Kamis, 13 Maret 2014

Kalteng Stop Suplai Itik Dari Kalsel

PALANGKA RAYA – Menyusul adanya informasi indikasi serangan virus afian influenza (AI) atau flu burung pada unggas jenis itik di beberapa daerah, termasuk di Kalimantan Selatan (Kalsel) akhir-akhir ini, maka untuk sementara waktu Pemerintah Kalteng menyetop total masuknya itik dari daerah itu.
            Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provini Kalteng Tute Lelo, saat ditemui di lingkungan kantor Gubernur Kalteng, Kamis (13/3), kepada wartawan mengatakan, “untuk itik sekarang kita stop, tidak boleh dulu masuk ke Kalteng. Karena di daerah Banjar Masin dan Kalimantan Timur sudah ada indikasi serangan flu burung, jadi kita stop dulu” ujarnya.
            Kendati demikian, masuknya itik dari beberapa daerah lainnya juga akan diantisipasi. Sehingga kalau pengiriman unggas tersebut tidak disertai dengan surat kesehatan hewan dari pejabat berwenang dari daerah asalnya, maka ungas tersebut tidak boleh diterima dan dilarang masuk ke Kalteng.
            Bahkan ia meminta kepada pihak karantina dan petugas cek poin hewan yang berada di daerah perbatasan untuk menyetop masuknya itik dari luar daerah. Larangan masuknya itik dari luar daerah tersebut sudah di berlakukan hampir satu minggu ini, ujarnya.
            Sehingga, untuk itik khusunya dari Kalimantan Selatan di stop dulu, kecuali ada yang berani menyatakan bebas dari flu burung. Namun dia menilai bahwa petugas dari daerah tersebut juga tidak mungkin menyatakan bahwa itik tersebut bebas dari flu burung.    
             Sehingga kalau dokter hewanya berani mengeluarkan data atau surat kesehatan hewan, maka sama saja bunuh diri. Untuk itu, saat ini Kalteng menyetop total masuknya itik dari luar daerah khusunya Kalimantan Selatan.
            Lanjut Tute, larangan masuknya ternak itik dari luar daerah tersebut berlaku sampai waktu yang belum ditentukan, sambil melihat perkembangan indikasi serangan flu burung di daerah tersebut.
            Untuk mencegak masuknya itik dari luar daerah, khusunya dari Kalimantan Selatan, maka Dinas Pertanian dan Peternakan Provini Kalteng sudah menginstruksikan untuk mengaktifkan kembali pos cek poin hewan di daerah Kabupaten Kapuas yang beberapa waktu lalu tidak berfungsi.
            “Kita sudah membuat surat untuk mereka (petugas terkait di Kabupaten Kapuas) untuk mengaktifkan itu (pos cek poin hewan),” tegasnya.
             Sementara kepada peternak unggas di Kalteng, khsusunya peternak itik, apabila ada kebiasaan yang tidak seperti biasannya atau ada unggasnya yang matian agar segera melapor ke Dinas. “Karena kita juga sudah mempunyai rekasi cepat untuk menanggulangi flu burung,” ujarnya.
            Namun sampai saat ini pihaknya dari belum ada menerima laporan dari peternak mengenai kematian ternak unggas di daerah ini, tutup Tute.dkw