Senin, 17 Oktober 2011

Kemarau Tidak Berdampak Serius

16-10-2011 00:00 
Harian Umum Tabengan, PALANGKA RAYA Masyarakat Kalteng bisa bernapas lega. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kalteng Mursyid Marsono menyatakan, dampak musim kemarau beberapa bulan terakhir ini yang dibarengi peristiwa kebakaran hutan, lahan, dan pekaranagan tidak berdampak serius terhadap lingkungan hidup, sosial, ekonomi, maupun kesehatan.
“Meski tidak berdampak signifikan, kebakaran tersebut telah mengganggu kehidupan flora dan fauna serta ekosistem lain di lokasi kebakaran hutan, lahan, dan pekarangan,” kata Mursyid didampingi Wilson, Kepala Sub Bidang Pengendalian Air, Tanah, Laut, dan Udara BLH Kalteng di ruang kerjanya, Jumat (14/10).
Namun demikian, pihaknya belum mengetahui secara pasti jumlah kerugian selama kemarau berlangsung maupun akibat kebakaran hutan, lahan, dan pekarangan di wilayah Kalteng. Ia menyatakan, jika dibandingkan kemarau pada 2006 lalu dengan peristiwa tahun ini, dampak yang ditimbulkan mengalami penurunan.
Menurut dia, hal itu membuktikan kerjasama semua instansi terkait berjalan maksimal. Penurunan dapat terlihat pada dampak kebakaran tahun 2006 lalu sekolah sempat diliburkan, aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut ditutup, dan banyaknya keluhan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang dialami masyarakat.
Sedangkan yang terjadi pada tahun ini, sekolah tidak sampai diliburkan, penerbangan dinilai masih cukup lancar, dan meski sempat menggunakan masker namun tidak berlangsung lama.
Untuk mengantisipasi peningkatan kerugian yang dialami berbagai sektor akibat musim kemarau yang disertai kebakaran hutan, lahan, dan pekarangan, perlu ditempuh langkah antisipatif dan meningkatkan  sosialisasi kepada masyarakat.
Selain itu, meningkatkan fasilitas dan sarana prasarana regu pemadam kebakaran agar mampu bekerja efektif dan efisien. “Terpenting, perlu mendapatkan dukungan dan kesadaran masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan saat musim kemarau,” katanya.dkw