Kondisi jalan Sampit-Bagendang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kateng, Senin 13 Mei 2013 |
Pembangunan
ruas jalan yang menghubungkan Sampit-Bangendang di Kabupaten Kotawaringin Timur
(Kotim), hingga kini belum menunjukkan perkembangan positif. Karena itu,
pengawasan akan diambil alih oleh Pemprov Kalteng.
PALANGKA
RAYA –
Berdasarkan temuan di lapangan saat Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang
melakukan peninjauan, Senin (13/5), truk yang melintasi jalan Sampit-Bangendang
rata-rata bermuatan 10-11 ton, melebihi kemampuan jalan atau muatan sumbu
terberat (MST) maksimal 8 ton. Padahal setiap hari, seperti di PT Sukajadi
Sawit Mekar (SSM) terdapat sekitar 80 truk yang bolak-balik melintasi jalan
tersebut.
“Kondisi
seperti ini yang saya minta pertanggungjawaban dari perusahaan perkebunan sawit
di Kabupaten Kotawaringin Timur, karena yang paling tahu di sini adalah bupatinya.
Tetapi karena saya lihat perkembangannya tidak ada yang mengarah ke positif,
terpaksa saya ambil alih,” tegas Teras Narang.
Karena itu,
Teras akan memanggil pemilik perusahaan tersebut untuk melakukan pertemuan di
Palangka Raya. Ia tidak menginginkan pertemuan itu dihadiri langsung oleh
pemiliknya karena apabila hanya direktur, tidak bisa memutuskan. Tercatat, pada
wilayah tersebut setidaknya ada 4 perusahaan.
Ia
menegaskan, pemanggilan pemilik perusahaan itu sebagai bentuk komitmen kepala
daerah. Sebab, apabila kondisi demikian dibiarkan, akan semakin parah mengingat
dilintasi secara terus menerus sementara hasil perbaikan jalan tidak sesuai
dengan yang diharapkan. “Pengusaha boleh saja untung, tapi jangan lupa, rakyat
juga jangan sampai menderita dan negara jangan dirugikan,” tegasnya.
Kepala Dinas
Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Kalteng Leonard S Ampung, mengatakan, kontribusi
dari perusahaan terhadap jalan yang menghubungkan Sampit-Bagendang hanya
sekitar 200m dari panjang jalan sekitar 11km. Padahal perusahaan tersebut
menggunakan jalan ke arah pelabuhan CPO di Badendang dengan beban melebihi 8
ton. Ini yang menyebabkan jalan semakin rusak.
“Ini
memerlukan perhatian dan tanggung jawab moral dari para pengusaha untuk bisa turut memelihara jalan, dengan tidak memuat angkutan melebihi kapasitas,” ujarnya.
Pada
kunjungan tersebut, Teras didampingi Leonard, Wakil Bupati Kotim Taufiq Mukri
serta pejabat lainnya melihat langsung terminal khusus milik PT SSM di Desa
Bagendang. Teras sempat berbincang dengan seorang penanggung jawab perusahaan
dan meminta keterangan mengenai kendaraan pengangkut hasil perkebunan yang
berbobot besar tersebut.dkw