Masyarakat
di seluruh Provinsi Kalteng sebaiknya waspada dengan potensi banjir
yang mangancam daerahnya. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kalteng, setidaknya terdapat 70 kecamatan dan 250 desa
lebih di provinsi tersebut yang sering mengalami banjir.
“Tidak
ada satupun kabupaten/kota di Kalteng yang bebas dari ancaman banjir.
Semuanya memiliki kecamatan-kecamatan dan desa-desa yang rutin mengalami
banjir,” ungkap Kepala BPBD Kalteng Mugeni, kepada Tabengan, baru-baru ini.
Mugeni menyebutkan, apabila
dilihat dari upaya penanggulangan perisstiwa banjir yang dilakukan
selama ini, ada beberapa daerah yang menjadi langganan dan rawan bencana
banjir. Meliputi, Kabupaten Kapuas, Barito Selatan, Murung Raya,
Katingan, dan Kotawaringin Timur. “Sedangkan yang relatif aman hanya
Kabupaten Kotawaringin Barat dan Sukamara,” lanjutnya.
Dengan
kondisi dan data seperti itu, ia berharap kepada para camat dan
bupati/walikota se-Kalteng agar dapat mewaspadai ancaman banjir di
wilayahnya. Termasuk memetakan daerah yang rawan bencana, terutama
banjir sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
sejak dini.
“Kami
dari BPBD Kalteng memang sudah memiliki petanya, namun akan lebih valid
lagi kalau kabupaten/kota juga memiliki peta daerahnya masing-masing
yang disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi di lapangan,” katanya.
Mugeni
berharap kabupaten/kota yang sudah terbentuk BPBD agar memprogramkan
upaya mitigasi pengurangan risiko bencana. Hal ini penting dilakukan
guna menekan kerugian yang lebih besar akibat terjadinya bencana di
suatu daerah. Selain itu, juga membuat sistem peringatan dini dan selalu
memerhatikan perkembangan cuaca ekstrem berdasarkan prakiraan dari
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat.
“Pemerintah
daerah dan masyarakat diharapkan secara bersama-sama dapat
mengantisipasi terjadinya bencana melalui kesiapsiagaan dan mitigasi.
Misalnya, kalau ada parit yang tersumbat harus dibersihkan, kalau
sunganinya mendangkal atau kotor segera dilakukan normalisasi, dan
berbagai kegiatan lainnya,” kata Mugeni seraya menambahkan pentingnya
upaya pencegahan bencana.
BPBD
Kalteng, ujar Mugeni, siap bergerak dan memberikan bantuan apabila ada
kabupaten/kota tidak mampu menanganinya dan menyatakan darurat bencana.
Apabila bencana itu semakin meluas, BPBD Kalteng selanjutnya minta
bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Apabila
sewaktu-waktu memerlukan bantuan dari BPBD Provinsi, kami siap
mengirimkan personel dan peralatan penanggulangan bencana. Beberapa
relawan kami juga sudah menyatakan kesiapannya dan tetap siaga,”
imbuhnya.dkw