Rabu, 14 November 2012

Sengketa Lahan Miliki Kerawanan Jangka Panjang

31-03-2012 00:00
Harian Umum Tabengan,
PALANGKA RAYA
Minimal ada 4 isu yang perlu mendapatkan perhatian semua pihak, khususnya dari Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kalteng, dalam mewujudkan stabilitas ketertiban dan keamanan kehidupan masyarakat di provinsi tersebut.
Kepala Badan Intelijen Daerah Kalteng Brigjen Anjar Pramono pada Seminar Menjaga Stabilitas Guna Ketertiban dan Keamanan Dalam Kehidupan Masyarakat Kalteng, di Aula REED+, Jumat (30/3), mengatakan, kepala daerah dan wakilnya bertanggung jawab untuk melindungi, menjaga ketentraman, dan ketertiban masyarakat demi keutuhan wilayah.
Karena itu, diperlukan deteksi dan pencegahan secara dini terhadap berbagai ancaman, baik itu ancaman sosial dan bencana alam karena ulah manusia maupun bencana alam itu sendiri. Ia menekankan, minimal ada 4 isu yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak, di antaranya mengenai wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Selain itu, mengenai isu sengketa lahan termasuk terkait kebun plasma yang mempunyai kerawanan jangka panjang, sehingga diperlukan tahapan-tahapan dalam penyelesaianya, serta memerlukan kebijakan strategis khususnya di wilayah Kalteng ini.
Selain 2 hal tersebut, ada beberapa isu lain yang juga perlu mendapatkan perhatian yaitu mengenai narkoba dan bencana alam. “Beberapa isu tersebut perlu dicermati oleh berbagai pihak termasuk FKDM ini,” ujarnya.
Untuk itu, ia berharap agar FKDM dapat terus ditingkatkan lagi peran dan fungsinya sehingga dapat memfilter atau meredam berbagai isu yang berpotensi mengganggu atau mengancam keamanan dan stabilitas di daerah ini.
Dalam kesempatan itu,  Kepala Badan Kesbangpolimas Kalteng Salengkat Pardosi mengatakan hal serupa. Sementara hal yang akan dilakukan pihaknya ke depan adalah membina FKDM ini agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan apa yang diharapkan. Menurut dia, kondisi di Kalteng cukup kondusif, sehingga perlu dipertahankan bahkan terus ditingkatkan lagi.
Ketua FKDM Kalteng Sidik R Usop dalam paparannya mengatakan, semua sektor tidak ada yang bebas nilai, sehingga diperlukan sebuah aturan untuk menatanya. Mengingat berbagai persoalan yang ada sangat terkait antara yang satu sama lain, yang dipengaruhi berbagai faktor antara lain informasi, penelitian, teknologi, termasuk manusia yang mengabaikai nilai.
Untuk menyikapi ini, perlu ada kekritisan masyarakat dalam menerima informasi dan mencernanya. Selain itu, peranan dari tokoh masyarakat dan agama diharapkan dapat menjadi filter agar jangan sampai terjadi berbagai tindakan yang anarkis.
Apalagi dengan masuknya ekonomi kapital yang lebih mengutamakan peningkatan ekonomi dan tidak terlalu memikirkan dampaknya dan masyarakat yang ada hanya dijadikan sebagai alat. "Jadi, tidak memanusiakan-manusia," lanjutnya.
Meski demikian, berbagai persoalan dan konflik yang ada tidak semuanya berdampak negatif, namun juga positif yaitu dengan meningkatkan kopetensi, menjadi proses pembelajaran, dan mendorong terjadinya perubahan. Ia juga mengatakan, dalam menyelesaikan persoalan di tengah masyarakat dirasa perlu ketrpaduan dari berbagai sektor yang terkait, termasuk antara hukum positif dan hukum adat. Dengan demikian, meski yang utama adalah hukum positif namun hukum adat juga tidak hilang.
Ketua Panitia Pelaksana Seminar Hendra Wijaya Iban mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan agar terjalin kesepamahaman dari semua sektor masyarakat. Dengan demikian, maka kontrol sosial dapat dilaksanakan secara maksimal. Mengingat hal tersebut sangat penting, agar jangan sampai persoalan atau konflik yang terjadi sampai mengarah pada kekerasan “Kita harapkan agar tindakan anarkis ini dapat ditanggulangi secara bersama,” tegasnya. dkw