Jumat, 31 Mei 2013

Kalteng Optimistis Produksi Padi 1 Juta Ton GKG

Padi Ladang yang dikembangkan petani di daerah Kabupaten Lamandau, Kalteng.
Untuk mendukung target surplus beras 10 juta ton pada 2014 dan produksi gabah kering giling 1 juta ton pada 2015, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Kalteng menggelar pertemuan Mantri Tani dan Sosialisasi Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) 2013.
 
PALANGKA RAYA – Pada pembukaan Pertemuan Mantri Tani kabupaten/kota se-Kalteng dan sosialisasi P2BN yang berlangsung di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur, Kamis (16/5), tersebut, Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten II Setdaprov Kalteng Syahrin Daulay, menyebutkan upaya pemerintah untuk kemandirian pangan, dengan mencanangkan swasembada padi dan jagung berkelanjutan serta swasembada kedelai pada 2014.
Presiden  Susilo Bambang Yudhoyono, ujar Gubernur, telah mengamanatkan bahwa harus bisa mencapai surplus beras 10 juta ton melalui gerakan P2BN. “Saya ingin Provinsi Kalteng dapat memberikan sumbangsihnya dalam peningkatan produksi padi tersebut,” tegasnya.  
Untuk itu, ia mengharapkan pada 2015 nanti Provinsi Kalteng dapat mencapai produksi padi 1 juta ton gabah kering giling (GKG). Harapan tersebut, menurutnya, tidak berlebihan. Sebab, diyakni produktivitas masih bisa ditingkatkan dan dari beberapa hasil panen padi pada awal tahun ini di beberapa kabupaten, lebih dari 4 ton per hektare.
Peningkatan produksi padi dari tahun ke tahun, lanjut Gubernur, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada 2012 produksi padi mencapai 755.507 ton GKG. Jumlah ini dibandingkan pada 2011 lalu dimana produksi padi sebesar 620.236 ton GKG, terjadi peningkatan sebesar 21,81 persen.
“Oleh karena itu, saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap jajaran dinas yang menangani pertanian, baik di provinsi maupun kabupaten/kota. Secara khusus kepada para mantri tani dan petugas pengolah data kabupaten atas kerja kerasnya selama ini,” katanya.
Sementara terkait perkembangan produksi komoditas jagung dan kedelai pada 2012, sebesar 7.895 ton jagung pipilan kering dan 1.697 ton kedelai biji kering. Gubernur berharap agar dilakukan upaya peningkatan terhadap produksi jagung dan kedelai tersebut. Begitu juga dengan hortikultura, ke depan harus dapat mengurangi pasokan dari luar daerah, terutama buah-buahan.
Untuk pengembangan sektor pertanian, lanjutnya, Pemprov Kalteng terus berupaya secara bertahap melakukan upaya-upaya, antara lain, memberikan bantuan benih kepada petani agar mampu meningkatkan produktivitas dan produksi padi, jagung, dan kedelai. Memberikan bantuan  uang muka alat dan mesin pertanian (BUMA) melalui usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA) dan mengoptimalkan fungsi lahan-lahan pertanian melalui perluasan areal tanam dan perbaikan irigasi tingkat usahatani.
Pemerintah juga memberikan penyuluhan dan bimbingan teknis melalui petugas-petugas lapangan, seperti PPL, POPT dan PBT. Selain itu, setiap tahun mengadakan pertemuan dengan para mantri tani untuk mendapatkan informasi yang up to date sekaligus refreshing metodelogi pengelolaan data statitik.
Kepala Distanak Provinsi Kalteng Tute Lelo pada pembukaan pertemuan itu melaporkan tujuan yang ingin dicapainya. Yakni, untuk mengoordinasikan pencapaian sasaran produksi pertanian 2013 dalam upaya mendukung P2BN serta meningkatkan pemahaman dan kompetensi petugas mantri tani dalam mengelola data di tingkat lapangan. Kegiatan itu dilaksakan selama 2 hari, 16-17 Mei 2013, di Aula Jayang Tingang.dkw