31-03-2012 00:00
Harian Umum Tabengan,
PALANGKA RAYA
Minimal ada
4 isu yang perlu mendapatkan perhatian semua pihak, khususnya dari Forum
Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kalteng, dalam mewujudkan stabilitas
ketertiban dan keamanan kehidupan masyarakat di provinsi tersebut.
Kepala Badan Intelijen Daerah Kalteng Brigjen Anjar
Pramono pada Seminar Menjaga Stabilitas Guna Ketertiban dan Keamanan Dalam
Kehidupan Masyarakat Kalteng, di Aula REED+, Jumat (30/3), mengatakan, kepala
daerah dan wakilnya bertanggung jawab untuk melindungi, menjaga ketentraman,
dan ketertiban masyarakat demi keutuhan wilayah.
Karena itu, diperlukan deteksi dan pencegahan
secara dini terhadap berbagai ancaman, baik itu ancaman sosial dan bencana alam
karena ulah manusia maupun bencana alam itu sendiri. Ia menekankan, minimal ada
4 isu yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak, di antaranya
mengenai wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Selain itu, mengenai isu sengketa lahan termasuk
terkait kebun plasma yang mempunyai kerawanan jangka panjang, sehingga
diperlukan tahapan-tahapan dalam penyelesaianya, serta memerlukan kebijakan
strategis khususnya di wilayah Kalteng ini.
Selain 2 hal tersebut, ada beberapa isu lain yang
juga perlu mendapatkan perhatian yaitu mengenai narkoba dan bencana alam.
“Beberapa isu tersebut perlu dicermati oleh berbagai pihak termasuk FKDM ini,”
ujarnya.
Untuk itu, ia berharap agar FKDM dapat terus
ditingkatkan lagi peran dan fungsinya sehingga dapat memfilter atau meredam
berbagai isu yang berpotensi mengganggu atau mengancam keamanan dan stabilitas
di daerah ini.
Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Kesbangpolimas
Kalteng Salengkat Pardosi mengatakan hal serupa. Sementara hal yang akan
dilakukan pihaknya ke depan adalah membina FKDM ini agar dapat melaksanakan
tugas dan fungsinya sesuai dengan apa yang diharapkan. Menurut dia, kondisi di
Kalteng cukup kondusif, sehingga perlu dipertahankan bahkan terus ditingkatkan
lagi.
Ketua FKDM Kalteng Sidik R Usop dalam paparannya
mengatakan, semua sektor tidak ada yang bebas nilai, sehingga diperlukan sebuah
aturan untuk menatanya. Mengingat berbagai persoalan yang ada sangat terkait
antara yang satu sama lain, yang dipengaruhi berbagai faktor antara lain
informasi, penelitian, teknologi, termasuk manusia yang mengabaikai nilai.
Untuk menyikapi ini, perlu ada kekritisan
masyarakat dalam menerima informasi dan mencernanya. Selain itu, peranan dari
tokoh masyarakat dan agama diharapkan dapat menjadi filter agar jangan sampai
terjadi berbagai tindakan yang anarkis.
Apalagi dengan masuknya ekonomi kapital yang lebih
mengutamakan peningkatan ekonomi dan tidak terlalu memikirkan dampaknya dan
masyarakat yang ada hanya dijadikan sebagai alat. "Jadi, tidak
memanusiakan-manusia," lanjutnya.
Meski demikian, berbagai persoalan dan konflik yang
ada tidak semuanya berdampak negatif, namun juga positif yaitu dengan
meningkatkan kopetensi, menjadi proses pembelajaran, dan mendorong terjadinya
perubahan. Ia juga mengatakan, dalam menyelesaikan persoalan di tengah
masyarakat dirasa perlu ketrpaduan dari berbagai sektor yang terkait, termasuk
antara hukum positif dan hukum adat. Dengan demikian, meski yang utama adalah
hukum positif namun hukum adat juga tidak hilang.
Ketua Panitia Pelaksana Seminar Hendra Wijaya Iban
mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan agar terjalin kesepamahaman dari semua
sektor masyarakat. Dengan demikian, maka kontrol sosial dapat dilaksanakan
secara maksimal. Mengingat hal tersebut sangat penting, agar jangan sampai
persoalan atau konflik yang terjadi sampai mengarah pada kekerasan “Kita
harapkan agar tindakan anarkis ini dapat ditanggulangi secara bersama,” tegasnya.
dkw