Senin, 10 Maret 2014

Kalteng Ditantang Deklarasikan Bebas Buta Aksara

PALANGKA RAYA – Anggota Komisi X DPR RI Nurul Qomar, dalam kunjungan kerja Komisi X DPR RI dengan Pemerintah Provini Kalteng, di aula Jayang Tingan, Senin (10/3), menantang Pemerintah Provinsi Kalteng untuk mendeklarasikan bebas buta aksara atau tidak bisa membaca di daerah itu.
            Hal itu ia sampaikan, bahwa berdasarkan data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa jumlah buta aksara di Indonesia dinilai masih cukup tinggi dan Provini Kalteng merupakan salah satu dari 10 provinsi yang masih dinilai tinggi buta aksaranya.
            Untuk itu, deklarasi bebas buta aksara dinilai sangat diperlukan untuk mempercepat agar daerah ini terbebas dari buta aksara. Bahkan dia berharap agar Kalteng bebas buta aksara tersebut dapat tercapai sebelum berakhirnya masa kepemimpinan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang dan Wakil Gubernur Achmad Diran, ujarnya.
            “Untuk Gubernur dan Wakil Gubernur berserta seluruh jajaran, dampak (dari bebas buta aksara) itu sangat baik sekali. Baik secara psikologis, maupun secara politis,” ujarnya.
            Karena dengan tercapainya Kalteng bebas buta aksara, maka pemerintah Kalteng dinilai berhasil dalam mengembangkan Provinsi ini, terutama dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM), ujar Politisi Partai Demokrat itu. 
            Untuk itu, dia meminta agar Pemerintah Provinsi Kalteng mengecek kebenaran data jumlah masyarakat yang buta aksara menurut data BPS setempat yang hanya 1 persen itu, dengan dilakukan pembanding melalui by name, by address, dan by foto, ujarnya.
Karena dia menilai bahwa survey yang dilakukan oleh BPS itu hanya melalui sumpling atau acak, sehingga bisa saja jumlah 1 persen tersebut berbeda dengan kondisi di lapangan.
         Sementara Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran mengataka, berdasarkan dari data BPS setempat, bahwa data buta aksara di daerah ini cukup kecil yaitu hanya sekitar 1 persen saja, dan beruntung bahwa masyarakat Kalteng masih sedikit, ujarnya.
            Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng Damber Liwan pada saat pertemuan tersebut belum dapat memastikan jumlah buta aksara di daerah itu, dengan alasan karena sebelumnya tidak ada ditanyakan anggota Komisi X DPR RI. Namun, data buta akasara tersebut akan dia sampaikan dalam waktu yang segera.
            Namun saat ini Pemprov Kalteng dengan menggandeng Universitas Palangka Raya akan menyusun berbagai startegi untuk percepatan penuntasan buta aksara di daerah ini, “pada 2015 Kalteng sudah harus bebas. Tentunya ada program-program konkrit yang harus segera dilakukan,” tegasnya.dkw