Selasa, 12 Juli 2011

Kemarau Semakin Berbahaya

05-07-2011 00:00
Harian Umum Tabengan,  
PALANGKA RAYA
Curah hujan saat ini sudah semakin sedikit, sementara panas matahari, terutama pada siang hari sangat terik, bahkan suhunya mencapai 33-34 derajat Celcius. Keadaan ini membuat bahan bakaran semakin kering, sehingga cukup mudah terbakar.
Hidayat, Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut, Palangka Raya saat dihubungi Tabengan, Senin (6/7), mengatakan, kondisi kemarau saat ini sudah sangat berbahaya, sehingga setiap hari pihaknya mengeluarkan informasi (peringatan) agar menghindari terjadinya kebakaran hutan, lahan, dan pekarangan.
Terutama di daerah selatan wilayah Kalteng, antara lain Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas (Eks PLG 1 Juta Ha), Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Seruyan, Lamandau, dan Katingan. “Daerah tersebut selain gambut, juga merupakan areal pengembangan perkebunan besar,” katanya.
Meski demikian, untuk awal-awal ini memang masih ada kemungkinan turun hujan, namun curahnya tidak terlalu besar, sehingga dinilai tidak mampu membasahi semua bahan bakaran yang sudah terlanjur kering, terutama pada lahan gambut.
Hidayat juga mengingatkan kepada pengguna jalur pelayaran dari Kalteng ke Pulau Jawa maupun sebaliknya, termasuk para nelayan bahwa gelombang tinggi juga sudah mulai terjadi sejak sekitar satu pekan lalu. Ketinggian gelombang 2-3m dan diperkirakan berlangsung hingga September mendatang.
Namun gelombang tinggi itu tidak berlangsung sepanjang waktu, hanya pada saat-saat tertentu, terutama waktu hendak hujan atau sore hari. Karena adanya perbedaan tekanan pada daerah panas dengan daerah yang sudah dingin, mengakibatkan angin kencang dan gelombang tinggi.
Terpisah, Andreas Doddy, Bidang Deteksi Dini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng, mengatakan, status hotspot (titik panas) di Kalteng yang berhasil dicatat satelit National Oceanic and Atmospheric Administrations (NOAA) pada 1-3 Juli 2011, terdapat 26 titik. Tersebar di beberapa kabupaten/kota dan terbanyak di daerah Kabupaten Pulang Pisau mencapai tujuh titik.
Kemudian disusul Kabupaten Barito Selatan dengan enam titik, Kotawaringin Timur lima titik, Palangka Raya dan Kotawaringin Barat masing-masing dua titik, sedangkan Barito Utara, Kapuas, Katingan, dan Seruyan masing-masing satu titik. dkw