JAKARTA – Kepala Dinas Kehutanan Provinsi
Kalteng Sipet Hermanto, menilai potensi di Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP)
dan Taman Nasional Sebangau (TNS), menjanjikan untuk dikelola. Dengan fasilitas
yang belum terlalu memadai saja, kunjungan ke taman nasional tersebut, baik
dari mancanegara maupun dalam negeri sepanjang 2012 lalu, bisa mencapai sekitar
12 ribu orang.
Penilaian
itu disampaikan Sipet usai menghadiri penandatangan perjanjian kerja sama
antara Pemprov Kalteng dan PT Rimbawan Bangun Lestari atau Sustainable
Management Group (SMG) tentang pembangunan dan pengembangan pariwisata alam dan
hutan berkelanjutan di Kalteng, di JW Marriott Hotel, Jakarta, baru-baru ini.
Ia
menyebutkan, dana yang beredar di kedua taman nasional itu mencapai sekitar
Rp40 miliar. Jumlah itu, menurut dia, bakal bertambah apabila pemda mampu
manfaatkan untuk memberikan inovasi dalam pengelolaannya. Karena itu,
Sipet menyambut baik kerja sama dengan pihak swasta tersebut untuk membangun
dan mengelola kawasan hutan secara berkelanjutan.
Melalui
kerja sama itu diharapkan selain menjaga kelestarian juga memberi manfaat bagi
masyarakat lokal. Masyarakat terutama di dalam dan di sekitar taman
nasional akan diberdayakan sehingga mampu menciptakan sumber ekonomi alternatif
bagi mereka.
“Dengan
adanya kerja sama ini, nanti akan ada asosiasi kelotok untuk menuju lokasi
taman nasional. Dengan adanya sumber ekonomi alternatif tersebut, masyarakat
tentu saja akan secara bersama-sama menjaga kawasan yang ada,” terangnya.
Sipet menambahkan, untuk mengawal program kerja
sama, pihaknya bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai leading
sector, selanjutnya menentukan ketua harianya adalah Kepala Dinas Kehutanan
dan sekretarisnya adalah Kepala Disbudpar, di bawah koordinasi Asisten II
Setdaprov Kalteng. Selain itu, sebagai anggota adalah Kepala Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Kepala Dinas Pekerjaan Umum,
Badan Penanaman Modal Daerah, Biro Ekonomi, dan Biro Hukum.dkw