PALANGKA RAYA - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU)
Provinsi Kalteng Leonard S Ampung mengatakan, Wakil Presiden Boediono akan
melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalteng. Kunjungan yang disertai sejumlah
menteri itu direncanakan 19 April atau 20 April mendatang dan meninjau pula
jembatan layang di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang
Pisau.
“19 atau 20 April, Wakil
Presiden beserta beberapa menteri terkait seperti Menko Perekonomian akan
meninjau jembatan layang Tumbang Nusa. Mengingat itu salah satu proyek yang
didanai dari APBN yang terbesar sekarang dan ini menyangkut urat nadi
perekonomian antara Kalteng-Kalsel,” kata Leonard di Kantor Gubernur Kalteng,
Selasa (9/4).
Selain di Palangka Raya,
rombongan Wapres direncanakan juga akan berkunjung ke Kabupaten Katingan,
Kotawaringin Timur, Seruyan.
Dalam perkembangannya,
pengerjaan jembatan Tumbang Nusa akan dipercepat sehingga dapat mencapai tahap
penyelesaian (finishing) pada
April atau Mei mendatang. Upaya percepatan infrastruktur seperti jembatan, kata
Leonard, tidak dapat dilakukan sembarangan, namun harus benar-benar
memerhatikan kualitas pekerjaan.
“Percepatan dengan memerhatikan
kualitas merupakan standar operasional prosedur kami. Dimulai dari saya selaku
kepala dinas untuk kemudian menerapkan SOP tersebut kepada para staf, pengawas
teknis, termasuk kepada PPTK dan PPK,” ujarnya.
Percepatan dan ketepatan
kualitas infrastruktur harus berjalan beriringan, sehingga apabila nanti
ditemukan kerusakan atau kesalahan, maka dapat diperbaiki dan
dipertanggungjawabkan lewat masa pemeliharaan, sesuai dengan yang tertera dalam
kontrak bersama rekanan Dinas PU. Apalagi, jangka waktu pemeliharaan saat ini
terhitung cukup panjang, sehingga kualitas jembatan yang akan dilewati dapat
dipertanggungjawabkan sesuai fungsinya.
Leonard menjelaskan pelaksanaan
proyek-proyek tahun jamak (multi years)
yang telah mencapai tahap akhir. Ada 16 paket pekerjaan proyek tersebut di
batas Kabupaten Barito Selatan dan Kapuas tepatnya di daerah Kalahien. Selain
itu, wilayah Kotawaringin Barat di Lamandau dan di Kotawaringin Timur arah
Bagendang.
Sementara itu, rencana
pembangunan jalan trans Kalimantan poros selatan mengejar kondisi mantap
sebesar 94 persen yang telah menjadi acuan kinerja dari Kementrian PU. Sedangkan
poros tengah mengejar status fungsional dengan awalan untuk menjaga ruang
terlebih dahulu.
Artinya, jalan yang dibuka memiliki lebar yang memadai walaupun
belum harus dilapisi aspal, karena proyek pembangunan poros tengah tersebut
masih panjang. “Kita berharap jalur tersebut bisa dilewati dalam berbagai
kondisi cuaca walaupun masih agregat, termasuk menangani dan meninggikan
titik-titik jalan yang sering terkena banjir,” tukasnya. dkw/bwn