Untuk
mendukung target surplus beras 10 juta ton pada 2014 dan produksi gabah kering
giling 1 juta ton pada 2015, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi
Kalteng menggelar pertemuan Mantri Tani dan Sosialisasi Peningkatan Produksi
Beras Nasional (P2BN) 2013.
PALANGKA
RAYA – Pada
pembukaan Pertemuan Mantri Tani kabupaten/kota se-Kalteng dan sosialisasi P2BN
yang berlangsung di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur, Kamis (16/5),
tersebut, Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang dalam sambutan tertulis yang
dibacakan oleh Asisten II Setdaprov Kalteng Syahrin Daulay, menyebutkan upaya
pemerintah untuk kemandirian pangan, dengan mencanangkan swasembada padi dan
jagung berkelanjutan serta swasembada kedelai pada 2014.
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, ujar Gubernur, telah mengamanatkan bahwa harus
bisa mencapai surplus beras 10 juta ton melalui gerakan P2BN. “Saya ingin
Provinsi Kalteng dapat memberikan sumbangsihnya dalam peningkatan produksi padi
tersebut,” tegasnya.
Untuk itu,
ia mengharapkan pada 2015 nanti Provinsi Kalteng dapat mencapai produksi padi 1
juta ton gabah kering giling (GKG). Harapan tersebut, menurutnya, tidak
berlebihan. Sebab, diyakni produktivitas masih bisa ditingkatkan dan dari
beberapa hasil panen padi pada awal tahun ini di beberapa kabupaten, lebih dari
4 ton per hektare.
Peningkatan
produksi padi dari tahun ke tahun, lanjut Gubernur, menunjukkan peningkatan
yang signifikan. Pada 2012 produksi padi mencapai 755.507 ton GKG. Jumlah ini
dibandingkan pada 2011 lalu dimana produksi padi sebesar 620.236 ton GKG,
terjadi peningkatan sebesar 21,81 persen.
“Oleh karena
itu, saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap jajaran dinas
yang menangani pertanian, baik di provinsi maupun kabupaten/kota. Secara khusus
kepada para mantri tani dan petugas pengolah data kabupaten atas kerja kerasnya
selama ini,” katanya.
Sementara
terkait perkembangan produksi komoditas jagung dan kedelai pada 2012, sebesar
7.895 ton jagung pipilan kering dan 1.697 ton kedelai biji kering. Gubernur
berharap agar dilakukan upaya peningkatan terhadap produksi jagung dan kedelai
tersebut. Begitu juga dengan hortikultura, ke depan harus dapat mengurangi pasokan
dari luar daerah, terutama buah-buahan.
Untuk
pengembangan sektor pertanian, lanjutnya, Pemprov Kalteng terus berupaya secara
bertahap melakukan upaya-upaya, antara lain, memberikan bantuan benih kepada
petani agar mampu meningkatkan produktivitas dan produksi padi, jagung, dan
kedelai. Memberikan bantuan uang muka alat dan mesin pertanian (BUMA)
melalui usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA) dan mengoptimalkan fungsi
lahan-lahan pertanian melalui perluasan areal tanam dan perbaikan irigasi tingkat
usahatani.
Pemerintah
juga memberikan penyuluhan dan bimbingan teknis melalui petugas-petugas
lapangan, seperti PPL, POPT dan PBT. Selain itu, setiap tahun mengadakan
pertemuan dengan para mantri tani untuk mendapatkan informasi yang up to
date sekaligus refreshing metodelogi pengelolaan data statitik.
Kepala
Distanak Provinsi Kalteng Tute Lelo pada pembukaan pertemuan itu melaporkan
tujuan yang ingin dicapainya. Yakni, untuk mengoordinasikan pencapaian sasaran
produksi pertanian 2013 dalam upaya mendukung P2BN serta meningkatkan pemahaman
dan kompetensi petugas mantri tani dalam mengelola data di tingkat lapangan.
Kegiatan itu dilaksakan selama 2 hari, 16-17 Mei 2013, di Aula Jayang Tingang.dkw