dengan derasnya kemajuan teknologi informasi dan terbukanya pasar bebas, seharunya suatu bangsa tidak sampai kehilangan keperibadian atau jati dirinya.
Namun
justru sebaliknya, pada era globalisasi inilah sebuah bangsa seharusnya mampu
menunjukan jati dirinnya. Hanya saja kondisi bangsa Indonesia saat ini dinilai
sedang labil, ujarnya.
Ini dapat terlibat
dengan banyaknya pemberitaan yang menggambarkan keadaan di negeri ini, yang
saling menyalahkan, terjadi tauran di sana-sini, saling menyakiti, terjadinya
kekerasan, dan banyak lagi kejadian-kejadian lainnya.
“Kejadian
seperti ini mungkin disebabkan terjadinnya kemerosotan moral dan etika yang
mewarnai perubahan krakter bangsa. Oleh karena itu, moral masyarakat Indonesia,
khusunya generasi muda perlu dibekali dengan pendidikan nilai-nilai luhur,
watak, jati diri, dan budi pekerti bangsa,” tegasnya.
Ini dinilai
penting sebagai upaya internalisasi untuk menanamkan krakter dan memperkuat
jati diri generasi muda sebagai penerus bangsa, sehingga mampu mengaplikasikan
nilai-nilai luhur budaya bangsa kesemua aspek kehidupan saat ini dan dimasa
yang akan datang.
Sehingga
dengan dilaksanakannya kegiatan Bimtek nilai-nilai luhur, watak, jati diri, dan
budi pekerti Bangsa ini diharapkan akan memberikan pengetahuan dan pencerahan
kepada para peserta mengenai nilai-nilai luhur, watak, jati diri, dan budi
pekerti Bangsa.
Dengan seperti itu,
maka diharapkan para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman untuk
mewujudkan bangsa dan Negara Indonesia yang maju, mandiri, dan bermartabat,
ujarnya.
Karena,
Bimtek nilai-nilai luhur, watak, jati diri, dan budi pekerti Bangsa ini
merupakan salah satu bentuk pembinaan Pemerintah untuk generasi muda atau
pemuida.
Karena,
di dalam UU No 40/2009 tentang kepemudaan menyebutkan bahwa pemuda merupakan
warga Negara RI yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang
memiliki potensi dan tanggungjawab, krakter, kapasitas, aktualisasi diri, dan
cita-cita, ujarnya.
Mengingat
saat ini, Bangsa Indonesia dinilai sedang mengalami krisis moral, maka
diperlukan upaya-upaya untuk mengembalikan nilai-nilai luhur, watak, jati diri,
dan budi pekerti bangsa seperti yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945
yang memberdayakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Karena, dalam sejarah bangsa
Indonesia, generasi muda atau generasi penerus mampu mewujudkan lahirnya bangsa
Indonesia dan mengisinya dengan kegiatan pembangunban, antaralain dengan
pembangunan karakter bangsa, katanya.dkw