PALANGKA RAYA – Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Kalteng sangat mendukung dan merasa bangga dengan akan dibangunya
Betang atau rumah khas Dayak di
Belgia.
Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Saidina Aliansayah, saat
ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini mengatakan, sangat bangga
dengan akan didirikanya Betang di Belgia, ini menunjukan bahwa orang luarpun
sangat peduli dengan budaya Kalteng “ini yang perlu kita dukung,” ujarnya.
Karena,
dengan akan dibangunnay Betang di Belgia tersebut, maka dapat menjadi sarana untuk
promosi mengenai khasanah seni dan budaya Kalteng, karena pembangunan Betang
tersebut merupakan pembanguan Betang yang pertama kalinya di luar Negeri, ujarnya.
Pembangunan Betang tersebut sangat positif sekali dan pihaknya juga berharap
agar ada pemerhati seni dan budaya dari negara-negara lain yang ingin melakukan
hal yang serupa.
Sementara
keberadaan Betang di Kalteng sendiri terpencar di berbagai daerah, namun
keberadaanya perlu di jaga dan dilestarikan, sehingga pihaknya berharap agar
hal tersebut mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah setempat. Mengingat
itu merupakan budaya dan aset daerah.
Sebelumnya,
Kepala Biro Humas dan Protokol Sekdaprov Kalteng Benius, dalam siaran persnya
mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalteng melalui surat keputusan (SK) Gubernur
Kalteng Nomor : 188.44/270/2013 telah membentuk tim pelaksana pembangunan
Betang di Belgia 2013.
Pembangunan
Betang tersebut dalam rangka untuk mempromosikan budaya Dayak dan potensi
daerah, serta sebagai upaya melestarikan nilai filosofis dan nilai historis
Betang kepada masyarakat internasional. Juga sekaligus sebagai respon terhadap
niat baik seorang warga negara Belgia Erick Dumb yang berkeinginan membangun
Betang di lokasi wisata miliknya di Belgia.
Lanjutnya,
tim pembangunan Betang di Belgia tersebut dikoordinir oleh Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Kalteng Guntur Taladjan, dan saat ini sudah melakukan
berbagai upaya yang berkaitan dengan penyiapan bahan baku, perijinan dan disain
bangunan Betang dengan melibatkan Dinas PU, Dinas Kehutanan, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, serta pemerhati budaya Dayak.
Pembangunan
betang di Belgia itu dijadwalkan rencananya rampung dan diresmikan oleh
Gubernur Kalteng pada 2014 mendatang, ujarnya.
Namun,
yang perlu dicermati disini adalah bukan sekadar membangun betang semata,
melainkan ketertarikkan dan kepedulian seorang warga negara asing untuk turutserta
melestarikan bangunan betang secara fisik dengan biaya sendiri dan disisi lain
juga berdampak positif terhadap upaya pelestarian nilai filosofis maupun nilai
hishoris yang melekat pada Betang itu sendiri.
Sehingga,
pembangunan Betang di Belgia tersebut, seharusnya mampu menjadi pemicu dan
pemacu semangat seluruh komponen masyarakat termasuk pemerintah daerah
kabupaten/kota untuk menjaga dan memelihara Betang yang ada dan tersebar
diseluruh wilayah Kalteng, termasuk di lokasi Pameran Temanggung Tilung
Palangka Raya, ujarnya.dkw