PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng
Agustin Teras Narang mengharapkan agar semua pihak yang bergerak di sektor
pertanian dapat mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Sensus Pertanian (St)
2013, yang berlangsung 1-31 Maret 2013. Kepala dinas atau bidang yang menangani
pertanian dan semua pihak yang terkait, wajib membantu pelaksanaan St dan
diharapkan agar melibatkan semua pihak dan petugas yang ada di lapangan.
Harapan itu disampaikan Gubernur
dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran
saat pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrembangtan)
Tingkat Provinsi Kalteng, di Hotel Luwansa, baru-baru ini. Ke depan, ia
berjanji akan mengecek kinerja para kepala dinas yang terkait, mengingat
pertanian dalam arti luas ini mencakup kelautan dan perikanan, perkebunan,
pertanian dan peternakan, dan kehutanan.
Dengan dilaksanakannya St 2013,
lanjut Gubernur, sehingga pada awal Juni 2013 mendatang, pihaknya minimal sudah
mendapatkan angka sementara dari luasan lahan pertanian di Kalteng. Data
tersebut akan dijadikan sebagai dasar atau acuan dalam melaksanakan dan
menentukan berbagai kebijakan atau program ke depan.
Termasuk untuk penyediaan pupuk
subsidi, mengingat di beberapa daerah dilakukan perluasan lahan pertanian,
namun tidak diimbangi dengan penambahan subsidi pupuk. Untuk itu, ia berharap
agar hal tersebut juga dapat menjadi perhatian instansi terkait.
“Saya menyambut baik dengan
adanya demo mesin pemotong padi beberapa waktu lalu. Pasalnya, 1 mesin tersebut
sebanding dengan kerja sekitar 50 orang,” katanya.
Meski harga mesin tersebut cukup
mahal, sekitar Rp25 juta per unit, namun keberadaannya dirasa perlu dalam
mendukung pembangunan sektor pertanian di Kalteng. Gubernur berharap agar di
daerah sentra pertanian dapat memiliki setidaknya 10 unit mesin pemotong atau
perontok padi ini, sehingga kerja petani semakin ringan atau terbantu.
Selain itu, dalam meningkatkan
sektor pertanian di Kalteng, tidak kalah petingnya yaitu mengenai keberadaan
pengairannya. Gubernur juga berharap agar pemerintah kabupaten/kota dan
provinsi dapat membangun pengairan atau irigasi di daerahnya sesuai dengan
kewenangannya masing-masing.
Selain beberapa hal tersebut,
yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah keberadaan pupuk, terutama di
daerah-daerah yang ada perluasan lahan pertaniannya, obat-obatan, dan juga
gudang pupuk. Untuk penyiapan beberapa hal tersebut, juga bisa minta bantuan
kepada pihak ketiga (perusahaan) melalui program corporate social responsibility (CSR) dan APBD. “Ini boleh
dilakukan demi ketahanan pangan, karena pangan adalah nomor satu,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia menyanyangkan harus didatangkannya beberapa
komoditi dari luar daerah, bahkan dari luar negeri. Padahal, komoditi tersebut
dapat dikembangkan di Kalteng maupun daerah lainnya di Indonesia. “Saya
mengajak semua pihak agar bersama-sama meningkatkan dan menjaga pembangunan
sektor pertanian di Kalteng, termasuk menjaga ketersediaan daging sapi yang
juga dikembangkan di Kalteng,” ujarnya. dkw