PALANGKA RAYA – Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provini Kalteng menilai keberadaan pertambangan emas tanpa izin
(PETI) yang beroprasi di sunagi Ruangan dan sekitarnya sangat mengganggu wisata
susur sungai. Karena selain merusak lingkungan, namun sungai juga menjadi
dangkal.
Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Kalteng Yuel Tanggara, saat ditemui di ruang kerjanya,
baru-baru ini, kepada wartawan
mengatakan, keberadaan PETI ini sangat mengganggu, karena mereka berkerja tidak
sesuai dengan ketentuan yang ada.
Sehingga penambangan tersebut bisa
berakibat pada terjadinya kerusakan lingkungan, yang berdampak pada rusaknya
pemandangan di sekitar sungai yang menjadi rute perjalanan kapal susur sungai
tersebut.
Selain itu, sungai di sekitar penambangan
tersebut menjadi dangkal, sehingga sulit untuk dilewati oleh kapal susur
sungai. Untuk itu, keberadaan penambang liar ini dinilai sangat menggangu
wisata susur sungai.
Ditambah lagi dengan kondisi cuaca
yang jarang hujan saat ini, sehingga permukaan air sungai Kahayan dan Rungan
menjadi dangkal. Bahkan pihaknya belum ini mendapatkan laporan dari pihak
pengelola kapal susur sungai, bahwa akhir-akhir ini pihaknya tidak bisa
berlayar karena sungainya dalam keadaan dangkal, ujar Yuel.
Namun ia berharap agar wisata susur
sungai ini tidak terganngu oleh keadaan alam. Karena, dengan jarangnya hujan
akhir-akhir ini, sehingga sungai yang menjadi rute kapal susur sungai tersebut
menjadi dangkal, sehingga keberangkatan kapal susur sungai ini menjadi
terganggu.
Lanjut Yuel, wisata susur sungai ini
cukup diminati, bahkan setiap sore dan malam hari banyak masyarakat yang
berkunjung ke dermaga kapal susur sungai tersebut untuk sekedar bersantai atau
melihat-lihat pemadangan maupun ingin naik kalal susur sungai tersebut.
Namun karena sungai dalam keadaan dangkal,
maka kapal tersebut tidak bisa berlayar.
Selain dari Pemerintah Provinsi, ujar Yuel,
pihaknya juga berharap dukungan dari Pemerintah Kota agar bisa secara
bersama-sama menata dan mengembangkan kawasan di sekitar dermaga kapal susur
sungai tersebut, agar tempat itu menjadi salah satu tujuan rekreasi dan
pariwisata di daerah ini.
Melihat cukup besarnya peminat
wisata susur sungai tersebu, sehingga Pemerintah Kalteng berencana untuk terus
mengembangkan wisata tersebut bersinergi dengan para instansi terkait, terutama
dengan Pemerintah Daerah yang mempunyai potensinya wisata alam.
Sementara saat ini kapal susur
suangai tersebut dikelola oleh pihak ketiga, namun kedepan pihaknya berharap
agar lebih baik lagi pelayannaya dan pihaknya sudah melihat sarana prasaran
penunjangnya, ujarnya.dkw