PALANGKA RAYA – Kepala Dinas
Kehutanan Provini Kalteng Sipet Hermanto, saat di temui di Palangka Raya belum
lama ini mengatakan, menghadapi musim kemarau 2013 ini, Pemerintah Provini
Kalteng sudah memetakan daerah yang dinilai rawan terjadi kebakaran hutan dan
lahan di daerah ini.
Dan setidaknya ada 6 kabupaten/kota
di daerah ini yang dinilai cukup rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan,
mengingat daerah tersebut terdapat banyak lahan gambutnya. Karena lahan gambut
di Kalteng ini mencapai sekitar 3,01 juta hekatere lebih, ujarnya.
Untuk itu, kabupaten/kota yang terdapat lahan
gambutnya diminta agar dapat meningkatkan kewaspadaanya. Bagik kesiap siaggaan
dari sisi kelembagaan atau organisasi ditingkat kabupaten/kota, maupun di
tingkat masyarakat berupa masyarakat peduli apai atau tarauna siaga bencana.
Hal ini dinilai sangat penting, karena Kalteng
merupakan salah satu dari 3 Provinsi yang rawan kebakaran di Indonesia. Sementara
ke-3 provinsi tersebut yaitu Riau, Kalbar, dan Kalteng.
Saat ini di Riau dan Kalbar sudah terjadi
kebakaran dan terjadi kabut asap, sehingga kemungkinan selanjutnya terjadi
kebakaran tersebut adalah Kalteng “namun Kalteng tidak akan terjadi kebakaran
hutan apabila kita siap dan sigap,” tegasnya.
Dan saat ini berbagai upaya untuk
penanggulangan kebakaran dan bencana kabut asap sudah dilakukan, baik melakukan
koordinasi dengan para instansi terkait, membuat atau mensosialisasikan
berbagai peraturan yang ada, mempersiapkan personil, peralatan, bahkan kesiapan
angaran.
Terpisah, Penyaji Data Pengendalian Kebakaran
Hutan, Bidang Pengendalian Kebakaran Hutan Badan Konservasi Sumber Daya Alam
(BKSDA) Kalteng Andreas Dody mengatakan, potensi terjadinya kebakaran lahan
tahun ini dinilai akan lebih besar bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini terjadi karena dipicu cuaca ekstrim
akibat adanya gangguan cuaca. Sementara cuaca ini tidak bisa dikendalikan,
sehingga kalau sampai satu bulan saja tidak turun hujan, maka hotspot atau titik panas dan kebakaran
lahan itu akan bermunculan, ujarnya.
Beberap daerah yang dinilai cukup rawan
terjadinya kebakaran lahan tersebut antaralain Palangka Raya, Kabupaten Kapuas,
Katingan, Gunung Mas, dan Kotawaringin Timur. Mengingat di daerah tersebut
banyak terdapat lahan gambut, sehingga saat terbakar, maka sangat sulit
dipadamkan.
Sementara Sekretaris Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalteng Ananto Setiawan
mengatakan, “Pak Gubernur sudah mengirim surat ke BNPB, Menkokesra, dan BPPT
untuk melaksanakan hujan bauat dan mengalokasikan angaran siap pakai untuk
oprasional posko siaga darurat kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Kalteng melalui BPBD
Provinsi Kalteng sudah melakukan rapat dengan instansi dan dinas terkait, baik di
tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, ujarnya.
Diungkapkan Ananto, dari rapat tersebut
menghasilkan beberapa hal antaralain, akan melakukan rapat koordinasi dengan
mengundang langsung bupati/walikoat untuk mengatisipasi terjadinya kebakaran
hutan dan lahan.
Selain itu, mendesak kabupaten yang belum
memiliki BPBD agar segera membentuk BPBD dan meminta kabupaten/kota untuk mendirikan
posko penanggulangan kebakaran hutan.
Juga menyurati bupati/walikota untuk
kesiapsiagaan penanggulangan kebaran hutan dan lahan, antaralain dengan mengintensifkan
pembukaan lahan tanpa bakar dan langkah-langkah antisipasi lainya.
Lanjut Ananto, berdasarkan informasi dari BMKG,
bahwa sebagian wilayah Kalteng ini terjadi kemarau pada dasarian 2 Mei dan
dasarian 2 Juni 2014. Namun pihaknya selalu memantau perkembangan yang ada
dilapangan, ujarnya.dkw